Friday, August 26, 2016

KATA MUTIARA

جالس العلماء بعقلك

```Duduklah bersama Ulama dengan akalmu.```

وجالس الامراء بعلمك

```Duduklah bersama Pemimpin dengan ilmumu.```

وجالس الاصدقاء بأدبك

```Duduklah bersama teman dengan adab/etikamu.```

وجالس أهل بيتك بعطفك

```Duduklah bersama keluarga dengan kelembutanmu.```

وجالس السفهاء بحلمك

```Duduklah bersama orang bodoh dengan kemurahan hatimu.```

وكن جليس ربك بذكرك

```Jadilah "teman" Allah dengan mengingatiNYA.```

وكن جليس نفسك بنصحك

```Dan jadilah teman bagi dirimu sendiri dengan nasihatmu.```

لا تَحزنْ على طيبتك؛ فَإن لَم يُوجَد في الارض مَن يقدرها؛ ففي السَماء مَن يباركهَا…

```Tidak perlu bersedih jika di dunia tidak ada yg menghargai kebaikanmu, kerana dilangit ada yg mengapresiasinya.```

حياتنا كالورود فيها من الجمال ما يسعدنا وفيها من الشوك ما يؤلمنا.

```Kehidupan kita ibarat mawar,  disamping memiliki keindahan yg membuat kita bahagia, juga memiliki duri yang boleh kita tersakiti.```

ما كان لك سيأتيك رغم ضعفك.!!

```Apa yang ditetapkan bagimu nescaya akan mendatangimu, meskipun kamu tidak ada daya.```

وما ليس لك لن تناله بقوتك.!!

```Sebaliknya apa yang bukan milikmu, kamu tidak akan mampu meraihnya meski dengan kekuatanmu.```

لا أحد يمتاز بصفة الكمال سوى اللہ. لذا كف عن نبش عيوب الآخرين.

```Tidak seorangpun yg memiliki sifat sempurna selain Allah, oleh kerana itu berhentilah dari menggali aib orang lain.```

الوعي في العقول وليس في الأعمار، فالأعمار مجرد عداد لأيامك، أما العقول فهي حصاد فهمك وقناعاتك في حياتك..

```Kesedaran itu pada akal, bukan pada usia, umur hanyalah bilangan harimu, sedangkan akal adalah hasil pemahaman dan kerelaanmu terhadap kehidupanmu.```

كن لطيفاً بتحدثك مع الآخرين، فالكل يعاني من وجع الحياة وأنت ﻻتعلم.

```Berlemah-lembutlah ketika berbicara dengan orang lain, kerana setiap orang merasakan derita hidupnya masing-masing, sedangkan kamu tidak mengetahuinya.```

كل شيء ينقص إذا قسمته على اثنين إلا "السعادة"
فإنها تزيد إذا تقاسمتها مع الآخرين.

```Semua hal akan berkurang jika dibahagi menjadi 2, kecuali KEBAHAGIAAN, justeru akan bertambah jika kamu berikan kepada yang lain.```

وصية الشنقيطي من اروع ما قد تقرأه اليوم

```Wasiat Syaikh As-Syanqithi, diantara hal yang paling menarik yang engkau baca pada hari ini.``` 😊

Ngaji

Kaji diri,,,,,,,,

Seorang bocah bertanya “Bisa gak, aku jadi dokter” lalu dokternya bilang “bisa aja, asal kamu belajar yg rajin dan tdk nakal”.
*
Sebuah kalimat yg ajaib buat motivasi anak kecil utk belajar padahal si dokter gak ngajarin gimana cara belajar utk jadi dokter.
*
Maka dari itu, kita ambil kesimpulan kalau sianak itu memandang si dokter emang udah jadi dokter dan dia hebat
*
Makanya setiap kata2 dokter tadi buat sianak jadi kata2 motivasi segar yg harus didengar kalo pengen jadi dokter, padahal tukang parkir pun bisa ngomong kayak gitu.
*
Pernah liatin orang demo gak?
Maksudnya unjuk rasa gitu. Nah, kan disitu mereka menuntut perubahan, bisa perubahan ekonomi ataupun perubahan lainnya yg bisa ngubah dunia ini katanya.
*
Oke “mengubah Dunia”, tapi apa benar gak sih mereka udah melakukan hal2 yg bisa mengubah dunia?.
*
Oke mereka udah menyuarakan pendapat mereka dg berbicara ditempat umum atau SosMed.
*
Tapi, apa didengar oleh orang lain dan bisa mengajak orang2 buat ngelakuin yg mereka mau.
*
Menurut saya, orang2 yg suaranya memang didengar adalah mereka yg memang udah menanamkan kepedulian mereka dg apa yg udah mereka lakukan, jadi orang melihat mereka sebagai orang yg patut utk didengar.
*
Jadi selama ini kita belajar mati2an cuma utk belajar ngomong didepan khalayak ramai, itu salah ya?.
*
Gak salah tapi belajar bukan cuma caranya berbicara tetapi bagaimana caranya didengar.
*
Kalo omongan kita sdh didengar maka kita akan bisa mengubah Dunia.
*
Jangan cuma teriak ditempat umum atau men-share pendapat orang utk mengubah Dunia, tapi kita sendiri belum cukup peduli utk melakukan gerakan yg dapat merubah keadaan sesuai dg keinginan kita
*
Kita gak akan bisa mengubah Dunia kalo kita belum cukup peduli dg memperbaiki lingkungan atau melakukan gerakan2 perbaikan.
*
Kita baru pintar menilai, mengoreksi dan menyalahkan tapi blm mampu berbuat.
*
Daripada cuma mengagung-agungkan orang2 yg punya rasa peduli yg tinggi kpd Dunia, mendewakan mereka yg bekerja keras utk upaya perdamaian, memuji para pemikir yg mewujudkan keadilan mendingan ikutan sadar bhw hidup ini terlalu singkat kalau cuma utk mendengar kisah hebat orang lain
*
Ambil bagian kita.
Buat kisah tentang perjuangan kita
Jadilah orang yg berguna buat orang lain.

خير الناس أنفعهم الناس
*
Smg bermanfaat
Salam Cinta.....

Friday, August 19, 2016

Dawuh Tuan Habib

Ambar setiawan:
Dalam berbagai kesempatan Maulana Habib Luthfi bin Yahya tak henti-hentinya menitipkan pesan yang sangat penting bagi penerus bangsa Indonesia perihal Pancasila, Nasionalisme, Merah-Putih, Cinta Tanah Air, dan NKRI. Berikut adalah diantara pesan-pesan beliau:

1. “Saya salut banyak bendera Merah-Putih. Tapi nanti tolong setelah selesai, jangan pernah ditumpuk atau dilempar di tanah. Kayunya silakan ditumpuk di tanah, kalau benderanya disampirkan di bahu baru ditata yang rapi. Sikap pada bendera itu bukan mengultuskan benda, melainkan bentuk penghormatan dan sikap cinta pada tanah air. Dalam Merah-Putih meski tidak ada tulisannya, tapi ada arti jati diri bangsa, itulah kehormatan bangsa. Kalau tidak kita sekalian yang menjaga, jangan salahkan orang lain kalau ada yang menghina. Jika bukan para warga Indonesia sendiri, siapa lagi yang menjaga dan menghormatinya?"

2. "Sikap cinta tanah air harus dibangun di semua lini. Pengucapan Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya tidak hanya saat kegiatan upacara resmi kenegaraan atau pemerintahan dan saat peringatan HUT RI 17 Agustus saja, namun harus dinyanyikan dalam setiap acara sosial dan keagamaan. Kalau hanya dikibarkan saat 17-an, bisa-bisa bangsa ini lupa pada negaranya sendiri. Ini penting sekali, kelihatannya enteng. Jangan main-main sama lagu kebangsaan. Timbulnya tidak ada rasa ‘handarbeni’ jadi penyebab merosotnya nasionalisme di kalangan anak muda."

3. "Dasar negara Indonesia yakni Pancasila dibuat memiliki keterkaitan dengan keagamaan. Makanya ada sila pertama, di belakang Pancasila ada kekuatan agama."

4. "Kecintaan terhadap tanah air akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Jika nasionalisme kita semakin melemah, jangan harap kita sebagai Muslim bisa menjawab tantangan umat dan tantangan bangsa."

5. “Walau hanya sebutir pasir yang ada di atas tanah air ini akan kita jaga mati-matian. Kata siapa cinta tanah air atau nasionalisme tidak ada dalilnya? Nabi Saw. mengatakan, “Aku cinta Arab karena aku adalah bangsa Arab”. Ini contoh kongkrit kecintaan suatu bangsa pada tanah airnya. Cinta tanah air itu sebagai wujud syukur kepada Allah atas anugrah bumi pertiwi ini. Ulama adalah benteng ideologi, TNI-POLRI adalah benteng NKRI. Mari kita bersatu. Jangan goyahkan persatuan karena oknum kiai, TNI atau POLRI."

6. “Salah satu pesan yang kita ingat dari peringatan Maulid Nabi adalah ajaran agar kita taat pada pemerintah. Bangsa lain fokus membangun kita masih memperdebatkan khilafiyah-khilafah. Pancasila sudah final. Boleh berdebat penafsirannya, tapi tidak boleh memperdebatkan butir-butirnya."

7. “Muktamar NU di Situbondo sudah menegaskan Pancasila sebagai asas Negara dan Jam'iyah Thariqah menegaskan NKRI harga mati. Pendakwah dahulu begitu toleran menghormati perbedaan. Untuk itu Sunan Kudus enggan menyembelih sapi, karena menghormati tradisi non-Muslim. Bahkan bangunan Masjid Kudus mengakomodasi arsitektur non-Muslim yang berkembang pada waktu itu. Tidak anti dengan kebudayaan lokal. Simpatik."

8. “Muslim itu harus seperti air laut, meskipun ratusan sungai mengalirkan air tawar, ia tetap asin dan tak pernah memaksa ikan di dalamnya menjadi asin. Ketika kita akan melakukan perbuatan tercela, ingat Merah-Putih, malu di dalamnya ada tumpah darah para pahlawan dan jati diri bangsa yang memiliki adat dan etika ketimuran."

9. "Ajak anak-anak kita ke makam para pahlawan. Anak-anak mengerti itu orang mati, tidak akan menyembahnya. Jelaskan, ini kopral 'ini' adalah pahlawan, makam itu adalah makamnya pahlawan tak dikenal. Kenalkan para pahlawan kepada anak-anak kita sejak dini agar mereka paham kemerdekaan ini bukan hadiah. Dan agar dalam diri anak-anak tumbuh kecintaan pada bangsa. Rasa cinta yang kuat pada bangsa ini lebih dahsyat dari nuklir sekalipun."

10. “Bangga terhadap Indonesia bukan sombong, tapi rasa syukur pada Allah Swt. Hormat pada Merah Putih bukan syirik, tapi ungkapan rasa syukur pada Allah Swt. untuk memiliki Bangsa Indonesia.”

11. “Bendera Merah Putih adalah harga diri Bangsa, kehormatan Bangsa. Jika kita mau bercermin kepada Bendera Merah Putih semestinya kita malu menjadi Bangsa. Koruptor tidak akan melakukan korupsi jika mau bercermin pada pendiri Bangsa, pada sang saka Merah Putih.”

12. “Cinta NKRI tidak hanya dilaksanakan pada 17 Agustus saja, melainkan setiap hari Senin dan upacara kebangsaan yang lain. Cinta kepada Bangsa selalu ditanamkan melalui pengibaran sang saka Merah Putih. Kalau kita tidak cinta pada NKRI, untuk apa kita harus melakukan upacara bendera, hormat kepada sang saka Merah Putih?”

13. “Betapa pentingnya cinta tanah air, salah satu contohnya dengan menghormati Bendera Merah Putih. Meskipun jahit atau bikin merah putih itu gampang, namun banyak darah yang mengucur, banyak pengorbanan yang penuh rasa sakit demi menurunkan bendera Belanda dan menggantinya dengan Bendera Merah Putih. Sehingga sebagai anak Indonesia kita harus mempunyai penghormatan yang luar biasa kepada Merah Putih, harus menyucinya dan merawatnya dengan penuh perasaan cinta.”

