Friday, November 28, 2014

Dp Doa menyambut pagi

Hiasilah pagimu dengan Do'a,
Disisni saya pun akan mempersembahkan sediki Do'a menyambut pagi, dengan berbentuk gambar bisa buat dp BBM, foto facebook dll..

Kumpulan DP Doa-doa hari jumat

Hanya untuk mengisi waktu sebelum jum'atan, maka saya akan mempersembahkan sedikit koleksi kalighrafi doa buat DP khusus malam dan hari jum'at.

Yg saya ambil dari berbagai sumber

بسم الله الرحمن الرحيم...

Thursday, November 27, 2014

ETIKA RITUAL MALAM PERTAMA

     Bagi pengantin baru, bulan madu (honeymoon) dan ‘malam pertama’ merupakan saat terindah sekaligus menegangkan. Terindah karena akan menjadi pengalaman pertama pasangan tersebut dalam meleburkan cinta, kasih dan sayang mereka dalam keintiman, sementara disebut menegangkan karena kurangnya pemahaman mengenai etika berhubungan organ-organ seks yang berperan dalam aktivitas tersebut.
Malam pertama (MP) begitulah yang dikenal oleh orang dimana juga di dalamnya terdapat istilah Making Love (ML). Begitulah sebagian orang menyebutnya. Penulis juga belum mengetahui secara pasti, karena belum mempunyai pengalaman, hehe. Tapi dengan segala kerendahan hati tentunya tidak salah mungkin ketika hamba yang hina dina ini mencoba menulis dan siapa tau bermanfaat dan dapat menjadi amal ibadah penulis itu sendiri, amien. Penulis meyakini tidak mesti menjadi hebat untuk menyampaikan, tapi sampaikanlah walau satu ayat. Tulisan ini hendaknya tidak hanya dipraktikkan untuk malam pertama saja, namun juga harus diaplikasikan pada malam-malam seterusnya.
Malam pertama bukanlah sekedar pelampiasan nafsu birahi semata dengan keegoisan individu tanpa memperhatikan kepentingan dan perasaan pasangan. Tetapi malam pertama lebih menunjukkan ungkapan rasa cinta kedua mempelai yang telah diperbolehkan (sah/halal) secara agama dan norma yang ada. 
Mungkin agak sedikit tabu ketika pertama kali melihat, mendengar dan membaca tulisan ini. Tapi tentunya harapan penulis tidak menutup kemungkinan hal ini disepelekan dan ternyata tidak sedikit pasutri tidak tahu masalah ini dan serta merta langsung tempur dan tancap gas tanpa basa basi, atau pasutri malu untuk bertanya dan belajar karena khawatir pertanyaan yang diajukan terkesan vulgar. Tapi inilah ISLAM agama yang sungguh luar biasa mengatur hingga sekecil apapun sendi-sendi kehidupan. Allah yang menciptakan manusia tentunya Allah juga yang menyediakan buku pedoman dan petunjuk, layaknya kita membeli barang elektronik tentunya punya buku pedoman dan petunjuk penggunaannya. Nah, dalam ISLAM petunjuk dan pedoman tersebut adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadist).
Bersetubuh adalah hubungan paling erat (intim) antara pria dan wanita. Sebuah persetubuhan hanya boleh dilakukan oleh pria dan wanita yang terikat dalam pernikahan. Jika tidak, maka itu adalah zinah. Nah, dalam ikatan pernikahan pun, tindakan bersetubuh harus dilakukan sesuai dengan ajaran agama. Tentu saja kita harus mengetahui bagaimana cara bersetubuh dalam Islam dan menjalankannya sesuai aturan, tata krama dan batasan yang berlaku dalam dien (red. Agama).
Bergaullah dengan cara yang ahsan sehingga ini menjadi awal yang baik bagi kelangsungan rumah tangga yang harmonis dan bahagia, sehingga akan menenangkan jiwa yang resah dan menciptakan kedamaian dalam hidup, sakinah mawaddah warohmah dan barokah. Allah swt berfirman:
“Dan bergaullah kepada mereka dengan baik. Jika kamu tidak mnyukai mereka (maka bersabarlah karena mengkin kamu tidak mnyukai sesuatu, padahal Allah menjadikannya kebaikan yang banyak”.
Selayaknya ketika kita hendak membuat kue atau masakan yang enak dan lezat atau meracik obat disuatu industri farmasi atau apotek atau di IFRS (hmm kok nyerempet ke ilmu kefarmasian sich), tentunya mempunyai SOP (Standart Operating Procedure) yang jelas, memiliki langkah-langkah yang harus dipatuhi walaupun tekniknya dibalut dengan suatu lege artis (l.a.) alias dengan aturan seni. Apatah lagi mengadon yang nantinya akan tercipta seorang anak dengan izin Allah dan pasangan suami istri sebagai perantara terciptanya seorang anak yang sholeh atau sholehah. Tentunya kita tidak ingin kan ketika kita selaku pasangan suami istri karena begitu senang dan bersemangat sehingga lupa SOP. Lho, apa yang akan terjadi??? Tentunya setan yang akan ikut dalam ‘adonan’ yang sedang kita racik tersebut. Hmm…tak heran ketika produk alias anak yang dihasilkan sifat dan perangainya seperti mohon maaf setan, yah sewajarnya saja karena kita sembarangan sejak mengadon.
So, apa bedanya kita sebagai seorang muslim dengan ummat jahiliah atau binatang? Setiap apapun itu dalam Islam mempunyai tuntunan, jangankan masalah ini, urusan buang air atau ke kakus saja punya tuntunan kok dalam agama yang syumul ini. Ternyata atauran agama ini juga terbukti bermanfaat secara ilmu kesehatan dan secara psikologis/membantu kesiapan mental dan biologis pasangan.
Nah sekarang kita sudah tau kan betapa pentingnya mengetahui SOP atau tata cara atau prosedur tetap (PROTAP) atau pedoman pelaksanaan (MANLAK) atau petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tenknis (JUKLAK atau JUKNIS) yang kita namai etika melewati malam pertama atau yang kita sering kenal dengan MP. Bersetubuh atau bersenggama dengan istri yang telah sah dan halal tentunya, tidak hanya ketenangan dan kenikmatan serta anugerah dari Allah yang akan kita dapatkan namun merupakan ibadah. Hal ini dilakukan dan perlu dicermati agar pernikahan kita diberkahi oleh Allah swt., dan semoga kita diberikan keturunan yang qurrata a’yun (keturunan yang baik, sholeh/sholehah yang menjadi penyedap pandangan mata, yang berprestasi serta mengabdi). Oleh karena itu, menikah dapat menjadi menggenapka ½ agama. Karena dengan menikah akan menjaga kita dari perbuatan zinah, menundukkan pandangan dan lebih menentramkan karena ada tempat menyalurkan hasrat dan syahwat yang menggebu. Hadis rasulullah saw, bersabda:
“Apabila suami berdiri untuk melakukan mandi junub setelah melakukan senggama dengan istrinya, maka tiada air yang mengalir pada anggota tubuhnya, kecuali Allah swt, akan mengampuni semua dosa-dosanya, dalam keterangan lain, Allah swt, akan menulis kepadanya 1 kebaikan dari setiap helai rambut yang terkena atau terbasahi air”.

