Selain salam tempel yang menyenangkan, ada
juga hal yang kerap membuat miris di tiap
lebaran. Kamu akan dihadapkan pada berbagai
pertanyaan wajib yang terkadang malas untuk
dijawab, tapi kalau nggak dijawab juga nggak
enak sama anggota keluarga yang tanya.
Quote:
1. “Waah, Udah Besar Yaaa?“
Pertanyaan ini pasti muncul setiap kamu
bertemu anggota keluarga di momen
silaturahmi. Sepertinya proses
pertumbuhanmu adalah misteri yang terjadi
dalam semalam. Padahal setiap tahun kalian
bertemu, dan perasaan kamu juga tidak
bertambah besar secara drastis, kok.
Saat dihadapkan pada pertanyaan macam ini
cara yang paling aman untuk menjawab
adalah dengan mengubahnya jadi bahan
bercandaan:
Tante X: “Iiih, kok kamu udah gede aja sih?”
Kamu: “Hehe iya dong Tante. Tina Toon dan
bayi kuda laut aja bisa gede, masak aku kecil
terus”
Quote:
2. “Udah Semester Berapa?” atau “Udah Kelas
Berapa?“
Pertanyaan wajib lain yang menyapamu setiap
lebaran adalah keingin tahuan keluarga soal
perkembangan studi. “Udah semester berapa?”
atau “Udah kelas berapa?” seakan jadi
pertanyaan template yang pasti mampir.
Kalau studimu lancar-lancar aja sih gak
pertanyaan ini gak akan jadi masalah. Tapi
kalau kamu masih terseok-seok menyelesaikan
studimu tentu akan lain cerita. Salah jawab,
bisa-bisa kamu menerima gempuran nasihat
karena dianggap tidak serius belajar.
Nah, biar pertanyaan ini tidak membuatmu
terkaget-kaget jawablah saja dengan kalem
sembari menyelipkan harapan agar orang yang
bertanya juga ikut mendoakan kelancaran
studimu.
Oom-yang-udah-lama-gak-ketemu : “Udah
semester berapa sekarang?”
Kamu-yang-gak-lulus-lulus: “Hehe udah
semester akhir Oom. Doain dong makanya biar
cepat lulus”
Quote:
3. “Udah Keterima Kuliah Dimana?“
Pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa
baru saja keluar beberapa pekan lalu. Pasti
topik ini akan jadi topik hangat yang
dibicarakan dalam momen kumpul-kumpul
keluarga saat lebaran. Bagi kamu yang sudah
jelas mau diterima dimana, selamat! Kamu
sudah aman dari cecaran pertanyaan yang
mengiris hati ini.
Tapi buat kamu yang belum tahu akan
melanjutkan pendidikan di institusi mana,
baliklah momen pertanyaan itu jadi bahan
bercanda santai. Nyari kuliah udah susah, gak
perlu mikirin jawaban yang susah-susah lagi
kan?
Pertanyaan: “Eh, jadinya kau kuliah dimana?”
Jawaban: “Yaelah Tulang (ceritanya di
keluarga Batak), jodoh aja harus dicari dengan
sabar. Masa tempat kuliah enggak sih?”
Quote:
4. “Udah Lulus?” atau “Kapan Lulus?“
Ini nih pertanyaan paling sensitif tingkat 2
buat para mahasiswa tingkat akhir. Momen
silaturahmi bersama keluarga secara tidak
langsung jadi pendorong kasat mata biar
kamu segera lulus. Sori ya, kalau untuk
pertanyaan ini Hipwee gak bisa kasih saran
untuk tangkisannya.
Cuma 2 hal yang bisa kamu lakukan agar
pertanyaan ini tidak lagi mampir ke hidupmu:
Tanam dirimu di depan laptop atau komputer
Kerjakan tugas akhir dengan serius biar
segera lulus.
Quote:
5. “Gimana Skripsinya?“
Kalau pertanyaan “Kapan lulus” itu masuk
pertanyaan sensitif tingkat 2, maka pertanyaan
tentang skripsi sudah masuk pertanyaan
bahaya yang menempatkanmu di status
“Siaga”. Buat mahasiswa tingkat akhir skripsi
itu ibarat lumpur hisap yang bisa membuatmu
terjebak bertahun-tahun lamanya.
Pertanyaan mengenai skripsi memang tidak
bisa dihindari. Ketika pertanyaan ini
menghampirimu kamu hanya bisa menyiapkan
senyum manis sembari bilang,
“Ini lagi dikerjain kok. Doain aja ya cepat
kelar”
Quote:
6. “Sekarang Kerja Dimana?” atau “Lagi Sibuk
Apa?”
Sebenarnya dua jenis pertanyaan diatas
adalah bentuk perhatian keluarga tentang
perkembangan hidupmu. Sayang, kadang
pertanyaan itu juga bikin kamu gak nyaman.
Apalagi bagi kamu yang baru lulus dan masih
berusaha mencari pekerjaan.
Ke-kepo-an anggota keluarga sebenarnya bisa
kamu atasi dengan santai dan adem.