14. “Kecintaan pada partai jangan melebihi mata kaki. Kecintaan pada bangsa dan negara sampai ke leher. Kecintaan pada agama melebihi ujung kepala.”

15. “Yang memperjuangkan Bangsa ini adalah para ulama, kiai dan pejuang Muslim yang tak sempat dianugerahi bintang gerilnya. Maka jika ada kelompok-kelompok yang hendak menggerogoti kesatuan Bangsa ini, mereka adalah orang-orang yang tidak tahu sejarah. Wajib hukumnya bagi kita untuk menjaga keutuhan Negara ini dari rongrongan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.”

16. “Semangat nasionalisme sekarang ini semakin menurun. Itu terlihat dari sikap dan perilaku para elit, termasuk juga masyarakatnya yang tidak pernah rukun. Selalu ribut dalam perbedaan, khilafiyah. Segala sesuatu selalu dipolitisir dan dihubung-hubungkan, yang akhirnya hanya saling menyalahkan. Hingga akhirnya, Indonesia hanya dijadikan lintasan saja oleh bangsa lain. Saya tidak ingin masalah khilafiyah ini dibesar-besarkan, yang ujung-ujungnya hanya menjadikan Indonesia negara yang selalu jadi tontonan. Padahal Indonesia dengan segala potensinya, mampu menjadi negara yang besar dan disegani bangsa-bangsa lain. Ini menjadi salah satu tugas umat Islam agar Indonesia bisa maju dan sejajar dengan negara-negara lain.”

17. “Umat Islam seharusnya memasang gambar-gambar para pahlawan, khususnya pahlwan Islam, seperti Pangeran Diponegoro, juga gambar-gambar para wali, termasuk pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari. Hal ini agar setiap warga yang melihat gambar itu selalu terkenang dengan semangat para pahlawan yang ada di gambar itu. Semangat untuk membela negara, semangat untuk memerdekakan negara, semangat kepahlawanannya. Bukan bermaksud syirik maupun menyekutukan Tuhan dengan gambar-gambar itu, tetapi semangat yang dimiliki para pahlawan itu untuk dikenang dan diamalkan di zaman sekarang ini. Bahwa mereka yang sudah meninggal itu, ternyata masih memberikan semangat untuk membangun negara. Mereka yang sudah syahid, tidak tinggal diam untuk bangsa dan generasi penerusnya.”

18. “Pancasila mampu melindungi pluralitas yang ada, dan menjadi ideologi negara, maka Pancasila akan memperkokoh pertahanan nasional dan memperkokoh NKRI. Sebab Pancasila akan dimiliki semua pihak. Bila Pancasila itu tumbuh pada diri setiap anak bangsa dengan diperkokoh atau di beck-up oleh agamanya, maka kekuatan, kesatuan dan persatuan semakin erat terjalin dan tidak akan mudah digoyahkan. Karena Pancasila menjadi sebab tumbuhnya nasionalisme dan bebas dari kepentingan politik atau tidak akan menjadi bemper kepentingan politik. Sehingga tumbuh mekar secara murni kecintaan kepada agama, tanah air dan bangsa. Dari itu akan menjadi cermin bagi bangsa lain.”

19. “Nasionalisme secara filosofis sudah dicontohkan oleh para leluhur, para pendahulu bangsa semenjak penajajahan seperti sedekah bumi, sedekah laut, ‘terlepas dari persoalan syirik/musyrik’, karena saya tidak tahu hati orang. Sedekah bumi dan sedekah laut itu adalah wujud syukur atas bumi dan laut yang dianugerahkan kepada Bangsa Indonesia. Sedekah bumi itu sebagai bentuk handar beni, perasaan yang bukan saja memiliki tapi juga mencintai.”

20. “Siapapun yang menjadi pemimpin bangsa, harus dihormati dan ditaati. Jika rakyat menghormati pemimpinnya maka Bangsa dan Negara ini akan kuat. Sebaliknya jika rakyat terus menerus mengkritik, mendemo, dll., pemimpinnya, maka kapan pemerintah akan bisa fokus bekerja. Saya tidak melarang ‘kritik’, akan tetapi salurkan kritik dan aspirasi itu pada saluran yang sudah disediakan pemerintah.”

21. “Aliran-aliran di luar Ahlussunnah yang meresahkan, mereka adalah kelompok Islam yang menolak Pancasila dan menganggap pemerintah tidak sah. Untuk mengatasi kelompok Islam seperti ini perlu ditekankan pentingnya sosialisasi ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah. Jangan sampai anak seorang tokoh NU, menjadi anggota Islam radikal.”

HIKMAH

Menggali Hikmah,,,,

Kata GAMELAN berasal dari bahasa Jawa "GAMEL" yg berarti memukul/ menabuh, diikuti akhiran "AN" yg menjadikannya sebagai kata benda.
*
Sedangkan istilah gamelan mempunyai arti satu kesatuan alat musik yg dimainkan bersama
*
GAMELAN mengandung filosofi :

G (Gusti),
A (Alloh),
M (Maringi, memberi),
E (Emut-ingat),
L (Lakonono, jalankan),
A (Ajaran),
N (Nabi).  
*
Kendhang :  berasal dari kata Kendhali dan Padang yg artinya adalah keinginan harus dikendalikan dg pikiran dan hati yg bersih.
*
Setiap kita mempunyai keinginan lakukanlah dg pikiran yg jernih, penuh kepositifan.
*
Diimbangi dg hati yg bersih, dg tujuan bhw keinginan ini akan membawa kebaikan bagi orang banyak.
1. Gong :  yg berarti agung / besar. Mengandung makna bhw Allah itu Maha Besar.
*
Segala sesuatu bisa terjadi bila ada ijin dari Allah.
Kejadian itu adalah utk mengingatkan kita akan Kebesaran Kuasa Allah
*
2.   Bonang :  dari kata babon dan menang. Yang mengandung arti bhw kemenangan sejati adalah melawan hawa nafsu pada diri kita.
*
Kendalikanlah diri kita, jangan mudah terpancing dan gampang menuruti hawa nafsu.
*
Karena sejatinya Pemenang adalah orang yg mampu mengontrol hawa nafsu.
*
3. Panembung : yg berarti meminta.
Bhw bila kita menginginkan / meminta sesuatu hanya kpd Allah.
*
Mintalah hanya kpd-Nya.
Jangan pernah meminta sesuatu selain kpd Allah.
Jangan pernah menyekutukan Allah
*
4. Penerus  : artinya adalah anak keturunan. Ini mengandung makna bhw ajaran dan dakwah Islam wajib diteruskan oleh keturunan kita.
*
5. Saron : artinya adalah seru atau keras. Segala usaha dlm da'wah dlm islam harus dilakukan dg kerja keras dan pantang putus asa
*
6. Gambang : artinya adalah gamblang atau jelas.
Mengandung makna bhw dakwah yg diberikan harus jelas, sehingga maksud dan pesannya tersampaikan dg sangat jelas, gamblang dan bisa dimengerti.
*
Hal ini bertujuan utk mengantisipasi akan kesalahpahaman dlm penerimaannya.
*
7. Suling : berasal dari kata nafsu dan eling. Artinya adalah kita harus selalu ingat (eling) kpd Allah utk mengendalikan nafsu kita.
*
Cara membunyikan GAMELAN:
1. Digebuk : Bedhuk, Kendang
2. Dipukul : Gender, Gambang, Kemanak, Kecer, Saron, Bonang, Kenong, Kempul, Gong.
3. Digesek : Rebab
4. Dipetik : Celempung dan Sitter
5. Ditiup : Suling.
*
FILOSOFI BUNYI GAMELAN dari :
Kempul atau Kenong dan Bonang yg menimbulkan bunyi; Neng, Ning, Nung, Nang.
NENG (meNENG, diam),
NING (weNING, berfikir)
NUNG (ndhuNUNG, berdo’a),
NANG (meNANG, Kemenangan)
NONG (Tuhan).
Di antaranya dg laku prihatin utk meraih kemenangan melalui 4 tahapan yg harus dilaksanakan secara tuntas.
*
Empat tahapan tersebut dikiaskan ke dlm nada suara salah satu instrumen Gamelan Jawa yg dinamakan Kempul atau Kenong dan Bonang yg menimbulkan bunyi; Neng, Ning, Nung, Nang.
*
1. Neng; artinya jumeneng (berdiri), sadar atau bangun utk melakukan tirakat, semedi, maladihening, atau mesu budi. 
*
Konsentrasi utk membangkitkan kesadaran batin, serta mematikan kesadaran jasad sebagai upaya menangkap dan menyelaraskan diri dlm frekuensi  gelombang Tuhan.
*
2. Ning; artinya dlm jumeneng kita mengheningkan daya cipta (akal-budi) agar menyambung dg daya rasa- sejati yg menjadi sumber cahaya nan suci.
*
Tersambungnya antara cipta dg rasa akan membangun keadaan yg wening.
*
Dalam keadaan “mati raga”  kita menciptakan keadaan batin (hawa/jiwa/nafs) yg hening, khusuk, bagai di alam “awang-uwung” namun  jiwa tetap terjaga dlm kesadaran batiniah.
*
Sehingga  kita dapat menangkap sinyal gaib dari sukma sejati.
*
3. Nung; artinya   kesinungan.
Bagi siapapun yg melakukan Neng, lalu berhasil menciptakan Ning, maka akan kesinungan (terpilih dan dipilih) utk mendapatkan anugerah agung dari Tuhan Yg Mahasuci.
*
Dalam Nung yg sejati, akan datang cahaya Yang Mahasuci melalui rasa lalu ditangkap roh atau sukma sejati, diteruskan kpd jiwa, utk diolah oleh jasad yg suci menjadi manifestasi perilaku utama (lakutama).
*
Perilakunya selalu konstruktif dan hidupnya selalu bermanfaat utk orang banyak.
*
4. Nang; artinya menang; orang yg terpilih dan dipilih (kesinungan), akan selalu terjaga amal perbuatan baiknya.  sehingga amal perbuatan baik yg tak  terhitung lagi akan menjadi benteng utk diri sendiri.
*
Ini merupakan buah kemenangan dlm laku prihatin.
Kemenangan yg berupa anugrah, kenikmatan, dlm segala bentuknya serta meraih kehidupan sejati, kehidupan yg dapat memberi manfaat (rahmat) utk seluruh makhluk serta alam semesta.
*
Seseorang akan meraih kehidupan sejati, selalu merasa berkecukupan, tentram lahir batin, tak bisa dicelakai orang lain, serta selalu menemukan keberuntungan dlm hidup (meraih ilmu Ladunni).
*
Neng adalah Syariatnya, Ning adalah Tarekatnya, 
Nung adalah Hakekatnya, Nang adalah Makrifatnya.
*
من عرف نفسه فقد عرف ربه
Siapa saja yg telah mengenal nafs (diri) nya, maka dekat kemungkinan dia mengenal Robbnya.
*
ومن عرف ربه جهل نفسه
Siapa saja yg telah mengenal Robbnya maka dia akan merasa bodoh.
*
من طلب مولانا بغير نفي فقد ضل ضلالا بعيدا
Siapa saja yg mencari Pengatur alam semesta keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh.
*
إقرأ كتاب البقاء كفى بنفسك اليوم حسب
Bacalah kitab yg kekal yg berada di dlm diri kalian sendiri.
*
Met merenung
Smg bermanfaat
Salam Cinta.......