Jam kita mulai.

Persiapan sebelum menghadapi malam pertama:
1.     Rencanakanlah dengan matang agar malam pertama begitu indah dan tidak akan terlupakan selamanya. Bacalah buku-buku seputar etika malam pertama yang sesuai syariat atau tanyakan kepada orang yang sudah berpengalaman. Jangan malu untuk menyarankan istri untuk membaca dan bertanya juga demi kebaikan dan kesenangan berdua.
2.    Jagalah kesehatan dan siapkan stamina sejak 3 hari sebelum malam pertama. Minumlah vitamin dan istirahat yang cukup agar kondisi hubungan intim nantinya fit dan menyenangkan.
3.    Persiapkan tempat tidur dan ruangan serta berikan minyak wangi atau aroma terapi, agar suasana bertambah indah dan harum.
4.    Ciptakan kondisi nyaman, dan mandilah terlebih dahulu dan berwudhu agar tubuh lebih bersih dan suci dari hadas serta higienis.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh sepasang mempelai pada malam pertama:
1.     Suami mengucapkan salam kepada istrinya.
2.    Suami memperlakukan istrinya dengan ramah, lemah lembut dengan tutur kata dan penuh kemesraan.
Rasul biasa mengucapkan lantunan kata indah “semoga kamu merasa tentram”.
3.    Suami meletakkan tangannya di atas kepala istri, lalu berdoa dan berselawat serta ditiupkan diubun-ubun istri.
Rasulullah saw. bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian menikah atau membeli pelayan, maka hendaklah ia meletakkan tangannya di ubun-ubun istri atau pelayan tersebut, lalu menyebut nama Allah yang Mahaagung dan memohon berkah. Kemudian hendaklah ia ucapkan doa berikut:
Allahumma inniy as’aluka khairohaa wakhoiro maa jabaltahaa ‘alaihi wa a’uudzu bika min syarrihaa wa syarri maa jabaltahaa ‘alaih.
Artinya: ‘Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan pada dirinya dan kebaikan sifat-sifat yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Aku juga berlindung kepadamu dari keburukan dirinya serta dari keburukan sifat-sifat yang telah Engkau berikan kepadanya’ ”. (H.R. Abu Dawud, Nasa’I, dan Ibnu Majah).
4.    Berwudhu dan melakukan shalat 2 rakaat berjamaah sebagaimana dilakukan oleh para ulama terdahulu.
“…Maka jika istrimu dating menghampirimu (untuk bersetubuh), perintahkanlah ia shalat dua rakaat di belakangmu”.
Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas’ud ditambahkan,
“Katakanlah, “Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku pada keluargaku (anak istriku) dan berikan keberkahan kepada mereka dalam diriku. Ya Allah, persatukanlah kami selama persatuan ini mengandung kebaikan dan pisahkanlah kami jika perpisahan ini menuju kebaikan”. (H.R. Abu bakar bin Syaibah, juga diriwayatkan oleh Al-Imam Abdul Razzaq dalam kitab Mushannafnya, sanadnya sahih, diriwayatkan oleh Al-Imam Ath-Thabrani dengan dua sanad yang keduanya shahih).
5.    Siapkan minuman hangat seperti susu atau madu. Cobalah rileks, mulailah mengajak istri dengan obrolan ringan.

Sunnah bagi suami untuk bermesraan (bercumbu rayu atau foreplay/mula’abah alias pemanasan) dengan istrinya sebelum keduanya melakukan persetubuhan.
Nabi Muhammad s.a.w. melarang suami melakukan persetubuhan sebelum membangkitkan syahwat isteri dengan rayuan dan bercumbu terlebih dahulu (Hadits Riwayat Al-Khatib dari Jabir).
Hadis dari sayyidah A’isyah, rasulullah saw, bersabda:
“Barangsiapa memegang tangan istri sambil merayunya, maka Allah swt, akan menulis baginya 1 kebaikan dan melebur 1 kejelekan serta mengangkat 1 derajat. Apabila merangkul, maka Allah swt akan menulis baginya 10 kebaikan, melebur 10 kejelekan dan mengangkat 10 derajat. Apabila menciumnya, maka Allah swt akan menulis baginya 20 kebaikan, melebur 20 kejelekan dan mengangkat 20 derajat. Apabila senggama dengannya, maka lebih baik daripada dunia seisinya”.
“…Tidakkah kamu pilih gadis, hingga kamu bisa bercumbu dengannya dan dia bisa bercumbu denganmu atau kamu dapat bergurau dengannya dan dia dapat bergurau denganmu?” (H.R. Al-Imam Al-Bukhari no.5908).
7.    Sebelum melakukan persetubuhan, disunnahkan baginya bersiwak (menggosok gigi) untuk membersihkan mulut dan gigi. Bagi suami hendaklah mempersiapkan diri dengan selalu tampil tampan dan menyenangkan bagi istrinya. Allah swt berfirman:
“…Dan para wanita memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menuntut cara yang ma’ruf…” (Q.S. Al-Baqarah:228).
Adalah sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan, “Aku selalu tampil tampan di depan istriku, seperti halnya ia selalu tampil cantik di depanku”.
Sementara untuk istri disunnahkan untuk berhias dan menggunakan wangi-wangian hanya untuk suaminya saja. Rasulullah saw, bersabda:
“Sebaik-baiknya wanita ialah wanita yang selalu menggunakan wangi-wangian dan bersih”.
Dalam riwayat lain dari Sayyidina Ali, nabi saw bersabda:
“Sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang harum baunya dan sedap masakannya”.
Disunnahkan juga bagi wanita memakai celak pada kedua matanya, dan memancar kedua tangan dan kakinya. Nabi saw, bersabda:
“Sayan paling benci, bila melihat wanita tanpa pakai celak atau pacar”.
8.    Sebelum berhubungan membaca doa berikut.
“Bismillaah, Allaahumma jannib-nisy-syaithaan wajannibsy-syay-thaana maa rozaqtanaa”.
Artinya: ‘Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkanlah setan itu dari apapun yang Engkau anugerahkan kepada kami”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Menurut imam Ghozali, disunahkan bagi orang yang mau melakukan senggama diawali dengan membaca basmalah, kemudian surat Al-Ikhlas, takbir dan tahlil, lalu membaca do’a :
“Bismillaahil ‘aliyyil a’dhim, allaahummaj a’lha dzurriyyatan thoyyibatan in kunta qoddarta an takhruja dzalika min shulby”.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha besar lagi maha agung. Ya Allah, jadikanlah istriku yang menjadi adanya keturunanku yang baik, bila engkau memastikan keturunan itu keluar dari tulang rusukku”.
Dari Abdulah Ibnu Abbas r.a. berkata :