Tempatkan saja pertanyaan ini seperti
pertanyaan filosofis tentang arti hidup:
Anggota keluarga kepo: “Kamu lagi sibuk apa
sekarang?”
Kamu: (jawab dengan muka serius) “Lagi
sibuk memperbaiki diri buat menyambut jodoh,
Tante, hehe”
Mereka akan diam mendengar jawabanmu
yang tidak terduga. Kamu bisa melanjutkan
makan opor dengan tenang, deh.
Quote:
7. “Kapan nyampe?”
Buat kamu yang tinggal di luar kota dan
menggunakan momen untuk mudik,
pertanyaan ini tentu sudah akrab di telingamu.
Bahkan sebelum ditanya bagaimana kabarmu,
pertanyaan ini akan lebih dulu mampir.
Reka Adegan:
Kamu baru ketemu anggota keluarga yang
sudah tidak saling bertemu selama hampir 1
tahun
Sambutan mereka: “Heh, kapan nyampe?“
Perasaanmu: “Kapan aku datang lebih penting
daripada nanyain kabarku ya? Sediiih”
Quote:
8. “Macet Gak Di Jalan?“
Ini pertanyaan basa-basi banget. Udah jelas
dari tahun ke tahun situasi mudik tambah
kacau dan macet. Yakali aja Broh, secara ajaib
kamu gak kena macet? Dikira mudik pake
Bouraq apa ya?
Pertanyaan macam ini layak dijawab dengan
tenang dan manis sembari menjelaskan
bagaimana kondisi jalanan yang kamu hadapi
saat mudik.
Padahal dalam hati sih pengen teriak,
“YA MENURUT NGANA GITU, GAK MACET?”
Quote:
9. “Kapan Balik?”
Nah, ini juga jadi tipe pertanyaan ambigu yang
menyapamu setiap lebaran. Setelah ditanya
“Kapan sampe?” kadang kamu langsung
dihadapkan pada pertanyaan, “Kapan balik?“.
Padahal belum ada 1 hari full kamu menetap
di kampung kelahiranmu.
Tidak jarang juga pertanyaan ini membuatmu
bingung. Sebenarnya mau nanya kapan balik
dari kota tempat kerja/kuliah ke daerah asal,
atau mau menanyakan kapan kamu kembali
ke perantauan sih? Please, lebih spesifik dong
nanyanya.
Quote:
10. “Mana Oleh-Olehnya?“
Tidak hanya pertanyaan, tidak jarang kamu
juga akan menghadapi todongan. Perminyaan
oleh-oleh kerap dilontarkan ke kamu yang
datang dari luar kota dan daerah tempatmu
merantau punya panganan atau barang khas
yang biasa digunakan untuk oleh-oleh.
Pertanyaan tentang oleh-oleh akan sering
menyapamu tiap lebaran.
Biar pertanyaan ini gak mengganggu, sisihkan
saja sedikit dana demi membeli oleh-oleh
untuk keluargamu. Tapi kalau kamu memang
tidak ada anggaran untuk membeli buah
tangan, tebarkan saja senyum manis dan
ucapkan maaf karena tidak ada oleh-oleh
yang bisa kamu bagikan.
“Maaf ya Oom, Tante. Maklum masih
mahasiswa. Tiket mudik aja udah bikin
kantung kering”
Quote:
11. “Loh, Kok Makin Gendut?“
Kakak-sepupu-yang-tidak-sensitif: “Loh, kok
kamu gendutan?”
Kamu: “Ah masak sih? Ini cuma segeran
doang, kali. Bahagia sih emang aku kerja di
Bali” (padahal dalam hati pengen ngamuk)
Tips untuk menghadapi pertanyaan tentang
kenaikan berat badan tanpa emosi:
Ganti kata gendut dengan segar
Pasang senyum lebar
Berusaha yakinkan orang yang bertanya
padamu kalau berat badanmu naik karena
kamu bahagia
Pakai baju longgar (lebaran saat yang tepat
untuk pakai kaftan dan gamis, kan?) biar
lemakmu gak kelihatan kemana-mana
Pasang senyum manis sepanjang acara agar
mereka yakin kalau kamu memang bahagia.
Quote:
12. “Ya ampun, langsing banget. Cantik!
Rahasianya Apa?“
Walau terlihat manis, bukan berarti pertanyaan
macam ini tanpa jebakan. Kalau kamu gak
hati-hati menjawabnya bisa-bisa kamu
dianggap arogan. Tanggapilah pujian macam
ini dengan muka kalem dan rendah hati.
Jangan paparkan perawatan yang kamu ikuti.
Pokoknya tetap injakkan kaki di bumi.
Pujian yang membuatmu berbunga-bunga:
“Duuh, cantik banget sekarang. Rahasianya
apa?”
Kamu yang sebenarnya senang tapi tetap
kalem: “Gak pake apa-apa kok. Olahraga
sama pakai air wudhu aja, Tante”
Kemudian keluargamu akan menganggapmu
bijak dan alim.
Quote:
13. “Mana Calonnya?”