Faidah membaca shalawat

2336. FAEDAH BERSHOLAWAT KEPADA NABI SAW
Oleh: Ayi Yuniar (Di ambil dari PISS-KTB, Versi lama)

وذكر أبو نعيم في الحلية: «أنَّ رَجُلاً مرّ بالنَّبي وَمَعَهُ ظَبْيٌ قَدِ اصْطَادَهُ، فَأَنْطَقَ الله سُبْحَانَهُ الَّذِي أنْطَقَ كُلَّ شَيْء الظَّبيَ، فَقَالَ يَا رَسُولَ الله: إنّ لي أوْلاداً وأنَا أُرْضِعُهُمْ، وَإِنَّهُمُ الآن جِيَاعٌ، فَأْمُرْ هاذا أنْ يُخْلِينِي حَتَّى أذْهَبَ فَأُرْضِع أَوْلادِي وَأَعُود. قَالَ: فَإِنْ لَمْ تَعُودِي؟ قَالَتْ: إنْ لَمْ أَعُدْ فَلَعَنَنِي الله كَمَنْ تُذْكَر بَيْن يَدَيْهِ فَلا يُصَلِّي عَلَيْكَ. فَقَالَ النَّبيُّ أطَلِقْها وَأَنَا ضَامِنُها فَذَهَبَت الظَّبيَةُ ثُمَّ عَادَتْ، فَنَزِلَ جِبْريلُ عَلَيْهِ السَّلامُ، وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ الله يُقْرِئُكَ السَّلامَ وَيَقُولُ: وَعِزَّتِي وَجَلالِي لأنَا أَرْحَمُ بِأُمّتِكَ مِنْ هاذِهِ الظَّبِيَةِ بِأَوْلادِهَا وَأَنَا أَرَدُّهُمْ إليْكَ كَمَا رَجعَتِ الظَّبْيَة إليك» الحمد لله الذي جعلنا من أمّة محمد وسلم تسليماً.

Dalam kitab Alhilyah, Abu Nu’aim meriwayatkan bahwa ada seorang berjalan di depan Nabi dengan membawa rusa yang baru di dapatkan dari berburu, tiba-tiba rusa itu berkata: “Ya Rasulallah, sesungguhnya aku mempunyai beberapa anak yang masih menyusu kepadaku dan mereka kini lapar, karena itu suruhlah orang ini melepaskan aku untuk menyusui anakku, kemudian aku akan kembali lagi.” Rasulullah kemudian bertanya kepada rusa tersebut, “Wahai rusa, jika engkau tidak kembali bagaimana?” jawab sang rusa, “Jika aku tidak kembali maka Allah akan mengutukku bagaikan orang yang mendengat namamu disebut padanya tiba-tiba ia tidak membaca shalawat kepadamu.” Lalu Rasulullah menyuruh kepada orang pemburu rusa tersebut, “Lepaskan rusamu ini, dan aku yang akan menjamin akan kembalinya rusamu ini.” Kemudian pergilah rusa tersebut (untuk menyusui anak-anaknya), kemudian setelah itu ia kembali kepada sang pemburu. Maka turunlah Malaikat Jibril dan berkata: “Ya Muhammad, Allah menyampaikan salam padamu dan berfirman: “Demi kemulyaan dan kebesaranKU, sungguh AKU lebih menyayangi pada ummatmu lebih dari rahmat rusa itu terhadap anak-anaknya, dan AKU akan mengembalikan mereka kepadamu sebagaimana kembalinya rusa itu kepadamu.

وابن أبي عاصم: «ألا أُخْبِرُكُمْ بِأَبْخَل النَّاسِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ الله. قَالَ: مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ فَذالِكَ أَبْخَلُ النَّاسِ»

Ibn Abi ‘Aashim berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Sukakah kuberitakan kepada kalian (ashhab) manusia yang paling bakhil? Jawab sahabat: “Iya ya Rasulallah.” Maka Rasulullah berkata, “Yaitu orang yang mendengar namaku disebut orang di depannya, kemudian ia tidak membaca shalawat untukku, maka ia adalah manusia yang paling bakhil (pelit).

والنميري وابن بشكوال موقوفاً على أبي بكر رضي الله عنه قال: الصلاة على رسول الله أمحق للخطايا من الماء للنار، والسلام على النبي أفضل من عتق الرقاب، وحب رسول الله أفضل من مهج الأنفس، أو من ضرب السيف في سبيل الله.

Sayyidina Abu Bakar berkata: “Membaca shalawat kepada Rasulullah lebih kuat untuk menghapus dosa dari pada air terhadap api, dan mengucapkan salam kepada Rasulullah lebih afdhal dari memerdekakan budak, dan cinta kepada Rasulullah lebih afdhal daripada mengorbankan jiwa, dan dari pada mengangkat pedang fii sabilillah. (Annumari, dan Ibn Basykual

وحكي أن رجلاً حج وكان يكثر الصلاة على النبي في مواقف الحج وأعماله،فقيل له: لمَ لمْ تشتغل بالدعاء المأثور؟ فاعتذر بأنه خرج للحج هو ووالده، فمات والده بالبصرة، فكشف عن وجهه، فإذا هو صورة حمار فحزن حزناً شديداً، ثم أخذته سنة فرآه ، وتعلق به وأقسم ليخبرنه بقصة والده. فقال: إنه كان يأكل الربا وآكله يقع له ذلك دنيا وأخرى، ولكنه كان يصلي عليّ كل ليلة عند نومه مائة مرة، فلما عرض له ذلك أخبرني به الملك الذي يعرض عليّ أعمال أمتي، فسألت الله فشفعني فيه فاستيقظ فرأى وجه والده كالبدر، ثم لما دفنه سمع هاتفاً يقول له: سبب العناية التي حفت والدك الصلاة والسلام على رسول الله فآليت أن لا أتركها على أيّ حال كنت في أي مكان كنت.

Hikayat : Ada seorang ketika berhaji selalu mebaca shalawat Nabi dalam segala tempat yang mustahab, dan ketika ditanya: Mengapa kamu tidak membaca do’a-do’a yang ma’tsur dari Nabi di tempat-tempat yang tertentu ini? Maka ia lebih dahulu meminta ma’af kemudian menjawab dan menerangkan bahwa ia keluar bersama ayahnya menuju hajji, dan ketika sampai di Bashrah, tiba-tiba ayahnya meninggal dunia, sedangkan mukanya berubah menjadi bagaikan khimar, maka aku sangat sedih akan hal tersebut yang sangat mempengaruhi perasaanku, dan ketika aku tertidur dalam keadaan yang sedih tiba-tiba mimpi bertemu dengan Rasulullah maka langsung saya pegang tangan beliau dan saya beritahukan keadaan ayahku, maka Rasulullah bersabda, “Ayahmu makan dari perkara riba, sedang pemakan riba itu memang demikian keadaannya (akan menjadi khimar), tetapi ia membaca shalat untukku tiap malam 100 x, karena itu ketika disampaikan oleh Malaikat keadaan ayahmu (berubah menjadi khimar), maka segera aku meminta izin (kepada Allah) memberikan syafa’ah untuk ayahmu, dan Allah mengizinkannya.”
Tiba-tiba aku bangun tidur dan wajah ayahku telah berubah bagaikan bulan purnama, dan setelah kukuburkan jasad ayahku, terdengar suara, “Keselamatan ayahmu karena ia suka dan sering membaca shalawat atas Nabi Muhammad.”
Karena itulah aku bersumpah untuk diriku, tidak akan aku tinggalkan shalawat atas Rasul dalam segala hal dan dimanapun aku berada.”
(Dinukil dan disarikan dari kitab irsyadul ‘ibad ilaa sabili al-rasyad, dalam bab fadhalu al-shalawat ‘ala al-Nabiy).

Kebiasaan kecil

7 Kebiasaan Kecil Ini Ternyata Dapat Membuat Kamu Lebih Sehat!

Siapa sih yang nggak mau punya tubuh yang selalu sehat dan umur yang panjang? Kesehatan memang menjadi hal yang paling dicari oleh semua orang. Berapa banyak pun uang yang kamu punya tapi kalau sakit-sakitan tentu kamu tidak dapat menikmati hidup. Banyak orang yang berpikir bahwa untuk memperoleh tubuh yang selalu sehat dan umur yang panjang, mereka harus menjalankan terapi tertentu dan meminum vitamin-vitamin yang harganya selangit. Padahal hanya dengan melakukan 7 kebiasaan sederhana berikut ini, kamu dapat lebih sehat insya Allah…!

1.  Jalan kaki

Sekarang ini semakin banyak orang yang malas untuk berjalan kaki, mereka lebih memilih untuk mengendarai kendaraan pribadi meskipun tempat yang dituju tidak terlalu jauh. Padahal Jalan kaki dapat membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik di dalam tubuh. Tak hanya itu saja, jalan kaki juga dapat membantu kamu mencegah penyakit osteoporosis atau penyakit kerapuhan tulang.

2. Minum Air Putih

Jika kamu ingin sehat, mulailah untuk rutin minum air putih setiap hari. Tak hanya membuat kamu terhindar dari dehidrasi, air putih dapat membersihkan racun-racun di dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui air seni. 

3. Makan Secara Perlahan
Dibutuhkan waktu 20 menit untuk otak mencerna sinyal bahwa seseorang sudah kenyang. Oleh karena itu saat kamu makan terlalu cepat maka tubuh tidak punya cukup waktu untuk mengirimkan sinyal ke otak sehingga kamu akan terus makan dan akhirnya mengkonsumsi kalori dari yang dibutuhkan. Selain itu makan terlalu cepat juga membuat makanan tidak tercerna dengan sempurna. Jadi jika ingin memiliki tubuh yang lebih bugar sebaiknya mulai sekarang berusahalah untuk makan secara perlahan.

4. Tidur Cukup

Percaya atau tidak, salah satu cara membuat kamu sehat adalah dengan tidur cukup. Hal ini karena dengan tidur yang cukup dan berkualitas kamu dapat terbebas dari rasa cemas dan stres. Seperti yang kita tahu, stres dapat memicu berbagai jenis penyakit berbahaya seperti struk maupun jantung. Selain itu, tubuh juga akan jauh lebih bugar saat tubuh memperoleh waktu istirahat yang cukup.

5. Kurangi Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun, terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat juga tidak baik untuk kesehatan. Kelebihan karbohidrat dapat memicu penyakit seperti diabetes, jantung, serta membuat metabolisme menjadi terganggu.

6. Selalu Berpikiran Positif

Selalu berpikiran positif juga merupakan kunci untuk mendapatkan umur yang panjang. Pikiran yang positif cenderung akan membuat hidup menjadi lebih bahagia dan terbebas dari stres. Dengan terbebas dari rasa stres, Anda juga akan meminimalisir timbulnya penyakit yang disebabkan oleh stres seperti penyakit jantung, darah tinggi, dan stroke.

7. Konsumsi Makanan Berwarna Merah
Tak hanya lebih terlihat menarik, makanan berwarna merah seperti bayam merah, buah naga, dan kol merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk tubuh. Sayuran seperti kol merah diketahui dapat melindungi diri Anda dari kanker, sementara jus bit merah melancarkan peredaran darah Anda.

Wah ternyata untuk mendapatkan tubuh yang sehat ternyata tidak sulit ya. Yuk mulai lakukan kebiasaan-kebiasaan di atas dan dapatkan tubuh yang segar dan sehat…

✒️ Ustadz Muhammad Husein Al Habsyi 
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
👥 Facebook Page :
Fb.com/HabibMuhammadBinHuseinBinAnisAlHabsyi

📣 Telegram Channel :

bit.ly/UstMuhammad110

Wednesday, August 17, 2016

Doa

Status-doaku 2 tahun yang lalu:

DOA KEMERDEKAAN

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Ya Allah ya Tuhan kami,
Wahai Keindahan yang menciptakan sendiri segala yang indah,
Wahai Pencipta yang melimpahkan sendiri segala anugerah
Wahai Maha Pemurah yang telah menganugerahi
kami negeri sangat indah dan bangsa yang menyukai keindahan,
Ya Allah yang telah memberi kami kemerdekaan yang indah,
Demi nama-nama agungMu yang maha indah
Demi sifat-sifat suciMu yang maha indah
Demi ciptaan-ciptaanMu yang serba indah
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan anugerahMu.
Keindahan merdeka dan kemerdekaan
Keindahan hidup dan kehidupan
Keindahan manusia dan kemanusiaan
Keindahan kerja dan pekerjaan
Keindahan sederhana dan kesederhanaan
Keindahan kasih sayang dan saling menyayang
Keindahan kebijaksanaan dan keadilan
Keindahan rasa malu dan tahu diri
Keindahan hak dan kerendahan hati
Keindahan tanggung jawab dan harga diri
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kemampuan mensyukuri nikmat anugerahMu
dalam sikap-sikap indah yang Engkau ridlai
Selamatkanlah jiwa-jiwa kami
dari noda-noda yang mencoreng keindahan martabat kami
Pimpinlah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
ke jalan indah menuju cita-cita indah kemerdekaan kami
Kuatkanlah lahir batin kami
untuk melawan godaan keindahan-keindahan imitasi
yang menyeret diri-diri kami dari keindahan sejati
kemanusiaan dan kemerdekaan kami
Merdekakanlah kami dari belenggu penjajahan apa saja
selain penjajahanMu
termasuk penjajahan diri kami sendiri
Kokohkanlah jiwa raga kami
untuk menjaga keindahan negeri kami.
Ya Malikal Mulki Ya Allah yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa
Jangan kuasakan atas kami --karena dosa-dosa kami--
penguasa-penguasa yang tak takut kepadaMu
dan tak mempunyai belas kasihan kepada kami.
Anugerahilah bangsa kami pemimpin yang hatinya
penuh dengan keindahan cahaya kasihsayangMu
sehingga kasihsayangnya melimpahruahi rakyatnya
Jangan Engkau berikan kepada kami pemimpin
Yang merupakan isyarat kemurkaanMu atas bangsa kami