“Maka sesungguhnya apabila ditakdirkan dari suami isteri itu mendapat seorang anak dalam persetubuhan itu, tidak akan dirusak oleh syaithan atau (setan tidak akan mampu membuat bahaya) selama-lamanya”. (Hadits Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a.).
Di dalam kitab “Qasthalany” dari imam mujahid di sebutkan bahwa orang yang melakukan senggama dengan tidak menyebut asma Allah, maka setan akan ikut masuk melalui lubang zakar (penis) dan setan akan ikut bersenggama. Dalam keterangan lain setan akan duduk di zakar (penis) suami maka setan akan mengeluarkan spermanya pada farji/kemaluan (vagina) istri, sebagaimana suami mengeluarkan sperma.
9.    Berdoa ketika hampir keluar mani (ejakulasi)
Dan apabila air manimu hampir keluar, katakan dalam hatimu dan jangan menggerakkan kedua bibirmu kalimat ini :
"Alhamdulillaahil ladzii khalaqa minal maa'i basyaron, faja’alahu nasaban washihro wakana robbuka qodiro".
Artinya: “Segala pujian hanya untuk Allah yang menciptakan manusia dari pada air sperma, lalu Allah jadikan manusia itu punya keturunan dan keluarga sesungguhnya Allah adalah tuhan yang maha kuasa..”

ETIKA PERSETUBUHAN ANTARA SUAMI DAN ISTRI
1.     Segala teknik dan posisi persetubuhan boleh dilakukan sepanjang penetrasi dilakukan kepada vagina istri.
“Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai…” (Q.S. Al Baqaraah [2] : 223).
Kemudian rasulullah saw. bersabda:
“Dari depan maupun dari belakang, selama itu dilakukan di kemaluan”. (H.R. Thahawi).
2.    Seluruh bagian tubuh istri halal bagi suaminya selain duburnya (analseks).
“Terkutuklah orang yang menyetubuhi isteri diduburnya”. (Hadits Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa'i dari Abu Hurairah).
3.    Tidak boleh (Haram) mencampuri istri saat ia sedang haid.
Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh kerana itu, jauhilah diri kamu dengan wanita-wanita yang sedang Haid dan janganlah kamu mendekati (menyetubuhi) mereka, sebelum mereka bersuci*. Apabila mereka telah bersuci maka bolehlah kamu menyetubuhi mereka ditempat yang diperintahkan Allah kepada kamu. Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang bertaubat dan Allah menyukai orang-orang yang mensucikan dirinya”. (Q.S. Al Baqarah:222).
*) Jangan mendekati bermaksud dilarang bersetubuh dengan isteri yang sedang kedatangan bulan dan bukanlah dilarang mempergaulinya sehari-hari. ASALKAN TIDAK BERSETUBUH !
“Dari Masruuq berkata: Aku telah bertanya kepada 'Aisyah tentang sesuatu yang boleh dilakukan seorang suami terhadap isterinya yang sedang Haid. 'Aisyah menjawab: Apa saja boleh, kecuali kemaluannya (bersetubuh)”.
4.    Jika suami hendak melakukan persetubuhan kedua dan seterusnya, maka hendaklah ia mencuci farji/kemaluan berwudhu sebelum melakukannya.
“Apabila diantara kamu telah mecampuri isterinya kemudian ia akan mengulangi persetubuhannya itu maka hendaklah ia mencuci zakarnya terlebih dahulu”. (Hadits Riwayat Baihaqi).
“Apabila  salah seorang kamu telah bersetubuh dengan istrinya, lalu ingin mengulanginya kembali maka hendaklah ia berwudhu”. (H.R. Al-Imam Muslin no.466).
5.    Sepasang suami istri boleh melepas seluruh pakaian mereka saat melakukan persetubuhan.
6.    Istri tidak boleh menolak ajakan suaminya untuk melakukan hubungan seksual.
7.    Jika seorang suami kagum melihat kecantikan perempuan lain, maka hendaklah ia bersetubuh dengan istrinya.
8.    Suami maupun istri tidak boleh (haram) menyebarkan rahasia hubungan seksual (masalah ranjang/rahasia hubungan badan) antara keduanya kepada orang lain.
Rasulullah saw, bersabda:
“Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah orang lelaki yang berhubungan intim dengan istrinya, kemudian ia menyebarkan rahasianya”. (H.R. Al-Imam Muslim no. 2597).
9.    Jika seorang suami datang dari perjalanan, ia sebaiknya memberitahu istrinya kapan ia akan dating . Tujuannya, agar sang istri bisa melakukan menyambut kedatangan suaminya itu dengan membersihkan diri, menggunakan wewangian, dan lain sebagainya.
10. Seorang suami boleh menyetubuhi istri yang sedang hamil.
11.  Melakukan ‘azl membiarkan ejakulasi berlangsung di luar vagina, hukumnya makruh.
“Apabila seseorang diantara kamu bersetubuh dengan isterinya maka janganlah ia menghentikan persetubuhannya itu sehingga isterimu juga telah selesai melampiaskan hajatnya (syahwat atau mencapai kepuasan) sebagaimana kamu juga menghendaki lepasnya hajatmu (syahwat atau mencapai kepuasan)”. (Hadits Riwayat Ibnu Addi).
12. Usahakan agar istri mencapai puncak kenikmatan (orgasme) terlebih dahulu atau paling tidak bersamaan (karena wanita 9x dibanding pria dalam hal kemampuan, jadi wanita mampu namun lebih lama mencapai orgasme, laki-laki mau tapi kemampuan 1/9 kali dibanding wanita). Jika pria bisa orgasme satu kali, sedangkan wanita bisa orgasme 9 kali (berkali-kali). Setelah selesai berhubungan intim, wanita masih ingin merasakan cinta dari suaminya setelah melewati masa orgasme menuju tahap resolusi, tahap setelah merasakan kenikmatan.
Belaian lembut kepada istri cukup memberikan perasaan tenang dan kasih saying. Tetap dekap dan berbicara hangat, jangan buru-buru meninggalkan tempat tidur, karena itu sangat menyakiti hati dan perasaan pasangan. Belai mesra bila perlu hingga istri tertidur. Dengan dmikian suami akan memberikan kesan tidak hanya membutuhkan istrinya disaat berhubungan intim saja, sehingga istri akan bergairah lagi mengulangi malam pertama yang begitu berkesan, tanpa kecanggungan, kekakuan ataupun bentuk-bentuk keraguan dan ketakutan lainnya.
13. Disunnahkan bagi kedua suami istri mencuci kemaluan dan berwudhu terlebih dahulu sebelum tidur sesudah melakukan hubungan intim.
Aisyah r.a. menuturkan:
“Adalah Rasulullah saw jika beliau hendak makan atau tidur sedangkan ia junub, maka beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat”. Muttafaq ‘alaih).

