Thursday, June 2, 2016

Kekuatan KATA-KATA

Kekuatan Kata-Kata.
Al-Kalamu Yanfudzu Ma Laa Tanfudzuhul Ibaru.
Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak dapat
ditembus oleh jarum.
Dalam sebuah acara The Master yang ditayangkan
RCTI Jum’at bulan Agustus 2009,
Deddy Corbuizer mengeluarkan kata-kata yang sangat menarik;
Jika anda tidak mengerti, jangan bicaratapi BELAJARLAH.”
Sebuah kalimat yang mengingatkan betapa kata-kata
mempunyai kekuatan yang dahsyat,
yang bisa mempengaruhi banyak keadaan.
Kita semua sangat mungkin pernah mengalami
berbagai peristiwa yang menyenangkan
maupun yang menyedihkan karena kata-kata.
Anak saya yang paling kecil senang sekali waktu pulang sekolah, karena hasil karyanya
mendapatkan nilai yang baik dan pujian dari gurunya disekolah.
Betapa kata-kata mampu memberikan semangat luar biasa, membangun motivasi
untuk belajar lebih baik pada keesokkan harinya.
Tetapi dilain waktu, ia pulang dengan cemberut
karena temannya mengolok-olok tentang suatu hal,
kata-kata temannya begitu menyakitkan sampai ia menangis.
Dalam kehidupan sehari-hari, pasang surut hubungan kita
dengan pasangan sangat mungkin terjadi karena kata-kata
yang kita ucapkan atau diucapkan oleh pasangan kita.
Kata-kata yang bernuansa cinta dan kasih sayang
akan membuat hubungan menjadi baik, sebaliknya jika yang keluar dalam hubungan kita adalah kata-kata yang penuh kebencian,
kecurigaan atau kemarahan, bisa dibayangkan yang akan terjadi adalah hubungan yang tidak lagi menyenangkan.
Dengan kekuatan kata-kata dan akibat dahsyat
yang ditimbulkannya, seyogyanya kita mulai menjaga kata-kata yang akan kita keluarkan.
Nasihat orang tua, bawa lidah tidak bertulang
perlu menjadi perhatian yang sangat serius,
sehingga apapun yang kita katakana sudah kita pikirkan
terlebih dahulu.
Paling penting adalah mencoba untuk ber-empati
terhadap mitra bicara kita.
Kita pikirkan terlebih dahulu apakah kata-kata
yang kita keluarkan akan menyakiti
atau tidak, dengan demikian lidah kita akan lebih terjaga.
Keterampilan menjaga kalimat yang kita keluarkan
juga tidak datang dengan sendirinya,
ia membutuhkan pembiasaan dan latihan terus menerus.
Jika seseorang terbiasa berpikir terebih dahulu sebelum bicara, kebiasaan itu akan terus dibawa hingga masa tua.
Tetapi jika seseorang terbiasa berkata-kata dahulu sebelum berpikir,
kebiasaan itu akan terus berlanjut pula.
Cobalah jua untuk menghindari berkata-kata yang tidak bermanfaat.
Kata-kata yang tidak bermanfaat adalah yang mebuang-buang waktu dan tidak mempunyai akibat positif.
Kebiasaan ini membuat kita hanya membuang-buang waktu
dan melalaikan hal-hal
yang produktif yang seharusnya kita lakukan.
Berkata-katalah yang memuat hidup kita dan sekeliling kita
menjadi lebih nyaman.
Apa yang kita keluarkan seyogyanya memberikan
semangat hidup untuk kita dan sekeliling kita,
sehingga hidup kita akan semakin menyenangkan.
“Even the best can be improved ” dan “Why not the best ? “
Kalimat-kalimat tersebut tidak hanya sekedar kata-kata
yang mendominasi pikiran, tetapi merasuk kedalam seluruh
sendi kehidupan dan menjadi prinsip
yang dipegang seumur hidup.
Sungguh dahsyat, betapa prinsip hidup tersebut mengakar
dan menjadi motivasi
untuk terus menjadi yang terbaik dimanapun berada.
Bahkan jika sudah menjadi yang terbaik pun
masih tetap bisa dikembangkan lebih baik lagi.
Pada akhirnya memilah mana yang akan kita katakan
menunjukkan siapa diri kita.
Hati-hatilah dengan kata-kata, buatlah ia menjadi positif
dan menyemangati hidup kita.
Jangan biarkan kata-kata menjadi belenggu
yang justru membuat hidup kita tenggelam.
Jangan sampai kita terpuruk justru oleh kata-kata
yang kita keluarkan sendiri.

No comments:

Post a Comment

Melagkah pasti