Wahai Maha Cahya di atas segala cahya
Pancarkanlah cahyaMu di mata dan pandangan kami
Pancarkanlah cahyaMu di telinga dan pendengaran kami
Pancarkanlah cahyaMu di mulut dan perkataan kami
Pancarkanlah cahyaMu di hati dan  keyakinan kami
Pancarkanlah cahyaMu di pikiran dan sikap kami
Pancarkanlah cahyaMu di kanan dan kiri kami
Pancarkanlah cahyaMu di atas dan bawah kami
Pancarkanlah cahyaMu di dalam diri kami
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan ciptaanMu dan meresapinya
dapat menangkap keindahan anugerahMu dan mensyukurinya
Agar kami dapat menangkap keindahan jalan lurusMu dan menurutinya
dapat menangkap keburukan jalan sesat setan dan menghindarinya

Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan kebenaran dan mengikutinya
dapat menangkap keburukan kebatilan dan menjauhinya
Agar kami dapat menangkap keindahan kejujuran dan menyerapnya
dapat menangkap keburukan kebohongan dan mewaspadainya
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Sirnakan dan jangan sisakan sekelumit pun kegelapan
di batin kami.
Ya Maha Cahya di atas segala cahya
Jangan biarkan sirik dan dengki
hasut dan benci
ujub dan takabur
serakah dan kejam
kebencian dan dendam
dusta dan kemunafikan
gila dunia dan memuja diri
lupa akherat dan takut mati
serta bayang-bayang hitam lainnya
menutup pandangan mata-batin kami
dari keindahan wajahMu.
menghalangi kami
mendapatkan kasihMu
menghambat sampai kami
kepadaMu.

Ya Allah ya Tuhan yang Maha Pengampun
Ampunilah dosa-dosa kami
Dosa-dosa para pemimpin dan bangsa kami
Ya Allah ya Tuhan kami yang Maha Rahman dan Rahim,
Rahmatilah negeri dan bangsa kami
Merdekakanlah kami dan kabulkanlah doa kami.
Amin.

Sumber

Tuesday, August 16, 2016

Al-Qur'an peninggalan wali songo

"Walisongo itu ada !!! Walisongo Bukan Fiktif !!!!"

AL'QURAN KUNO PENINGGALAN JAMAN WALISONGO TULISAN KI AGENG PENGING SEPUH / ADIPATI ANDAYANINGRAT. DIATAS KERTAS KULIT KAYU DAN DITULIS DGN GETAH POHON DICAMPUR BUNGA WARU.

Ki Ageng Penging Sepuh atw Adipati Andayaningrat adalah murid dari Syech Siti Jenar dan juga murid dari Sunan Kali Jaga.

Silsilah Adipati Andayaninggrat menyambung ke Rasulullah didukung kitab kitab kuno peninggalan Sunan Pandanaran dan Sunan Kajoran serta manuskrip Kuno di Kesultanan Cirebon
Nasab Adipati Andayaningrat/ Syarief Muhammad Sunting Sebagai berikut:

Nabi Muhammad SAW→ Sayyidah Fathimah Az-Zahra→ Al-Imam Sayyidina Hussain→ Al-Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin→Al-Imam Muhammad Al Baqir→Al-Imam Ja’far As-Sodiq → Al-Imam Al-Imam Ali Uradhi .→ Al-Imam Muhammad An-Naqib .→ Al-Imam ‘Isa Naqib Ar-Rumi→ Al-Imam Ahmad al-Muhajir → Al-Imam ‘Ubaidillah → Al-Imam Alawi Awwal→ Al-Imam Muhammad Sohibus Saumi’ah → Al-Imam Alawi Ats-Tsani → Al-Imam Ali Kholi’ Qosim → Al-Imam Muhammad Sohib Mirbath → Al-Imam 'Alawi Ammil Faqih→ Al-Imam Abdul Malik Azmatkhan→ Sayyid Abdullah Azmatkhan→ As-Sayyid Ahmad Shah Jalal→ As-Sayyid Asy-Syaikh Jumadil Kubro al-Husaini/ Syekh Jamaluddin Akbar al-Husaini .→ Syarief Muhammad Kebungsuan /ADIPATI  ANDAYANINGRAT /  Ki Ageng Wuking I

"Walisongo itu ada, Walisongo bukan Fiktif seperti tuduhan Ustadz Ustadz Wahabi. Makam nya ada, peninggalannya pun Ada, tapi tidak terpublikasi secara luas krn disimpan.olh klrg klrg sepuh yang amanah."
Inilah Al'quran Kuno Peninggalan Adipati Andayaningrat ini ditampilkan, utk melawan fitnah Ustadz Ustadz Wahabi yg melakukan gerakan massiv dan sistematis dgn kampanye dari satu mimbar ke mimbar lainnya menebarkan fitnah bahwa walisongo itu fiktif dan tidak ada keturunannya di Nusantara.

Dari Ranji Ranji Kuno yang saya pegang, bisa di hitung jumlah keturunan walisongo dn menyebar di seluruh nusantara ....kurang lbh jumlahu nya mencapai 53 juta jiwa baik laki laki mau pun perempuan, rata rata mrk sdh kepaten obor dan menjadi ahlul bayt masthur krn semua dokumen klrg nya sudah di bakar atw hangus di musnahkan pada masa penjajahan belanda demi melindungi para keturunan walisongo dari pembantaian.olh
.para penjajah pada masa lampau.
Subhanallah ...

sy sangat peduli dgn kelestarian data data dan dokumen kuno warisan para walisongo agar tak musnah di telan masa. dan manuskrip2 kuno itu mulai kami publikasikan satu persatu.

Sumber

Monday, August 15, 2016

Dari Grup fb DASI

Semua madzhab dalam islam berpegang kepada hadits. bukan sebagai semata mata kajian bagi para ahli hadits, melainkan mempunyai fungsi yang beragam, bagi ahli fiqih sebagai sumber nilai, demikian juga bagi para sufi

Literatur hadits yang dikembangkan para ahli hadits dipenuhi dengan problema pembawa hadits (rawi), kesinambungan mata rantai sampai kepada Rosulallah, dan perubahan dalam bunyi dan kata yang dipakai, mereka ingin menentukan apakah hadits itu shahih atau tidak, otentik atau dibuat buat, kuat atau lemah. Tak dipersoalkan apa implikasi hadits itu dalam amal kita sehari hari.
Soal seperti itu, dibicarakan ahli fiqh, mereka menentukan apakah hadits tertentu bisa dijadikan dasar pengambilan hukum, apakah pernyataan diatasnya berlaku khusus ataukah umum, apakah pernyataan perilaku Nabi didalamnya mempunyai konsekuensi hukum atau tidak. Urusan ahli fiqh adalah “menemukan” sunnah dalam hadits.
Masyarakat kenal betul pembahasan hadits dari para ahli hadits maupun fuqaha ketika pelajaran hadits disampaikan.biasanya orang akan mengambil salah satu diantaranya. Jarang sekali sekali ditemukan pembahasan hadits dari perspektif tasawuf.
Begitu langkanya, sehingga pakar hadits sering menuding tasawuf mengabaikan hadits atau menggunakan hadits hadits lemah, bahkan hadits ma udu’ (hadits palsu).
Ihya ulumuddin, kitab tasawuf yang paling banyak dibaca sering dituding sebagai tumpukan hadits lemah. Hilyat al Aulia, walaupun berisi biografi sahabat dan tabi’in, sama sekali tidak di perhitungkan bila dibanding dengan Tahdzib al Tahdzib, Who’s Who nya ahli hadits. 
Semua itu karena sufi tidak mempersoalkan keabsahan hadits, juga tidak implikasi hukumnya. Sufi melihat hadits sebagai petunjuk Jalan untuk mengenal Tuhan. melihat Nabi SAW tidak sebagai hakim, tetepi lebih sebagai pemimpin khafilah ruhani.karena itu Hadits Qudsi, yang berisi firman Tuhan seperti disampaikan Nabi, umumnya menjadi rujukan tasawuf.
Salah satu hadits Qudsi yang cukup terkenal adalah hadits Kanzun Makhfiy.

Tuhan bersabda : ”Aku adalah khazanah yang tersembunyi (Kanzun Makhfiy) Aku rindu untuk dikenal, karena itu aku ciptakan makhluk supaya aku di ketahui”. 
Kitab kitab tasawuf tak pernah luput mengutip hadits ini. Muhammad bin Ibrahim ahli hadits berkata :hadits ini diriwayatkan oleh para sufi. Jika anda menelitinya dengan melihat ayat Quran dibawah ini anda akan segera melihat bahwa hadits ini shahih :
”Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya. Agar kamu mengetahui bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmunya benar benar meliputi segala sesuatu (QS. Al Thalaq 12)
Sufi sering menghubungkan hadis ini dengan penafsiran Ibnu Abbas atas Al Quran surat Adz Dzariyat 56. ”supaya mereka menyembah Ku” ditafsirkan Ibnu Abbas sebagai ”supaya mereka mengenal Aku”. 
Tujuan kita tidak lain untuk memperoleh pengetahuan tentang Dia, pengetahuan yang langsung. Pengetahuan yang hanya bisa dicapai lewat kecintaan yang tulus kepadanya. Pengetahuan rasional yang didasarkan tak kenal maka tak sayang.
Tradisi membahas hadits hadits sufistik dengan cerita berlangsung sepanjang zaman, Terserah anda bagaimana menafsirkan kisah berikut, yang dituturkan Jalaludin Rumi. Rumi sebetulnya menjelaskan kandungan hadits Kanzun Makhfiy dengan cara lain : 
Alkisah ada seorang gembala berjiwa merdeka, tak punya uang dan tidak berminat untuk mempunyai uang. yang ia miliki hanya jiwa yang bersih, yang bergetar dengan kecintaan kepada Tuhannya. Sepanjang hari ia menggembalakan ternaknya di padang dan lembah, tidak henti hentinya ia bernyanyi dan berbicara kepada tuhan kekasihnya :
”Tuhan tercinta dimana Engkau gerangan untuk menerima persembahan jiwaku ? Dimana Dikau yang akan menerima daku sebagai hambamu ? Tuhan, KepadaMu aku hidup dan bernafas, karena Rahmad Mu aku ada, ku ingin mengorbankan kambingku dihadapanMu.
Pada suatu hari Musa as melewati padang gembala ketika ia pergi ke kota. Ia melihat gembala itu duduk disamping ternaknya dengan kepala mendongak keatas, ia berbicara kepada Tuhan : Tuhan dimana Engkau supaya kujahit bajumu, ku rajud kasud Mu, dan ku bereskan ranjang Mu, dimana kah Engkau supaya kusisir rambutmu, dan ku cium kaki Mu, Dimana kah Engkau supaya kusemir sepatu Mu, dan ku bawakan susu untuk minuman Mu.
::
Musa mendekati gembala itu dan berkata: “dengan siapa engkau bicara ?” “dengan Dia yang menciptakan kita. Yang menciptakan siang dan malam, bumi dan langit”. Musa marah mendengar jawaban penggembala itu 
“ alangkah beraninya engkau bicara kepada Tuhan seperti itu ?” Ucapanmu itu kuffur. 
Kamu harus menyumpal mulutmu dengan kapas jika tidak bisa mengendalikan lidahmu. Atau paling tidak orang tidak mendengar kata katamu yang penuh dengan penghinaan. Yang meracuni udara. Kamu harus berhenti bicara seperti itu sekarang juga sebelum Tuhan menurunkan adzab karena dosamu.