BERSETUBUH MENDAPAT PAHALA :

Rasulullah s.a.w. bersabda :
".....dan apabila engkau menyetubuhi isterimu, engkau mendapat pahala".
Para sahabat bertanya : Wahai Rasulullah, adakah seseorang dari kami mendapat pahala dalam melampiaskan syahwat?
Nabi menjawab : Bukankah kalau ia meletakkan (syahwatnya) di tempat yang haram tidakkah ia berdosa? Demikian pula kalau ia meletakkan (syahwatnya) pada jalan yang halal maka ia mendapat pahala.
- Hadits Riwayat Muslim.
Sungguh indah bukan jadikan malam pertama dan seterusnya adalah malam yang indah, berkesan dan penuh barokah serta menjadi ibadah, karena malam pertama adalah awal dari malam-malam berikutnya.

Sumber:
Departemen Agama RI, 2010, Pena Quran: Al Qur’anul kariim, Mushaf Al-Quran Terjemah Edisi tahun 2002, diterjemahkan oleh Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Quran, disempurnakan oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al Quran, Cetakan ke-5, Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Monday, November 24, 2014

Amalan

KITAB RISALAH AL MUAWANAH FASAL5: MENGEKALKAN BACAAN AL QURAN

(SAYIID ABDULLAH AL HADDAD TOKOH TAREKAT BA’ ALAWI AL HADDAD)

Dansebaiknya ada bagi kamusuatu wirid yaitu dengan membacaKitaballah Yang Maha Mulia, dan engkau mengekalkan dalam membacanya setiap siang dan malam hari. Dan yang paling sedikit adalah jika engkau meringkasnya dengan membaca satu Juz setiap hari, maka dengan begitu setiap bulan bisa khatam satu kali.

Dan di atas yang demikian adalah jika engkau mengkhatamkannya setiap tiga hari sekali.
Dan ketahuilah bahwa pada pembacaan Al-Qur’an terdapat faidah yang sangat besar dan bekas yang jelas dalam menjernihkan hati.

RasuluLlah SAW telah bersabda, “Ibadah paling utama umatKu dadalah membaca Al-Qur’an”.Dan telah berkata Sayyidina ‘Aly KarromaLlahu Wajhah, yang artinya“Barang siapa membaca Al-Qur’an sedang ia dalam keadaan mendirikan shalat, maka pada setiap hurufnya dihitung sebagai 100 kebajikan. Dan baranga siapa membacanya dengan duduk dalam shalat, maka pada tiap huruf baginya 50 kebajikan. Dan barang siapa membacanya di luar shalat sedang ia dalam keadaan suci dari dari hadast dan najis maka pada tiap huruf baginya mendapat 25 kebajikan. Dan barang siapa yang membacanya dalam keadaan tidakbersuci, maka baginya akan mendapatkan 10kebajikan”.Dan takutlah bahwa keinginanmu dalam membaca hanya sebatas memperbanyak bacaan saja, tanpa memperhatikan tadbiir dan tartiilnya.Dan keharusan bagi kamu ketika membacanya, haruslah dengan tadbiir, dan engkau juga faham akan isinya dan yang demikian itu menolong untuk dapat memahami maknanya dan dapat menghadirkan hatimu akan keagungan Mutakallim/Dzat yang berfirman yaitu Allah Ta’ala, dan sungguh engkau telah berada di hadapanNya dan sedang membaca kitabNya yang memerintahkan sesuatu kepadamu, dan Yang melarangmu akan sesuatu serta memberi nasihat kepadamumelaluifirmanNya.

Dan hendaknya ketika membaca ayat tentang tauhid dan tamjiid maka penuhilah hatimu dengan pengagungan kepada Allah dan Ta’dhiim kepadaNya. Dan ketika membaca ayat yang berisi janji dan ancaman maka penuhilah hati dengan perasaan takut dan harap kepadaNya. Dan ketika membaca ayat tentangperintahNya dan besarnya kekuasaanNya, maka penuhilah hati dengan perasaan banyaknya kekurangan yang telah diperbuat dan perlu meminta ampun kepadaNya. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Al-Qur’an adalah laksana lautan yang sangat luas, dimana dari dalamnya akan keluar mutiarailmuyang sangat berharga dan jalan kepadakefahaman.

Maka barang siapa yang telah dibukakan jalan kefahaman maka akan abadilah keterbukaan hatinyadan akan sempurnalah nuurnya dan akan menjadi luas ilmunya, maka baginya tidak akan berpaling darinya / Al-Qur’an baik siang maupun malam karena sungguh ia telah sampailah ia akan tujuannya dan sungguh telah mendapatkan apa yang dicarinya.

Dan yang demikian inilah sifat dari murid yang benar /shidiq Telah berkata Syaikh Abu Madyan RA. “Belumlah sempurna seorang murid dalam ke-muridannya sehingga ia mendapati di dalam Al-Qur’an apa-apa yang ia inginkan.

Dan wajib bagi kamu untuk menghafal beberapa surah dan ayat memang telah diterangkan di dalam sunnahakan keutamaannya, diantaranya engkau membacanya pada tiap malam Alif Laam Miim–Sajjdah- dan tabaarokal mulku,dan surah waqiah dan AmanaR rosuuluhingga akhir surah, dan surrah Ad-Dukhoon pada malam senin dan Jum’at, dan surah Kahfi pada hari Jum’at beserta malamnya, dan jika memungkinkan maka bacalah beberapa surrah munjiyaat yang tujuh pada tiap-tiap malam, maka yang demikian ini adalah keutamaan yang sangat besar. Dan juga diantaranya hendaklah engkau baca pada waktu pagi dan sore hari yaitu awwalnya surah Hadiid dan akhir surat Chasyr, dan surah Al-Ikhlash,dan Muawwidzatain masing-masing tiga kali, dan demikian pula engkau baca surahAl-Ikhlash dan Muawwidzatain ketika hendak tidur beserta ayat kursy dan Kul Yaa ayyuhal kaafiruun, dan jadikan ia kalimat yang terakhir yang engkau ucapkan. –Dan Allahlah yang berfirman dengan kebenaran, dan Ialah yang menunjukkan kepada jalan kebenaran..