Pertanyaan tentang pasangan hidup juga jadi
salah satu pertanyaan yang selalu mampir
tiap lebaran. Tanpa ada angin apapun, kamu
yang sudah cukup dewasa untuk punya
pasangan bisa dihadang pertanyaan yang
membuat jantungmu sejenak berhenti —
seperti:
“Mana calonnya? Kok gak diajak?”
Tentunya kalau kamu punya pacar, pertanyaan
macam ini bisa dijawab dengan enteng. Tapi
kalau jomblo? Hmmmmm, sakit ya jawabnya.
Kalau memang kamu masih belum punya
pasangan dan kena pertanyaan ini maka inilah
yang bisa kamu lakukan:
Bilang jujur sambil nyengir-nyengir: “Hehe,
masih jomblo kok“
Tambahkan embel-embel: “Makanya bantu
cariin dong” (datangnya jodoh nggak ada yang
tahu kan?)
Kalau memang udah desperate banget, jawab
aja: “Masih di masa depan calonnya. Lagi
LDR“
Quote:
14. “Kapan Nikah?“
Gempuran pertanyaan ini tidak akan pandang
bulu. Mau kamu udah punya pacar atau
belum, kalau dirasa sudah cukup umur untuk
menikah maka anggota keluarga akan tetap
menanyakan hal ini padamu. Kesal sih pasti,
karena kamu yang mau nikah kok mereka
yang ribut?
Jika kamu masih jomblo atau sudah ada
pasangan namun belum berencana membawa
hubungan kalian ke arah yang lebih serius,
kamu bisa menggunakan 12 alasan ini untuk
menghindari pertanyaan “Kapan nikah?” yang
sakral itu.
Quote:
15. “Kapan Punya Anak?”
Seperti cobaan hidup yang tak berujung, walau
kamu sudah menikah pun pertanyaan tidak
akan berhenti menghampirimu di momen
lebaran. Udah nikah sih, tapi belum punya
anak maka seluruh anggota keluarga akan
getol bertanya:
“Kapan punya anak? Ditunda ya?“
Pertanyaan ini cukup sensitif bagi pasangan
suami istri. Saat kamu mendapatkan
pertanyaan ini, jangan dibawa stress ya.
Anggota keluargamu cuma ingin keluarga
kecilmu segera lengkap, kok. Buat kamu yang
masih sering mengajukan pertanyaan ini ke
pasangan yang sudah menikah tapi belum
punya anak, tolong lebih sensitif lagi ya. Kalau
kamu yang ada di posisi mereka, ditanyain
soal anak itu nggak enak loh.
Quote:
16. “Kenal si X nggak? Kenal si Y nggak?“
Kalau kamu bertemu sepupu jauh yang tidak
begitu dekat, pertanyaan soal teman-teman
yang satu kota atau satu institusi pendidikan
jadi penyelamat kecanggungan. Kalian akan
saling bertukar pertanyaan dengan pola
seperti ini:
“Halo, kuliah atau kerja dimana?”
“Oooh di UGM? Kenal si Anu nggak? Kenal si
Itu nggak?”
Padahal kalian melupakan fakta kalau UGM itu
buesar dan akan mustahil beda kluster
keilmuan bisa saling kenal dengan mudah.
Quote:
17. “Mau makan apa? Tambah Lagi Ya!“
Melimpahnya makanan sepanjang lebaran
membuat kamu selalu diminta mengambil
porsi makan tambahan setiap bertandang ke
rumah kerabat untuk bersilaturahmi. Tindakan
ini sangat wajar sih, sebab menjamu tamu
memang sangat penting dilakukan sepanjang
hari raya.
Daripada repot-repot nolak kenapa kamu tidak
menikmati saja berbagai panganan khas
lebaran yang hanya bisa dinikmati dengan
bebas setahun sekali itu? Siapkan saja perut
lebar-lebar agar bisa mencicipi semua
makanan yang disajikan.
Nyam! Nyam!
Quote:
18. “Kabarnya (Nama Mantanmu) Gimana?”
Sudah pernah membawa pasangan ke
keluarga tapi kemudian putus di tengah jalan?
Jangan kaget kalau tiba-tiba nama mantan
pasanganmu ditanyakan oleh anggota
keluarga di momen silaturahmi lebaran.
Pertanyaan ini pasti bikin sakit hati dan
teringat lagi ke momen manis yang sudah
dilewati.
Tapi hey, kamu harus terus bisa berjalan maju
kan?
Tanggapi saja pertanyaan ini dengan kelakar:
“Udah habis masa berlakunya Tante, udah
kadaluwarsa”
“Jam segini sih kayaknya dia lagi makan opor
Oom, atau tidur siang“
Jawablah sesantai mungkin. Padahal dalam
hatimu…..sakit.
Nah, itu tadi pertanyaan yang akan rutin
mampir padamu tiap lebaran dan cara
menyiapkan jawaban untuk menangkisnya.
Semoga lebaran mu kelak menyenangkan dan
bebas dari pertanyaan yang membuat hati
perih, ya.
Selamat merayakan hari
kemenangan!