Si pengembala yang bangkit setelah mengenal sang Nabi, berdiri menggigil. Dengan air mata yang mengalir deras, dia diam mendenarkan ucapan Musa selanjutnya :”apa kamu kira Tuhan seperti manusia yang memakai kaus dan sepatu ? seperti bocah kecil yang memerlukan susu ? tentu saja tidak. Tuhan Maha Sempurna, tak memerlukan siapapun. Dengan berkata seperti itu, kamu bukan hanya telah menghinakan dirimu sendiri tetepi juga makhluk Allah yang lain, kamu ingkar kepada agama dan menjadi musuh Tuhan, Pergilah dan mintalah ampun jika kamu masih sadar”.
Penggembala itu tidak mengerti mengapa ucapannya terhadap Tuhan dianggap kasar.tapi ia tahu, pasti Nabi Allah lebih tahu dari siapapun, Dengan menahan isakan, ia berkata kepada Musa ” engkau telah membakar jiwaku, sejak saat ini mulutku membisu ” sambil menarik nafas panjang ia berjalan meninggalkan ternaknya menuju sahara.
Dengan perasaan puas karena telah menunjuki jiwa yang tersesat, Musa melanjutkan perjalanan ke kota.
Tiba tiba ia mendengar Allah SWT menegurnya :
”mengapa kau halangi kami dengan hamba kami yang setia ? mengapa kau pisahkan pecinta dengan kekasihnya ? kuutus engkau untuk menyambung kasih sayang, bukan memutuskannya”.Kami tidak menciptakan dunia untuk keuntungan kami, Kami tidak memerlukan pujian, Pemujalah yang akan memperoleh faedah. Ingatlah bahwa dalam cinta kata kata hanyalah desahan nafas dan tidak ada artinya, kami tidak memperhatikan keindahan kalimat, Kami hanya melihat jauh kedalam hati. Disitulah kami tahu ketulusan makhluk Kami, walaupun kata katanya tidak berseni. Karena mereka yang terbakar cinta sudah membakar habis kata katanya.
Berkata suara langit selanjutnya, ”mereka yang terikat dengan pemilikan tidak sama dengan mereka yang terikat dalam cinta. Pecinta tidak memiliki agama selain kekasihnya sendiri” 
Dengan begitu Tuhan mengajarkan Musa rahasia cinta. Segera setelah menyadari kealpaan Musa bergegas mencari pengembala itu untuk meminta maaf, setelah hampir putus asa, Musa berhasil menemukan penggembala itu termenung dipinggir mata air dengan pakaian yang lusuh dan rambut yang kusut masai. Musa menunggu lama, akhirnya penggembala itu mengangkat kepala dan melihat sang Nabi.
”saya ingin menyapaikan pesan kepadamu, kata Musa ”Tuhan telah berfirman kepadaku, kau bebas berkata kepadaNya, dengan cara apapun yang kau sukai, dengan kata apapun yang kau pilih. Karena yang aku kira kekafiran ternyata keimanan yang menyelamatkan dunia”.
Penggembala itu menjawab sederhana ”Aku telah melewati tingkat kalimat dan kata, hatiku sekarang telah disinari dengan kehadiran Nya. Tidak dapat aku jelaskan kepadamu keadaanku kini. Tak ada kata kata yang dapat melukiskan Nya”.
Ia bangkit pergi ke sahara, diikuti tatapan Musa.

Saturday, August 13, 2016

YANG MANAKAH KITA...???

Kamu termasuk golongan yang mana ?
Air panas yang mendidih itu
umpama kesukaran dan tantangan yang akan kamu lalui.
Ketika kesukaran dan kesulitan itu mendatangimu, bagaimana harus kau menghadapinya ?
Apakah kamu seperti lobak,
telur atau kopi ?

Seorang anak mengeluh
pada ayahnya mengenai kehidupannya
dan bertanya mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan baginya.
Dia tidak tahu bagaimana
untuk menghadapinya
dan hampir menyerah kalah.
Setiap kali satu masalah selesai,
timbul pula masalah baru.
Ayahnya yang bekerja sebagai tukang masak membawa anaknya itu ke dapur.
Dia mengisi tiga buah periuk dengan air dan memasaknya di atas api.

Setelah air dalam ketiga panci tersebut mendidih, dia memasukkan lobak merah dalam panci pertama,
telur dalam panci ke dua, dan serbuk kopi dalam panci terakhir.
Dia membiarkannya mendidih
tanpa berkata-kata.
Si anak tertanya-tanya
dan menunggu dengan tidak sabar
sambil memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh ayahnya.
Setelah 20 menit,
si ayah mematikan api.
Dia menyisihkan lobak dan menaruhnya dalam mangkuk, mengangkat telur
dan meletakkannya dalam mangkuk yang Iain dan menuanqkan kopi,
di mangkuk Iain.
Lalu dia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak ?”.
“Lobak, telur dan kopi” jawab si anak.
Ayahnya meminta anaknya
memakan lobak itu.
Dia melakukannya dan merasakan bahwa lobak itu sedap dimakan.
Ayahnya meminta mengambil telur itu dan memecahkannya.
Setelah membuang kulitnya,
dia dapati sebiji telur rebus
yang isinya sudah keras.
Terakhir, ayahnya meminta
untuk minum kopi.
Dia tersenyum ketika meminum kopi dengan aromanya yang wangi.
Setelah itu, si anak bertanya,
“Apa arti semua ini, ayah ?”

Ayah menerangkan bahwa ketiga bahan itu telah menghadapi
kesulitan yang sama,
direbus dalam air dengan api
yang panas tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Lobak sebelum direbus kuat,
keras dan sukar dipatahkan.
Tetapi setelah direbus, lobak menjadi lembut dan mudah dimakan.
Telur sebelumnya mudah pecah dengan isinya yang berupa cairan.
Tetapi setelah direbus,
isinya menjadi keras.
Serbuk kopi pula mengalami
perubahan yang unik.
Setelah berada di dalam rebusan air, serbuk kopi mengubah warna
dan rasa air tersebut.
“Kamu termasuk golongan yang mana ?
Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan tantangan
yang akan kamu lalui.
Ketika kesukaran dan kesulitan itu mendatangimu, bagaimana harus
kau menghadapinya ?
Apakah kamu seperti lobak, telur
atau kopi ?” tanya ayahnya.

Bagaimana dengan kita ?
Apakah kita adalah, lobak yang kelihatan keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan,
kita menyerah menjadi lembut
dan kehilangan kekuatan.
Atau, apakah kita adalah telur yang pada awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis ?
Namun setelah adanya kematian,
patah hati, perpisahan atau apa saja tantangan dalam kehidupan
akhirnya kita menjadi menjadi keras dan kaku.
Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kita menjadi pahit dan keras
dengan jiwa dan hati yang kaku atau adakah kita serbuk kopi ?
Yang berhasil mengubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan,
untuk mencapai rasa yang maksimum pada suhu 100 derajat celcius.
Ketika air mencapai suhu terpanas,
kopi akan terasa semakin nikmat.
Jika kita seperti serbuk kopi,
ketika keadaan menjadi
semakin buruk atau memuncak,
kita akan menjadi semakin baik
dan membuat keadaan di sekitar kita juga menjadi semakin baik.
Demikian haInya dengan serbuk kopi yang bisa mengubah air panas
yang membakarnya menjadikan
ia lebih sedap
dan enak untuk diminum.

Antara lobak, telur dan kopi,
kita yang mana...?

SEBATANG POHON

Sebatang pohon bisa tumbuh sendiri
bila di tempat tumbuhnya terdapat cukup cahaya, air,
dan tanah yang subur.
Benih yang jatuh di atas tanah subur,
kemudian hujan menyiraminya
dan matahari menghangatinya,
maka tumbuhlah pohon.

Pohon yang menyendiri ini bisa
terus tumbuh dan memberi manfaat.
Pohon yang tumbuh sendiri
akan sendiri pula menghadapai tantangan dari luar.
Ia harus menangkap hujan sendiri untuk meresapkan air ke dalam bumi.
Pohon akan sendirian menatap matahari yang terik.
Saat hujan mulai jarang berkunjung,
ia semakin berat menjalani hidup
dalam kesendirian.
Kekeringan begitu memilukan
bagi pohon sendiri.
Saat badai menerjang, pohon mengalami tekanan makin berat.
Ia harus menahan sendiri tubuhnya agar tidak terlempar dan tumbang.

Pohon menyendiri memberi manfaat tak sebesar manfaat kumpulan pohon.
Ia, pohon menyendiri, menangkap air yang sedikit dari curahan hujan.
Ia hanya menaungi wilayah
yang sempit dari tajuk tunggalnya.
Ia juga hanya menghasilkan biji-bijian yang terbatas untuk makanan hewan.
Ia membantu meresapkan air sedikit saja di tanah-tanah dekat ia tumbuh.
Ia juga hanya mencengkeram tanah yang sempit untuk terlindung
dari erosi dan longsor.

Kumpulan pohon akan memberi
banyak hasil dan manfaat bagi diri mereka dan lingkungan.
Mereka, kumpulan pohon,
akan mempunyai kekuatan
lebih besar
menghadapi tantangan luar
daripada pohon menyendiri.
Mereka lebih kuat menantang badai.
Mereka sangat siap menghadapi kemarau panjang.
Ketika curah hujan sangat tinggi, mereka sanggup menangkap,
meneteskan perlahan, dan menampung air di bawah tanah.
Saat ada serangan dari hama penyakit, mereka sanggup bertahan.
Ya, kumpulan pohon itu bisa kita sebut sebagai pohon yang berjamaah.

Pohon-pohon yang berjamaah
akan memberi manfaat yang banyak
bagi mereka sendiri dan lingkungannya.
Mereka mendapat sangat cukup air
dari tanah-tanah yang basah
karena banyak air yang bisa
diserap akar.
Mereka bisa menaungi sangat luas lahan disekitarnya.
Mereka menghasilkan biji yang melimpah hingga lebih banyak makhluk yang memanfaatkannya.
Mereka menangkap banyak air
hingga mampu memenuhi sumur-sumur dan mengalirkan air ke sungai.
Dengan perlindungan daun dan ranting yang lebat serta cengkraman
akar yang kuat,
mereka bisa melindungi tanah dari kerusakan akibat erosi dan longsor.
Mereka juga mencegah banjir dengan kemampuan memperlambat aliran air,
menyerap lebih banyak air ke dalam tanah dan melepaskan air perlahan
ke sungai.

Bila pohon berjamaah memberi kekuatan
lebih menghadapi tantangan dan memberi banyak manfaat,
begitu pula kita.
Saat tantangan, cobaan
dan ujian hidup menimpa,
hidup dalam kesendirian
sangatlah berat dirasa.
Hidup sendirian lebih rapuh
dan sulit menhadapi tantangan.
Tanpa ada orang-orang
yang menguatkan, meneduhkan
dan melindungi,
hidup sendirian dengan banyak masalah bisa membuat kita terpental dan gagal dalam kehidupan.

Hidup berjamaah tidak hanya
dimaknai
sebagai hidup dalam kumpulan
orang tanpa tujuan dan aturan.
Hidup berjamaah adalah hidup dalam komunitas dengan beragam karakter
dan latar belakang yang kemudian mengorganisir diri dalam mencapai tujuan bersama.
Seperti pohon-pohon yang ada
di dalam hutan,
mereka berbeda jenis dan karakter namun membentuk sistem
untuk bersama-sama menjadi penyangga kehidupan.

Hidup berjamaah akan memberikan kekuatan lebih dalam menghadapi ujian hidup.
Berjamaah akan menciptakan pertahanan yang kuat dalam
melawan guncangan hidup.
Berjamaah melahirkan tanggung jawab bersama menjalani hidup
untuk berbagi,
memikul beban bersama dan menuju tempat tujuan
secara bersama pula.
Bahaya apapun yang mengancam kehidupan kumpulan orang
yang berada dalam kebersamaan
akan lebih ringan dihadapi.