Saturday, November 22, 2014

Madah doa

PUJI bagi Khalik Yang Kudus, yang telah menempatkan arasy-Nya di atas perairan, dan yang telah menjadikan segala makhluk di bumi. Kepada langit telah Ia berikan kekuasaan dan kepada bumi kepatuhan; kepada langit telah Ia berikan gerak dan kepada bumi ketenangan yang tetap.

Ia tinggikan angkasa di atas bumi bagai tenda tanpa tiang-tiang penyangga. Dalam enam masa Ia ciptakan ketujuh kaukab dan dengan dua huruf (¹) Ia ciptakan kesembilan kubah langit.

Pada mulanya Ia sepuh bintang-bintang dengan emas, hingga di rnalam hari langit dapat bermain triktrak.

Dengan berbagai sifat Ia anugerahi jaringan tubuh, dan telah ditaruh-Nya debu pada ekor burung jiwa.(²)

Lautan Ia jadikan cair sebagai tanda pengabdian, dan puncak-puncak gunung pun bertudung salju karena takut kepada-Nya.

Ia keringkan dasar laut, dan dan batu-batunya Ia hasilkan manikam-manikam mirah, dan dari darah-Nya, wangi kesturi.

Kepada gunung-gunung telah Ia berikan puncak-puncak sebagai golok dan lembah-lembah sebagai ikat pinggang; maka gunung-gunung itu pun menegakkan kepala dengan bangga.

Kadang Ia jadikan kelompok-kelompok mawar timbul dari wajah api.(³)

Kadang Ia bentangkan titian melintang wajah perairan.4

Dibuat-Nya seekor nyamuk menggigit Nimrod, musuh-Nya, yang menderita empat ratus tahun karenanya.5

Dalam kearifan-Nya Ia menyuruh laba-laba membuat sarang untuk melindungi yang tertinggi di antara manusia.6

Ditekan-Nya pinggang semut hingga semut itu serupa sehelai rambut dan dijadikan-Nya semut itu kawan bagi Sulaiman.7

Diberi-Nya semut itu jubah hitam orang Habsyi dan baju sutera tak bertenun yang layak bagi burung merak.

Ketika dilihat-Nya permadani alam cacat, disulami-Nya hingga serasi.

Ia lumuri pedang dengan warna bunga tulip; dan dari uap Ia buat persemaian bagi bunga-bunga seroja.

Ia basahi gumpalan-gumpalan tanah dengan darah agar Ia dapat mengambil daripadanya batu-batu berharga dan manikam-manikam mirah.

Matahari dan bulan –yang satu di siang hari, yang lain di malam hari, tunduk hormat pada debu; dari puja-hormat itu berasal gerak mereka. Tuhanlah yang telah membentangkan siang dengan warna putih, Ia juga yang telah melipatnya jadi malam dan menghitamkannya.

Kepada burung merak Ia berikan lengkung leher baju dari emas; dan burung Hudhud Ia jadikan pembawa berita tentang Jalan itu.8

Angkasa bagai burung yang mengepak-kepakkan sayap sepanjang jalan yang telah ditentukan Tuhan baginya, sambil memukul-mukul Pintu dengan kepalanya seperti dengan martil.

Tuhan telah membuat angkasa berputar — malam berganti siang dan siang berganti malam.

Bila Ia meniupkan nafas-Nya pada tanah liat, terciptalah manusia; dan dari sedikit uap dibentukNya dunia.

Kadang disuruh-Nya anjing berjalan di muka pengembara; kadang digunakanNya kucing menunjukkan Jalan itu.9

Kadang Ia berikan kesaktian Sulaiman pada sebatang tongkat; kadang Ia berikan kepandaian berbicara pada semut.

Dari sebatang tongkat Ia jadikan seekor ular; dan dengan sebatang tongkat ia timbulkan limpahan air.10

Ia telah menempatkan di angkasa bola kebanggaan, dan mengikatnya dengan besi bila bola itu susut dengan warna merah menyala.

Ia timbulkan seekor unta dari batu karang, dan Ia buat anak lembu emas itu menguak.

Di musim dingin ia tebarkan salju perak; di musim gugur, emas daunan kuning.

Ia letakkan selubung pada duri dan Ia warnai itu dengan warna darah.

Kepada melati Ia berikan empat helai kelopak dan di kepala bunga tulip Ia kenakan topi merah.

Ia kenakan mahkota emas di kening bunga narsis dan Ia jatahkan mutiara-mutiara embun ke dalam peti-sucinya.

Menanggap Tuhan, jiwa tertanya-tanya, akal pun tak sampai; karena Tuhan, maka langit berpusing, bumi pun bergoyang.

Dari punggung ikan hingga ke bulan setiap zarrah ialah saksi akan ada-Nya.

Dasar bumi dan puncak langit menyatakan sembah-hormat mereka masing-masing pada-Nya.

Tuhan membuat angin, tanah, api dan darah, dan dengan semua ini Ia menyatakan rahasiaNya.

Ia mengambil tanah-liat dan meremasnya dengan air, dan setelah empat pagi Ia menaruh di dalamnya ruh yang menghidupkan tubuh.

Tuhan memberinya kecerdasan agar dapat membedakan benda-benda.

Ketika dilihat-Nya kecerdasan itu dapat membeda-bedakan, Ia berikan padanya pengetahuan agar dapat menimbang dan memikir-mikir.

Tetapi ketika manusia berhasil memiliki berbagai kecakapan, ia mengakui kelemahannya dan diliputi keheranan, sementara badan jasmaninya menyerah pada perbuatan-perbuatan lahiriah.

Kawan atau lawan, semua menundukkan kepala di bawah kayu kuk yang dipasang Tuhan pada kearifannya: dan heran, Tuhan pun mengawasi kita semua.

Pada permulaan zaman Tuhan menggunakan gunung-gunung selaku paku pengukuh bumi dan membasuh wajah bumi dengan air lautan. Kemudian Ia tempatkan bumi di atas punggung lembu jantan, dan lembu jantan itu di atas ikan, dan ikan itu di atas udara. Tetapi di atas mana terletak udara? Di atas yang tiada. Tetapi yang tiada itu tiada –dan segalanya itu pun tiada. Kalau demikian, kagumilah buah karya Tuhan, meskipun Ia sendiri memandang segalanya itu sebagai tiada. Dan mengingat bahwa hanya Hakikat-Nya sendirilah yang ada, maka pastilah tiada suatu pun selain Dia. Arasy-Nya di atas perairan dan dunia ini di udara. Tetapi tinggalkanlah perairan dan udara itu, karena segalanya Tuhan: arasy dan dunia itu hanya azimat. Tuhan adalah segalanya, dan benda-benda hanya punya nilai dalam sebutan saja; dunia yang terlihat dan tak terlihat hanya Dia Sendiri jua.