Hidup sendiri dan menjadi baik
akan memberi manfaat,
namun sangat terbatas.
Hidup bersama orang-orang
yang baik akan meningkatkan
kualitas kebaikan kita.
Kebaikan yang diberikan banyak
orang secara terorganisir
akan memberikan manfaat
yang luas jangkauannya,
tinggi kualitasnya dan banyak cakupannya.
Kumpulan orang dengan tujuan
dan organisasi yang baik
akan memberikan keteduhan
yang lebar jangkauanya,
kejernihan amal atau karya
yang mengalir jauh,
perlindungan bagi sesamanya
yang lebih kokoh
dan kesejahteraan yang luas.

Indahnya hidup berjamaah laksana harmoni yang menakjubkan
dari kumpulan pohon-pohon.
Sulitnya hidup sendiri laksana pohon merana hidupnya tanpa pendamping pohon lainnya.

Friday, August 12, 2016

Iseng bikin logo

Ngisi waktu saat gak ada yang jajan,  lumyan buat DP BBM

Sayyid Husein Muthahar

Sayyid Husein Al-Muthohar.

Penyelamat Bendera Pusaka
dan Pencipta Lagu 17 Agustus.
(Dulu waktu SD, ane cuma tau
nama H Mutahar doang.)

Bendera pusaka untuk pertama kali berkibar pada Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945,
di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, begitulah secara resmi bendera kebangsaan merah putih dikibarkan.

Pada tanggal 4 Januari 1946,
karena aksi teror yang dilakukan Belanda semakin meningkat,
presiden dan wakil presiden Republik Indonesia dengan menggunakan
kereta api meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta.
Bendera pusaka dibawa ke Yogyakarta dan dimasukkan dalam koper pribadi Soekarno.
Selanjutnya, ibukota dipindahkan
ke Yogyakarta.

Tanggal 19 Desember 1948,
Belanda melancarkan agresinya
yang kedua.
Presiden, wakil presiden
dan beberapa pejabat tinggi Indonesia akhirnya ditawan Belanda.
Namun, pada saat-saat genting dimana Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta dikepung oleh Belanda, Soe­karno sempat memanggil salah satu ajudannya, Mayor M. Husein Mutahar. Sang ajudan lalu ditugaskan untuk untuk menyelamatkan bendera pusaka. Penyelamatan bendera pusaka ini merupakan salah satu bagian “heroik” dari sejarah tetap berkibarnya Sang Merah putih di persada bumi Indonesia. Saat itu, Soe­karno berucap kepada Mutahar:

“Apa yang terjadi terhadap diriku,
aku sendiri tidak tahu.
Dengan ini aku memberikan tugas kepadamu pribadi.
Dalam keadaan apapun juga,
aku memerintahkan kepadamu
untuk menjaga bendera kita
dengan nyawamu.
Ini tidak boleh jatuh ke tangan musuh. Di satu waktu, jika Tuhan mengizinkannya engkau mengembalikannya kepadaku sendiri dan tidak kepada siapa pun kecuali kepada orang yang menggantikanku sekiranya umurku pendek.
Andaikata engkau gugur dalam menyelamatkan bendera ini, percayakanlah tugasmu kepada orang lain dan dia harus menyerahkannya
ke tanganku sendiri sebagaimana engkau mengerjakannya.”

Sementara di sekeliling mereka bom berjatuhan dan tentara Belanda terus mengalir melalui setiap jalanan kota, Mutahar terdiam.
Ia memejamkan mataya dan berdoa, Tanggung jawabnya terasa
sungguh berat.
Akhirnya, ia berhasil memecahkan kesulitan dengan mencabut benang jahitan yang menyatukan kedua
bagian merah dan putih bendera itu.

Dengan bantuan Ibu Perna Dinata, kedua carik kain merah dan putih itu berhasil dipisahkan.
Oleh Mutahar, kain merah dan putih itu lalu diselipkan di dasar dua tas
terpisah miliknya.
Seluruh pakaian dan kelengkapan miliknya dijejalkan di atas kain merah dan putih itu.
Ia hanya bisa pasrah, dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Yang ada dalam pemikiran Mutahar saat itu hanyalah satu: bagaimana
agar pihak Belanda tidak mengenali bendera merah-putih itu sebagai bendera, tapi ha­nya kain biasa, sehingga tidak melakukan penyitaan. Di mata seluruh bangsa Indonesia, bendera itu adalah sebuah “prasasti” yang mesti diselamatkan dan tidak boleh hilang dari jejak sejarah.

Benar, tak lama kemudian Presiden Soekarno ditangkap oleh Belanda
dan diasingkan ke Prapat (kota kecil
di pinggir danau Toba) sebelum dipindahkan ke Muntok, Bangka, sedangkan wakil presi­den Mohammad Hatta langsung dibawa ke Bangka. Mutahar dan beberapa staf kepresidenan juga ditangkap dan diangkut dengan pesawat Dakota. Ternyata mereka dibawa ke Semarang dan ditahan di sana.
Pada saat menjadi tahanan kota, Mutahar berhasil melarikan diri
dengan naik kapal laut menuju Jakarta.

Di Jakarta Mutahar menginap di rumah Perdana Menteri Sutan Syahrir,
yang sebelumnya tidak ikut
mengungsi ke Yogyakarta.
Beberapa hari kemudian, ia kost di Jalan Pegangsaan Timur 43, di rumah Bapak R. Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (Kepala Kepolisian RI yang pertama)

Selama di Jakarta Mutahar selalu mencari informasi dan cara,
bagaimana bisa segera
menyerahkan bendera pusa­ka
kepada presiden Soekarno.
Pada suatu pagi sekitar pertengahan bulan Juni 1948, akhirnya ia menerima pemberitahuan dari Sudjono
yang tinggal di Oranje Boulevard (sekarang Jalan Diponegoro) Jakarta. Pemberitahuan itu menyebutkan bahwa ada surat dari Presiden Soekarno yang ditujukan kepadanya.

Sore harinya, surat itu diambil Mutahar dan ternyata memang benar berasal dari Soekarno pribadi.
Isinya sebuah perintah agar ia segera menyerahkan kembali bendera pusaka yang dibawanya dari Yogya
kepada Sudjono, agar dapat diba­wa
ke Bangka.
Bung Karno sengaja tidak memerintahkan Mutahar sendiri datang ke Bang­ka dan menyerahkan bendera pusaka itu langsung kepadanya.
Dengan cara yang taktis,
ia menggunakan Soedjono sebagai perantara untuk menjaga kerahasiaan perjalanan bendera pusaka
dari Jakarta ke Bangka.

Itu tak lain karena dalam pengasingan, Bung Karno hanya boleh dikunjungi oleh anggota delegasi Republik Indonesia dalam perundingan dengan Belanda di bawah pengawasan UNCI (United Na­tions Committee for Indonesia).
Dan Sudjono adalah salah satu
anggota delegasi itu,
sedangkan Mutahar bukan.

Setelah mengetahui tanggal keberangkatan Soedjono ke Bangka, Mutahar berupaya menyatukan kembali kedua helai kain merah dan putih dengan meminjam mesin jahit tangan milik seorang istri dokter
yang ia sendiri lupa namanya.
Bendera pusaka yang tadinya terpisah dijahitnya persis mengikuti lubang bekas jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tetapi sayang, meski dilakukan
dengan hati-hati, tak urung terjadi
juga kesalahan jahit sekitar 2 cm
dari ujungnya.

Dengan dibungkus kertas koran
agar tidak mencurigakan,
selanjutnya bendera pusaka diberikan Mutahar kepada Soedjono untuk diserahkan sendiri kepada Bung Karno. Hal ini sesuai dengan perjanjian
Bung Karno dengan Mutahar
sewaktu di Yogyakarta.
Dengan diserahkannya bendera pusaka kepada orang yang diperintahkan
Bung Karno maka selesailah tugas penyelamatan yang dilakukan
Husein Mutahar.
Sejak itu, sang ajudan tidak lagi menangani masalah pengibaran bendera pusaka.

Tanggal 6 Juli 1949, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta kembali ke Yogyakarta dari Bangka dengan membawa serta bendera pusaka. Tanggal 17 Agustus 1949, bendera pusaka dikibarkan lagi
di halaman Istana Presiden
Gedung Agung Yogyakarta.

Naskah pengakuan kedaulatan
lndo­nesia ditandatangani
27 Desember 1949 dan sehari
setelah itu Soekarno kembali ke Jakarta untuk memangku jabatan Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS). Setelah empat tahun ditinggalkan, Jakarta pun kembali menjadi ibukota Republik Indonesia.
Hari itu juga, bendera pusaka
dibawa kembali ke Jakarta.

Untuk pertama kalinya setelah
Prok­lamasi bendera pusaka kembali dikibarkan di Jakarta pada peringatan Detik-detik Proklamasi
17 Agustus 1950.

Selanjutnya Husein Mutahar terkait dalam mendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), tim yang beranggotakan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkan Bendera Pusaka pada setiap upacara
peringatan Hari Kemerdekaan RI.

Sayyid Husein Al-Muthohar
Tokoh Pandu dan Pencipta Lagu.

Husein Mutahar lahir di Semarang, Jawa Tengah pada tanggal
5 Agustus 1916.
Perjalanan pendidikan formalnya dimulai dari ELS (Europese Lagere School atau sama dengan SD Eropa selama 7 tahun) , kemudian dilanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Ondewwijs atau sama dengan SMP selama 3 tahun) dan dilanjutkan
ke AMS (Algemeen Midelbare School atau sama dengan SMA selama 3 tahun) Jurusan Sastra Timur khususnya
Bahasa Melayu, di Yogyakarta. kemudian beliau melanjutkan
ke Universitas Gajah Mada
dengan mengambil Jurusan Hukum
dan Sastra Timur dengan khusus mempelajari Bahasa jawa Kuno
namun perkuliahan nya hanya 2 tahun karena selanjutnya drop out (DO) karena harus ikut berjuang.

Mutahar terlibat Pramuka sejak awal lembaga kepanduan berdiri.
Beliau adalah salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen
yang berhaluan nasionalis.
Ia juga dikenal anti-komunis.
Ketika seluruh gerakan kepanduan dilebur menjadi Gerakan Pramuka, Mutahar juga menjadi tokoh
di dalamnya.

Dalam kehidupan ber-Organisasi pengalaman beliau adalah sbb :

Ikut mendirikan dan bergerak
sebagai pemimpin Pandu
serta kemudian menjadi anggota Kwartir Besar Organisasi Persatuan
dan Kesatuan Kepanduan Nasional Indonesia ”Pandu Rakyat Indonesia”, 28-12-1945 s.d. 20-5-1961
Ikut mendirikan dan bergerak
sebagai Pembina Pramuka,
duduk sebagai anggota Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Andalan Nasional Urusan Latihan, 1961-1969
Sekretaris Jenderal Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, 1973 -1978, dan anggota biasa, 1978-2004.

Lagu Syukur merupakan salah satu judul lagu paling terkenal
yang dibuatnya pada tanggal
7 September 1944 setelah
menyaksikan banyak warga Semarang, kota kelahirannya, bisa bertahan hidup dengan hanya memakan bekicot.
Pak Mut, demikian ia akrab disapa,
juga menciptakan mars
yang menggelegak.
Karyanya yang terkenal adalah
Hari Merdeka.
Beliau pun banyak menulis lagu-lagu Pramuka, salah satunya lagu
yang sering kita nyanyikan bersama, yakni “ Hymne Satya Darma Pramuka”.

Husein Mutahar Mantan duta besar Italia ini, kemudian meninggal dunia pada tanggal 9 Juni 2004
pada usia 87 tahun.
Walaupun beliau berhak dimakamkan di Makam Taman Pahlawan Kalibata karena memiliki Tanda Kehormatan Negara Bintang Mahaputera
atas jasanya menyelamatkan Bendera Pusaka Merah Putih dan juga memiliki Bintang Gerilya atas jasanya ikut berperang gerilya pada tahun
1948 – 1949 tetapi Beliau tidak mau
dan kemudian dimakamkan
di Taman Pemakaman Umum
Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

In MEMORIAM
Sayyid Husein Al-Muthohar.

MENDUNG menggayut,
membuat langit Jakarta kelabu
Kamis pagi (10/6) lalu.
Sesekali gerimis merenai.
Di sebuah ruas jalan sempit, di sebelah Pasar Cipete, beberapa mobil silih berganti berhenti di depan rumah duka. Mantan Mensesneg Moerdiono
telah hadir malam sebelumnya.
Pagi itu tampak Menlu Hassan Wirajuda, mantan Hakim Agung Benjamin Mangkoedilaga,
dan beberapa mantan pejabat lain seperti Fuad Hassan, Kusnadi Hardjasumantri, Mastini Hardjoprakoso dan ratusan kerabat dan sahabat.

Banyak di antaranya memakai
seragam Pramuka dan Paskibraka. Alam bagai sedang ikut berkabung.
Di ruang tamu rumah sederhana itu, terbujur layon renta seorang laki-laki yang sedang menerima penghormatan terakhir dari orang-orang
yang mengagumi dan mencintainya. Tidak sedikit yang datang
dengan berlinang air mata.
Husein Mutahar, pencipta lagu
Syukur dan puluhan lagu lain, penyelamat Bendera Pusaka,
tokoh kepanduan dan pendiri
Gerakan Pramuka, mantan pejabat tinggi negara, mantan Duta Besar RI
di Takhta Suci Vatikan, penerima anugerah Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra, meninggal dunia
Rabu petang (9/6) pukul 16.30,
dua bulan menjelang ulang tahunnya yang ke-88.
Di dekat jenazah diletakkan sebuah
foto berwarna berukuran besar. Mutahar dalam seragam Pramuka, lengkap dengan tanda jasa Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra,
serta tanda kemahiran Pramuka sebagai pembina bertaraf internasional. Foto itu baru diambil dua minggu
yang lalu oleh cucunya,
dengan kamera digital pinjaman.
Foto itu sendiri merupakan firasat besar.
Mutahar tidak pernah suka dipotret.
Ia selalu mencari alasan untuk pergi setiap kali melihat orang bersiap membuat potret.
Tiba-tiba ia ingin dipotret
dengan berbagai atribut.
Sebetulnya ia juga ingin dipotret dengan jas hitam, tetapi jasnya sudah sangat kebesaran sehingga kurang pantas dikenakan.
Mutahar terlihat sangat kurus
dalam foto itu.
Kedua bola matanya sedang melihat
ke atas, seolah-olah ia sedang menyapa Al Kholik yang ada di sana. Sejak rumah kediamannya di Jalan Prapanca Buntu terbakar habis sekitar lima tahun silam, ia tampak seperti “mengundurkan diri” dari pergaulan ramai.
Ia bahkan menolak kembali ke rumah yang telah dibangun kembali
oleh anak-anak pandunya.
Ia memilih tinggal di rumah anak semangnya yang sederhana.
Ia pun mulai tampak semakin kurus karena nafsu makannya pun
menurun drastis.
Beberapa bulan yang lalu, ia terjatuh ketika hendak bangkit dari kursi. Sebetulnya tak ada tulang yang patah atau retak. Tidak juga keseleo.
Tetapi, sejak itu ia menjadi sulit berjalan.
Ia lebih banyak berbaring di tempat tidur.
Selama sebulan terakhir ia semakin enggan makan.
Praktis hanya susu dan madu saja
yang membuatnya bertahan hidup dalam hari-hari terakhirnya.
Ia bahkan seperti men-skenario-kan prosesi pemakamannya.

Pada 20 Februari 2002-
sebagai seorang pengagum simbolisme,
ia betul-betul memanfaatkan
“getaran” angka 20-02-2002 itu Mutahar pergi ke notaris
untuk mendiktekan wasiatnya.
Wasiat tertulis itu sebetulnya persis seperti yang pernah saya dengar langsung dari mulutnya
pada akhir tahun 1970-an.
Ia ingin dikebumikan sebagai rakyat biasa dalam tata cara Islam.

Berdasar surat wasiat itu, Indradjit Soebardjo dan Sangkot Marzuki
dua anak didik Mutahar di kepanduan dulu yang langsung datang ke rumah duka, segera memutuskan untuk memakamkan jenazah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut tanpa upacara kenegaraan,
tradisi kepanduan,
ataupun ritus lainnya.

Setelah sholat zuhur, di bawah gerimis, keranda yang membawa layon
Mutahar dibawa keluar dan diangkut dengan mobil jenazah
ke TPU Jeruk Purut.
Dua bus Kopaja yang sederhana
bukan Big Bird ber-AC- mengangkut anggota keluarganya.
Diiring sekitar 50 mobil pelayat lainnya. Upacara pemakaman berlangsung khidmat dan sederhana.
Persis seperti yang diingini Kak Mut. Gerimis merenai.
Air mata berderai.
Tanah kembali kepada tanah..! Mahaputra berjasa Husein Mutahar seharusnya berhak dimakamkan
di TMP Kalibata dengan upacara kenegaraan.

Lahir di Semarang pada 5 Agustus 1916, sebagai pemuda pejuang Mutahar ikut dalam “Pertempuran Lima Hari”
yang heroik di Semarang.
Ketika Pemerintah Bung Karno hijrah
ke Yogyakarta, ia diajak Laksamana Muda Mohammad Nazir yang ketika itu menjadi Panglima Angkatan Laut. Sebagai sekretaris panglima, ia diberi pangkat kapten angkatan laut.
Ketika mendampingi Nazir itulah
Bung Karno mengingat Mutahar sebagai “sopir” yang mengemudikan mobilnya di Semarang, beberapa hari setelah “Pertempuran Lima Hari”. Mutahar kemudian “diminta” oleh Bung Karno dari Nazir untuk dijadikan ajudan, dengan pangkat mayor angkatan darat. Sesaat sebelum Bung Karno dibuang
ke Sumatera, setelah serangan Belanda yang melumpuhkan Yogyakarta
pada 1948, Mutahar diserahi bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan pada proklamasi kemerdekaan di Pegangsaan Timur.

Bendera itu aslinya dijahit
oleh Fatmawati, istri Bung Karno, ibunda Presiden RI Megawati.
Mutahar menyelamatkan bendera itu, yang kemudian dikenal sebagai Bendera Pusaka.
Nama Mutahar harus dicatat dalam sejarah sebagai orang yang berjasa dalam gerakan pendidikan kepanduan.

Pada awal 1960-an, Partai Komunis Indonesia berusaha menyetir kepanduan menjadi mirip pionir
di Uni Soviet.
“Berkonspirasi” dengan PM Djuanda,
ia kemudian berhasil membelokkannya jadi kompromi yang lebih netral, Gerakan Pramuka.
Ia biasa dipanggil dengan sebutan Kak Mut, sesuai dengan tradisi kepanduan. Ia masih akrab dengan bekas anak didiknya dan sering menyelenggarakan reuni bersama mereka.
Karena Kak Mut tidak menikah seumur hidupnya, semua anak pandu Kak Mut adalah anaknya.
Otomatis, anak-anak mereka semua menjadi cucu-cucu Eyang Mutahar. Mutahar juga mempunyai sembilan orang anak semang-istilah yang lebih disukainya ketimbang anak angkat
atau anak asuh.
Pencipta lagu “Syukur” Mutahar penggemar berat musik klasik.
Ia hampir selalu hadir pada setiap pergelaran musik di Jakarta.
Karena itu pulalah Addie MS dari Twilite Orchestra tak pernah lupa mengundang Kak Mut
ke pementasannya.
Sebagai pencipta lagu, ia bisa dibilang spesialis himne.
Karya puncaknya adalah Syukur
yang hampir setiap malam kita
dengar sebagai lagu penutup TVRI.

Syukur, menurutnya, diciptakan
pada 1944, adalah sebuah puji syukur yang dipersiapkannya untuk kemerdekaan RI yang ketika itu diduganya sudah hampir tercapai.
Lagu Hari Merdeka yang sering diperdengarkan pada aubade HUT Proklamasi, menurut pengakuannya sendiri, diciptakan di dalam toilet
Hotel Garuda Yogyakarta.
Ketika itu ia sekamar dengan Hugeng kemudian menjadi Kepala Polri
yang sama-sama mengawal
Bung Karno.
Hugeng kebingungan mencarikan kertas dan pulpen karena Mutahar tergopoh- gopoh hendak menuangkan gagasannya ke atas kertas.
Lagu-lagu ciptaan Husein Mutahar hampir mencapai seratus.
Karya-karya terakhirnya, antara lain, adalah Dirgahayu Indonesia (diterima sebagai lagu resmi peringatan 50 tahun Indonesia Merdeka), Himne Universitas Indonesia, dan beberapa himne
yang lahir dari keprihatinannya
atas kehancuran alam Indonesia.
Ia tampak amat terharu ketika ciptaannya berjudul Syukur dan Hari Merdeka digarap ulang Addie MS dengan orkes filharmoni di Australia.

Matanya terkatup, beberapa tetes air mata meleleh di pipinya yang renta, beberapa tahun silam ketika Addie MS memperdengarkan rekaman itu
di rumahnya.
Kak Mut sengaja membeli tape recorder baru untuk mendengarkan karya megah itu.
Perhatiannya pada dunia seni suara sangat tinggi.
Ia tak segan merogoh uang dari koceknya sendiri untuk keperluan itu. Belasan tahun yang silam, contohnya,
ia pernah menunjukkan makalahnya tentang hubungan seni suara
dengan Nuzulul Quran.
Ia menangis ketika membuat sebuah “tesis” musikal tentang Tuhan,
dengan menampilkan berbagai interpretasi tentang Tuhan menurut berbagai komponis dan penyanyi.
Ia juga suka membina anak-anak muda yang berbakat seni.
Ia hampir tak pernah absen menghadiri pergelaran orkestra remaja
Perguruan Cikini.
Pada pergelaran mereka Agustus mendatang, pastilah absennya
Om Mutahar akan terasa sangat mencekam.
Ya, kita semua memang harus menerima realita ini.
Kak Mut telah tiada.
Ia telah pulang ke Timur Abadi
sebuah kata sandi yang suka
dipakainya untuk menyebut
Hadirat Alloh.

Selamat jalan, Kak Mut.
Alloh Sang Maha Pencipta
telah membebaskanmu
dari segala derita dunia.
Hati ikhlas kami penuh.
Pergilah dalam damai..!

Untuk apa hidup.. ???

Untuk apa hidup,,,?

Alkisah, ada seorang pemuda yg hidup sebatang kara.
*
Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yg kaya raya.
*
Walapun hidupnya sederhana tapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dg baik.
*
Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dg kehidupannya.
*
Dia tak mengerti, utk apa sebenarnya hidup di Dunia ini.
*
Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi, hanya sekedar melewati hari utk menunggu kapan akan mati.
*
Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.
*
“Daripada tak tahu hidup utk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dlm hati.
*
Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.
*
Pohon yg dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba2 menyela lembut. “Anak muda yg tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yg telah berumur ini, sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yg hinggap di situ, bernyanyi riang utk menghibur siapapun yg berada di sekitar sini.”
*
Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yg lain, tak jauh dari situ.
*
Saat ia bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yg sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dg tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yg telah bekerja keras tapi tidak dapat menikmati hasilnya.”
*
Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yg lain.
*
Kata yg didengarpun tak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan utk sekedar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.”
*
Setelah pohon yg ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini.
*
Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang utk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”.
*
Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, sehat dan berakal rasanya tak pantas rasanya aku melenyapkan kehidupanku sendiri karena putus asa
*
Mulai sekarang, aku harus punya cita2, akan merubah sifat cengengku yg mudah putus asa dan berupaya sekuat tenaga utk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”.
*
Si pemuda pun pulang ke rumahnya dg penuh semangat dan perasaan lega.
*
Kalau kita mengisi kehidupan ini dg hanya menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita akan menjalani hidup ini dg terasa terbebani dan saat tak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

نعوذ بالله من ذلك
Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini dan bersyukur kpd Robbul Alamin
*
Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dg optimisme, penuh harapan dan cita2 yg diperjuangkan, serta mampu bergaul dg manusia2 lainnya.
*
Firman Allah SWT
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
DIA lah Allah Yg telah menciptakan Kematian dan kehidupan utk menguji kalian, siapakah dari kalian yg terbaik Amalnya (Q.S.Al-Mulk 2)
*
Selamat berjuang
Smg tercapai tujuan
Salam Cinta......