Tiada siapa pun kecuali Dia. Tetapi juga, tak seorang pun dapat melihat Dia. Mata ini buta, meskipun dunia diterangi dengan matahari cemerlang. Andaikan kau dapat melihat Dia sekejap saja pun, kau akan kehilangan akal, dan bila kau dapat melihat Dia sepenuhnya, kau akan kehilangan dirimu sendiri.

Semua orang yang sadar akan ketidaktahuan mereka bercancut tali wanda dan berkata dengan sungguh-sungguh, “O Kau yang tak tampak meskipun Kau membuat kami kenal pada-Mu, setiap orang ialah Kau dan tiada yang lain kecuali Kau yang dinyatakan. Jiwa tersembunyi dalam raga dan Kau tersembunyi dalam jiwa. O Kau yang tersembunyi dalam apa yang tersembunyi, Kau lebih dari segalanya. Semua mengetahui diri mereka ada dalam diri-Mu dan mereka pun mengetahui diri-Mu dalam segalanya. Karena rumah-Mu dikelilingi para pengawal dan penjaga, bagaimana dapat kami mendekat ke hadiratMu? Tiada hati maupun akal budi dapat sampai pada hakikat diri-Mu, dan tak seorang pun mengenal sifat-sifat-Mu. Karena Kau kekal dan sempurna, maka Kau senantiasa mempermalukan si bijak. Apa lagi yang dapat kami katakan, karena Kau tak terlukiskan!”

O, hatiku, bila kau ingin sampai pada ambang pengertian, berjalanlah hati-hati. Bagi setiap zarrah ada pintu tersendiri, dan bagi setiap zarrah ada jalan tersendiri yang menuju ke Wujud penuh rahasia yang kusebutkan itu. Untuk mengenal diri sendiri orang harus menghayati seratus kehidupan. Tetapi kau harus mengenal Tuhan dari Dia sendiri dan bukan dari dirimu; Dialah yang membukakan jalan menuju padaNya, bukan pengetahuan manusia. Pengetahuan tentang Dia tak tersedia di pintu orang-orang yang pandai menyusun kata. Pengetahuan dan kebodohan di sini sama, karena keduanya tak dapat menjelaskan maupun melukiskan. Pendapat orang-orang tentang ini hanya timbul dalam angan-angan mereka; dan aneh tentunya untuk mencoba mengambil kesimpulan dari apa yang mereka katakan: baik atau buruk, apa yang mereka katakan itu hanya berasal dari diri mereka sendiri. Sedang Tuhan di atas segala pengetahuan dan di luar segala bukti, dan tak satu pun yang dapat menggambarkan Keagungan Suci diri-Nya.

O, kau yang menghargai kebenaran, janganlah mencari kias; adanya Wujud yang tak terbandingkan ini tak memungkinkan kias. Karena tiada para nabi maupun para utusan dari langit memahami sezarrah terkecil pun; mereka semua bersujud sambil berkata, “Kami tak mengenal Tuan sebagaimana keadaan Tuan yang sebenarnya.”

Kalau demikian, apalah artinya aku ini, yang beranggapan bahwa aku mengenal Dia?

O, keturunan bodoh manusia pertama, khalifah Tuhan di bumi,11 berusahalah untuk ikut memiliki pengetahuan ruhani bapamu.12 Segala mahluk yang diciptakan Tuhan dari yang tiada. bersujud di hadapan-Nya. Ketika Tuhan ingin menciptakan Adam, dikeluarkan-Nya Adam dari balik seratus cadar, lalu kata-Nya kepada Adam, “O Adam, sekalian makhluk bersembah-sujud padaKu; kini tiba saatnya bagimu menerima sembah-sujud mereka.” Yang satu itu, yang tak mau melakukan sembah-sujud ini pun diubah dari malaikat menjadi setan.13 Ia dikutuk dan tak memiliki pengetahuan rahasia itu. Wajahnya jadi hitam, lalu sembahnya pada Tuhan, “O, Tuhan yang memiliki kebebasan mutlak, jangan tinggalkan hamba.”14

Yang Maha Tinggi menjawab, “Kau yang terkutuk, ketahuilah bahwa Adam hamba-Ku dan juga raja alam ini. Hari ini pergilah ke hadapannya, dan esok bakarlah Ispand15 untuknya.”

Ketika jiwa disatukan dengan raga, maka ia pun merupakan bagian dari keseluruhan itu: belum pernah ada pesona yang mengagumkan seperti itu. Jiwa punya peranan dalam apa yang tinggi, dan raga punya peranan dalam apa yang rendah; terbentuklah paduan antara tanah liat yang pekat dan ruh yang murni. Karena paduan ini, maka insan pun menjadi yang paling mengagumkan dari segala rahasia. Kita tak tahu dan tak mengerti sedikit pun tentang ruh kita. Jika kau ingin mengatakan sesuatu tentang ini, lebih baik kau diam. Banyak yang tahu akan permukaan lautan ini, tetapi mereka tak mengerti sedikit pun akan dasarnya yang terdalam dan dunia lahiriah ini ialah pesona yang melindunginya. Tetapi pesona yang berupa rintangan-rintangan jasmani ini akhirnya akan rusak. Dan akan kau temukan harta itu bila pesona itu lenyap; jiwa pun akan menyingkapkan dirinya sendiri bila raga tersingkir. Tetapi jiwamu ialah suatu pesona yang lain; dalam hal yang berhubungan dengan rahasia ini, jiwa itu suatu kenyataan yang lain. Maka tempuhlah jalan yang akan kutunjukkan, tetapi janganlah minta penjelasan.

Di lautan maha raya ini, dunia ialah sebuah zarrah, dan zarrah itu sebuah dunia. Siapa tahu, mana yang lebih berharga di sini, batu permata atau kerikil?

Kita telah mempertaruhkan hidup kita, akal budi kita, jiwa kita, agama kita, untuk memahami kesempurnaan sebuah zarrah. Jahitlah bibirmu dan jangan bertanya apa-apa tentang langit tertinggi atau arasy Tuhan. Tak seorang pun yang sungguh-sungguh tahu akan hakikat zarrah itu – tanyakan pada siapa saja sesukamu. Langit bagai kubah terbalik, tanpa ketetapan yang pasti, bergerak dan sekaligus juga tak bergerak. Orang tenggelam dalam renungan tentang rahasia yang demikian, yang bagai cadar berlapis cadar; orang pun serupa gambar yang terlukis di dinding; ia hanya bisa merasa kecewa melihat hasratnya yang tak sampai.