Thursday, August 4, 2016

Kumpulan nasehat

Kumpulan Nasehat as Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, yang dirangkum dari berbagai sumber.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

1.Senjata / Bekal Seorang Santri Adalah Buku dan Bolpen [Pena]

2.Tasbih Tidak Pernah Lepas Dari Saku Baju Atau Tasku

3.Orang Yang Melakukan Bid'ah Dikhawatirkan Mati Dalam Keadaan Su'ul Khotimah [Tidak Terpuji]

4.Seharusnya Seorang Santri Mempunyai Bacaan Wirid Untuk Menjaga Dirinya DariKesesatan

5.Sedikit Tapi Mantap Itu Lebih Baik Daripada Banyak Tapi Ngawur

6.Sseorang Yang Memiliki Cakrawala Keilmuan Yang Luas, Ia Tidak Akan Protes Terhadap Orang Lain

7.Ilmu Tidak Akan Berkumpul Dengan Sifat Sombong Di Dalam Satu Dada

8.Barang Siapa Yang Merasa Sudah Sampai, Berarti Ia Telah Merusak Permulaannya

9.Bersungguh-sungguhlah Dalam Berkhidmah Kepada Pemuka Agama

10.Sebaik-baiknya Perbuatan Adalah Memenuhi Kebutuhan Orang Lain

11.Tidak Layak Seorang Yang Berakal Bertanya "Mengapa Kalian Memperingati Maulid?", Karena Seolah-olah Ia Bertanya, "Mengapa Kalian Bergembira dengan Adanya Nabi?"

12.Kebanyakan Urusanku Telah Terprogramdan Terencana Dengan Rapi, Tetapi Aku Tidak Mau Diatur Oleh Program Itu

13.Masyarakat Jawa [Indonesia] Adalah Masyarakat Yang Berakhlak Baik dan Pemurah

14.Sifat Zuhud Bukan Terletak Pada PakaianDan Penampilan, Tetapi Terletak Di Sini [Yakni Hati]

15.Keistimewaan Tidak Memberikan Arti Keutamaan

16.Waspada Terhadap Pemikiran Jumud [Kaku] Dari Madzhab-madzhab Perusak

17.Aku Marah Terhadap Murid Yang Tidak Sopan Ketika Membaca Wirid, Lebih-lebih Ketika Membaca Al-Quran

18.Menjadi Seorang Guru Bukan Dengan Warisan, Akan Tetapi Dengan Belajar Dan Menuntut Ilmu

19.Kunci Segala Rahasia Bersumber Pada Bacaan Shalawat Kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam

20.Seharusnya Seorang Santri Banyak Beribadah Untuk Menjaganya Dari Maksiat Dan Menguatkan Hafalannya

21.Jadikanlah Shalawat Kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam Senantiasa Berada Di Antara Kamu dan Munajatmu

22.Karena Satu Orang Maka Seribu Orang Dimuliakan

23.Dalam Perjalananku, Aku Selalu Membawa Kitab, Demi Mengikuti Jejak Ayahanda

24.Jangan Ikut Campur Dalam Urusan Politik, Engkau Lebih Mengerti Situasi Daerahmu

25.Amar Ma'ruf Nahi Mungkar Harus Dilakukan Dengan Sikap Bijak, Lembut Dan Bertahap

26.Kehidupan Yang Indah Adalah Jika Bisa Membantu Seseorang Dalam Beribadah Dan Melakukan Ketaatan

27.Aku Tidak Pernah Bosan Untuk Menyebarkan Ilmu, Walaupun Kepada Satu Orang

28.Orang Yang Tidak Bisa Memanfaatkan Kemuliaan Waktu Dan Tempat, SungguhIa Amat Merugi

29.Akhlak Lebih Didahulukan Daripada Ilmu

30.Kalian Harus Melanggengkan Bacaan Wirid, Sebab Wirid Dapat Menjadi tameng dan Perisai Diri

31.Kebiasaan Orang Mulia, Adalah Semulia-mulianya Kebiasaan

32.Siapa Saja Yang Memiliki Kitab Wiridku, Berarti Ia Telah Mendapatkan Ijazah. Ijazah Ini Bukan Dariku, tetapi Langsung Dari Para Pengarang Wirid-wirid tersebut

33.Surga Itu Tudak Gratis, Belilah Surga Itu Dengan Hartamu, Amalmu, Dan Dengan Tenagamu

34.Sesuatu Yang Tidak Kamu Ketahui, Maka Jangan Sekali-kali Kamu Menyentuhnya [mengerjakannya]

35.Ilmu Mudah Didapatkan, Tetapi Melayani [Khidmah] Kepada Ulama Susah Didapatkan. — 

Munajat saat terlilit masalah

BACA DAN AMALKANLAH
(Dipersilahkan untuk menandai teman teman lain/dibagikan)
Semoga setiap masalah yang kita hadapi Allah Ta'ala berikan jalan keluarnya dan apa-apa hajat keinginan kita Allah kabulkan.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . الْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ  .وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ * الَّلهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِيْنِى الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى .  وَ أَصْلِحْ لِى دُنْيَايَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشِى .  وَ أَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى إِلَيْهَا مَعَادِى وَ اجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَ اجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ
اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِى آخِرَهُ . وَ خَيْرَ عَمَلِى خَوَاتِمَهُ  .وَ خَيْرَ أَيَّامِى يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيْهِ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِيْشَةً هَنِيْئَةُ وَ مِيْتَةً سَوِيَّةً وَ مَرَدًّا غَيْرَ مُخْزٍى وَلاَ فَاضِحٍ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَسْأَلَةِ وَ خَيْرَ الدُّعَاءِ وَ خَيْرَ النَّجَاحِ وَ خَيْرَ الْعِلْمِ وَ خَيْرَ الْعَمَلِ وَ خَيْرَ الثَّوَابِ وَ خَيْرَ الْحَيَاةِ وَ خَيْرَ الْمَمَاتِ وَ ثَبِّتْنِى وَ ثَقِّلْ مَوَازِيْنِى وَ حَقِّقْ إِيْمَانِى وَ ارْفَعْ دَرَجَتِى  وَ تَقَبَّلْ صَلاَتِى  وَ اغْفِرْ خَطِيْئَاتِى وَ أَسْأَلُكَ الْعُلاَ مِنَ الْجَنَّةِ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَ عَزَائِمِ مَغْفِرَتِكَ وَ السَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَ الْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَ الْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَ النَّجَاةَ مِنَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُوْرِ كُلِّهَا وَ أَجِرْنِى مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَ عَذَابِ اْلآخِرَةِ  . اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تُحَوِّلُ به بَيْنَنَا وَ بَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَ مِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهَا جَنَّتَكَ وَ مِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا  وَ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَ أَبْصَارِنَا وَ قُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَ اجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَ اجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَ انْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَ لاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَا و لاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَ لاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا.-

اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنا ذَنْباً إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمّاً إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ كَرْباً إِلاَّ نَفَّسْتَهُ، وَلاَ مَيْتاً إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ مَرِيضاً إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ دَيْناً إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ غَائِباً إِلاَّ حَفِظْتَهُ وَرَدَدْتَّهُ، وَلاَ مُجَاهِداً فِي سَبِيلِكَ إِلاَّ نَصَرْتَهُ، وَلاَ عَدُوّاً إِلاَّ أَهْلَكْتَهُ، وَلاَ طَاغِيَةً إِلاَّ قَصَمْتَهُ، ولاَ ضَالاًّ إِلاَّ هَدَيْتَهُ، وَلاَ مَظْلُوماً إِلاَّ أَيَّدْتَهُ، وَلاَ ظَالِماً إِلاَّ خَذَلْتَهُ، وَلاَ عَسِيراً إِلاَّ يَسَّرْتَهُ، وَلاَ وَلَداً إِلاَّ أَصْلَحْتَهُ، وَلاَ عَيْباً إِلاَّ سَتَرْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيا وَالآخِرَةِ هِيَ لَكَ رِضاً وَلَنا فِيها صَلاَحٌ إِلاَّ أَعَنْتَنا عَلَى قَضَائِهَا وَيَسَّرْتَهَا لَنا، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. اللَّهُمَّ وَاجْعَلنَا مِمَّنْ دَعَاكَ فَأَجَبْتَهُ، وَتَضَرَّعَ إِلَيْكَ فَرَحِمْتَهُ، وَسَأَلَكَ فَأَعْطَيْتَهُ، وَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فَكَفَيْتَهُ، وَإِلى حُلُولِ دَارِكَ دَارِ السَّلاَمِ أَدْنَيْتَهُ.

ربنا آتنا فى الدنيا حسنة و فى الآخرة حسنة  و قنا عذاب النار
وصلى الله على نبينا محمد و على أله و أصحابه الأخيار و سلم تسليما كثيرا  آمين.

.
Sebagian artinya:

Aku berlindung kepada Allah dari ulah syetan yang terkutuk
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan sarwa sekalian alam
Ya Allah, salawat-salam semoga menetap pada Nabi kita Muhammad
Dan melimpah pada keluarga, sahabat dan segenap pengikut setianya hingga kiamat. Amien.

Ya Allah perbaikilah untukku agamaku, yang menjadi penjaga urusanku
dan perbaikilah untukku duniaku, yang menjadi lahan penghidupanku
dan perbaikilah untukku akhiratku, yang menjadi tempat kembaliku.
Jadikan hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam meraih setiap kebaikan
dan jadikan mati kelak sebagai istirahatku dari setiap keburukan

Ya Allah jadikanlah kebaikan pada umurku  hingga pada akhirnya
dan kebaikan pada amalku hingga pada penghabisannya
Dan jadikan kebaikan hari-hariku pada hari saat aku menghadap-Mu

Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu kehidupan yang lapang
kematian yang tenang serta cara kembali yang tanpa kesengsaraan dan tanpa kehinaan

Ya Allah aku mohon kepada-Mu masalah yang baik, harapan yang baik, kesuksessan yang baik,
ilmu yang baik, amal yang baik, balasan yang baik, kehidupan yang baik, dan kematian yang baik.
Kuatkan kedudukanku, beratkan timbangan kebaikanku, luruskan imanku dan angkat derajatku, terimalah permohonanku, ampuni kesalahanku dan kuberharap akan surga-Mu  yang tinggi

Ya Allah aku mohon kepada-Mu rahmat-Mu yang wajib, dan keluasan ampunan-Mu,
Kumohon keselamatan dari setiap dosa, kemanfaatan dari setiap kebaikan dan juga keberuntungan berupa surga serta keselamatan dari siksa neraka
Ya Allah, jadikanlah baik balasan bagi kami atas semua urusan
dan berikan pahala pada kami dari setiap luka dunia dan azab akhirat

Ya Allah berilah kami rasa takut yang mampu mencegah kami dari bermaksiat kepada-Mu
berikan rasa taat kepada-Mu yang mampu mengantarkan kami untuk meraih surga-Mu
berikan kami rasa yakin yang meringankan kami dalam mengatasi musibah-masalah duniawi
anugerahilah kami kenikmatan di dalam pendengaran, penglihatan dan kekuatan-kesempatan
selama Engkau masih hidupkan kami; dan jadikanlah itu semua warisan dari kami.
Ya Allah, balaskanlah untuk kami orang-orang yang menganiaya kami
Dan tolonglah kami guna mengatasi orang-orang yang memusuhi kami
Jangan jadikan musibah pada agama kami, jangan jadikan dunia sebagai harapan besar kami jangan pula (dunia) menjadi puncak ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan berkuasa atas kami
orang-orang yang tiada mengasihi kami

Ya Allah jangan tinggalkan pada kami dosa kecuali Engkau mengampuninya
jangan tinggalkan kami masalah kecuali Engkau berikan jalan keluarnya,
jangan tinggalkan kami utang kecuali Engkau melunasinya,
dan hajat-keinginan dari keinginan duniawi maupun ukhrowi kecuali Engkau mengabulkannya
Wahai Zat yang paling Pengasih

Wahai Tuhan kami, berikan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
serta jagalah kami dari siksa neraka
Semoga salawat dan salam selalu terlimpah pada Nabi kita Muhammad
keluarga dan para sahabat terpilihnya dengan keselamatan yang banyak. Aamien.
------------------
JANGAN LUPA LIKE FANPAGE► Alhabib Quraisy Baharun
_____