Pikirkan mereka yang menempuh jalan ruhani. Lihat apa yang terjadi pada Adam; ingat berapa tahun yang ia lewatkan dalam berduka. Renungkan air bah di masa Nuh dan sekalian kepala suku itu, yang menderita dalam cengkeraman orang-orang yang jahat. Pikirkan Ibrahim yang penuh cinta pada Tuhan: ia menderita penganiayaan dan dilemparkan ke dalam api. Ingat Ismail malang, yang dikorbankan demi cinta ilahiat. Tengok Ya,kub yang menjadi buta lantaran meratapi putranya. Lihat Yusuf, yang mengagumkan baik ketika berkuasa maupun ketika menghamba, ketika dalam sumur dan dalam penjara. Kenangkan Ayub yang papa, yang menggeliat di tanah menjadi mangsa cacing dan serigala. Ingat Yunus, setelah tersesat dari Jalan itu, meninggalkan bulan ke perut ikan. Lihat Sulaiman, yang kerajaannya dikuasai jin. Ingat Zakaria, begitu menyala-nyala cintanya pada Tuhan sehingga ia tetap diam ketika orang-orang membunuhnya; dan Yahya, yang dihinakan di muka orang banyak, dan kepalanya diletakkan di atas lempengan kayu. Tegak berdirilah di kaki tiang Salib mengagumi Isa ketika ia menyelamatkan dirinya dari tangan-tangan orang Yahudi. Dan akhirnya, renungkanlah segala yang diderita oleh Pemimpin sekalian nabi itu, berupa penghinaan dan penganiayaan dari orang-orang yang jahat.

Setelah itu, adakah kau mengira mudah saja untuk sampai ke pengetahuan keruhanian? Itu tak kuranglah artinya dari keberanian menghadapi segalanya. Apa yang akan kukatakan selanjutnya, karena tak ada lagi yang mesti kukatakan, dan tak ada pula setangkai mawar pun yang tinggal dalam semak! O, Kearifan! Kau tak lebih dari anak susuan; dan akal budi orang-orang tua dan berpengalaman pun sesat dalam pencarian ini. Betapa aku, si dungu, akan dapat sampai ke Hakikat ini; dan kalaupun dapat, bagaimana aku akan bisa masuk lewat pintu itu? O Khalik Yang Kudus!

Hidupkan semangatku! Orang-orang yang percaya dan tak percaya sama-sama bermandi darah, dan kepalaku berpusing bagai langit. Aku bukan tanpa harapan, tetapi aku tak sabar.

Kawan-kawanku! Kita sama-sama bertetangga: aku ingin mengulang-ulang pembicaraanku padamu siang dan malam, agar kalian tidak sejenak pun menghentikan keinginan mulai mencari Kebenaran.

Catatan kaki:
1 Dua huruf di sini maksudnya huruf Kaf dan Nun yang membentuk kata “Kun”, artinya “Jadilah!”

2 Burung jiwa: yang menghubungkan jiwa dengan raga (tubuh).

3 Dapat dicari rujukannya pada peristiwa ketika Nabi Ibrahim dilemparkan oleh Nimrod ke dapur api, tetapi diselamatkan oleh Malaikat Jibril dan api pun berubah jadi taman mawar.

4 Yaitu ketika Nabi Musa dan orang-orang Israel menyeberangi Laut Merah.

5 Yaitu ketika Nimrod memerangi Nabi Ibrahim, tetapi tentaranya dikalahkan oleh kawanan nyamuk; seekor di antaranya masuk ke dalam benak Nimrod; ia, yang ingin jadi penguasa semesta, dapat dikalahkan oleh makhluk yang sekecil itu.

6 Maksudnya laba-laba yang melindungi Nabi Muhammad dengan membuat sarang di pintu masuk gua tempat Nabi bersembunyi.

7 Semut itu menjadi penunjuk jalan ketika Nabi Sulaiman melintasi gurun.

8 Burung Hudhud (Latin: upupa) –sejenis burung bergombak, sebesar kutilang– dikenal sebagai pembawa surat dari Nabi Sulaiman kepada Ratu dari Saba (Sheba) yang bersama rakyatnya mula-mula menjadi kaum penyembah matahari. Surat itu berisi ajakan untuk menjadi orang yang berserah diri kepada Allah. (Lihat Al-Quran, XXVII, 2044)- H.A.

9 Anjing binatang najis bagi orang Muslim, tetapi berburu dengan anjing terlatih diperbolehkan. Kucing tidak najis; Nabi Muhammad sering dibangunkan kucing bila saat sembahyang tiba.

10 Maksudnya tongkat Nabi Musa yang –atas perintah Tuhan– dapat berubah menjadi seekor ular (Al-Quran, XX, 17-21) dan dapat menimbulkan dua belas mata air ketika dipukulkan pada batu karang (Al-Quran, II, 60) – H.A.

11 Dengan manusia pertama maksudnya Adam. Dalam Al-Quran, Surah 11:30 disebutkan bahwa Tuhan hendak menjadikan Adam (dan berarti juga umat manusia, keturunannya) sebagai khalifah (wakil ) Tuhan di bumi.

12 Mungkin yang dimaksudkan ialah apa yang diajarkan Tuhan pada Adam, yaitu nama-nama (Al-Quran, Surah 11: 31). Ada sebagian, terutama kaum Sufi, yang berpendapat bahwa nama-nama ini ialah atribut-atribut Tuhan; dan ada pula yang berpendapat bahwa nama-nama ini ialah nama-nama hewan dan tumbuh-tumbuhan (Pickthall, The Meaning of the Glorious Koran, cetakan ke 11, halaman 36, catatan kaki 1).

13 Dalam Al-Quran, Surah 11: 34 dan ayat-ayat dalam beberapa surah yang lain disebutkan bahwa setelah menciptakan Adam, Tuhan pun memerintahkan sekalian malaikat agar bersujud pada Adam. Maka semua mereka pun bersujud, kecuali iblis.

14. Iblis (setan) yang dikutuk Tuhan karena tak mau bersujud kepada Adam itu mohon pada Tuhan (seperti disebutkan dalam Al-Quran Surah VII: 14, 16, 17) agar diberi pertangguhan waktu kebebasan) sampai hari kiamat untuk menyesatkan manusia dari jalan Tuhan (jalan yang benar).

15. Ispand adalah sebangsa daun obat-obatan yang dibakar sebagai penangkal pengaruh jahat pada waktu kelahiran anak atau perkawinan.

JARING LABA-LABA

Laba-Laba

Pernahkah kau memperhatikan laba-laba dan mengamati betapa mengagumkan ia menggunakan waktunya? Dengan kecepatan dan kewaspadaan ia menganyam jaring-sarangnya yang menakjubkan itu, sebuah rumah yang dihiasinya untuk keperluannya. Bila lalat jatuh tertungging ke dalam jaring itu, laba-laba itu buru-buru menyergapnya mengisap darah makhluk kecil itu dan membiarkan bangkai itu mengering untuk digunakannya sebagai makanannya. Kemudian datang penghuni rumah dengan membawa sapu, dan dalam sekejap saja, jaring-sarang, lalat dan laba-laba itu pun lenyap ketiga-tiganya!

Jaring laba-laba itu melambangkan dunia; lalat itu, rizki yang telah diberikan Tuhan di sana bagi makhlukNya. Andaikan seluruh dunia sekalipun jatuh ke tanganmu, kau dapat kehilangan semua itu dalam sekejap saja. Kau hanya bayi di jalan pengertian; namun kau berdiri sia-sia di luar tabir. Jangan tuntut tempat dan kedudukan jika kau tidak bodoh. Dan ketahuilah, hai pandir yang tak peduli, bahwa dunia ini diserahkan pada lembu jantan. Ia yang memandang genderang dan bendera sebagai tanda keagungan tak akan pernah menjadi darwis; benda-benda itu hanyalah siul angin lebih kecil nilainya daripada mata uang terkecil. Tahanlah kuda kebodohanmu yang melata bagai siput itu, dan janganlah terpedaya karena memiliki kekuasaan. Bila macan tutul itu sudah terkuliti, maka hidupmu pun akan terenggut hilang.

Bukalah mata cita-cita yang sejati dan temukan Jalan Kerohanian itu; langkahkan kakimu di Jalan Tuhan dan carilah istanaNya yang luhur. Sekali kau melihatnya, maka kau tak akan terikat lagi pada gemerlap dunia ini.

Friday, November 21, 2014

Philosofi Ramat lancah (al-ankabut)

Hari ini, kita belajar tentang filosofi kehidupan seekor laba-laba (Al Ankabut). Al-‘ankabu atau ‘ankabatun yang lebih dikenal dengan al-‘Ankabut adalah bentuk mufrad dari kata ‘anakib atau kata ‘ankabutat merupakan nama salah satu jenis serangga berkaki delapan yang dalam bahasa indonesia disebut laba-laba atau spider dalam bahasa inggris.Serangga ini membuat sarangnya yang berbentuk jaring-jaring dari benang sutra (air ludahnya) yang dihasilkan dari perutnya yang juga berfungsi sebagai perangkap mangsa.Kata al-‘Ankabut merupakan nama salah satu surat di dalam al-Quran, yaitu Surah al-‘Ankabut ( Surah ke 29), yang terdiri dari 69 ayat.

Meskipun al-‘Ankabut merupakan nama surat, kata al-‘Ankabut itu sendiri hanya ditemukan dua kali di dalam Alquran, yaitu pada Surah al-‘Ankabut (29): 41:
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindungnya selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba, kalau mereka mengetahuinya).

”Fenomena hidup laba-laba sangat menarik untuk kita kaji, semoga dari kajian ini Insyaa Allah kita dapat mengambil pelajaran berharga. Kehidupan seekor laba-laba memiliki keunikan berikut ini:

1. Laba-laba giat bekerja tak kenal lelahSewaktu kita sedang menatap interior rumah atau sewaktu terpaku pandang pada sebatang pohon, mungkin ada beberapa laba-laba yang membuat sarang di sana. Kemudian jika tergerak hati kita untuk membersihkan atau mungkin juga iseng untuk merusak sarang laba-laba tersebut. Kemudian coba perhatikan apa yang dikerjakan oleh laba-laba setelah sarangnya hancur? Ternyata laba-laba membuat kembalisarang barunya di tempat yang sama. Berapakalipun manusia merusak sarangnya, sebanyak itulah laba-laba dengan penuh semangat bekerja tak kenal lelah untuk memperbaiki dan membuat sarang baru. Melihat perangai laba-laba tadi, mengajarkan kepada kita untuktidak kenal lelah dan tidak kenal putus asa, seandainya dalam hidup ini kita mengalami kegagalan sehingga tidak mengeluh dan putus asa, bangkit lagi untuk berjuang lebih giat menghadapi dan mengurangi potensi kegagalan yang menghadang. Ingat kegagalan adalah bagian kecil dari proses menuju sukses dan tidak ada kesuksesan yang tercipta tanpa sebuah kegagalan. Jadikan kegagalan sebagai awal introspeksi diri dan bekerja lebih keras.

2. Laba-laba contoh egoisme sektoral.
Laba-laba dengan filosofi hidupnya hanya berfikir dan berbuat untuk kepentingan dan kesenangan dirinya saja. Dia membuat sarang berupa jaring-jaring untuk memperdaya dan menangkap hewan lain untuk makanannya. Yang dia pikirkan hanya dirinya saja dan dia tidak perduli dengan nasib hewan lainnya. Orang yang berbudaya seperti laba-laba sangat merugikan orang lain dan tidak mensyukuri nikmat yang telah didapatkannya, ia tidak lagi berpikir tentang sekitarnya dan mereka tidak lagi membutuhkan berpikir apa, siapa, kapan, dan di mana. Apa yang ia pikirkan hanyalah untuk kepentingan dan kesenangan pribadi.

3. Jaring Laba-laba contoh model Networking Management.
Sistem jaring-jaring rancang bangun sarang laba-laba mengilhami manusia untuk membangun Networking Multilevel Marketing dan strategi militer. Networking Multilevel Marketing mengambil i’tibar dari dari laba-laba karena sarang laba-laba identik dengan jaring-jaring keagenan (jaringan pemasaran) yang menyatu dan saling menguatkan satu sama-lainnya. Hal ini mengandung pengertian bahwa suatu kegiatan usaha bersifat berkesinambungan danterpadu, harus dapat tercipta-tumbuh dan terpelihara. Strategi militer juga mengadopsi prinsip jaring laba-laba (spidernet). Pemimpin berada di tengah atau pusat organisasi jaringnya. Apabila ada hambatan, ancaman dan gangguan terhadap eksistensi organisasinya, getaran dari si pembuat masalah terasa sampai kepada sang pemimpin yang selanjutnya turun langsung menuju pusat gangguan untuk mengamati seberapa besar masalah yang ada dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Apabila si pembuat onar tadi sampai merusak jaring organisasi maka sang pemimpin beserta kesatuannya akan berusaha memperbaikinya seperti sediakala. Dalam strategi militer, kalau ada ancaman terhadap organisasi diselesaikan di kesatuan. Jika tidak memungkinkan, baru meminta bantuan dari kesatuan lain dan bersama-sama menghadapinya.

Bagaimana peran seorang pemimpin organisasi yang baik?

Ing Ngarso Sung Tulada : Apabila berada di depan, berperan memberi teladan kepada bawahan.

Ing Madyo Mangun Karso : Apabila berada di tengah, berperan sebagai penyeimbang dan pemberi semangat.

Tut Wuri Handayani : Apabila di belakang, berperan mengikuti, merasakan/menjalani sambil membimbingNilai-nilai filosofi dari Ki Hajar Dewantoro tersebut sulit untuk dilupakan.

Menjadi pemimpin bukan hal yang mudah, karena seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh teladan (Uswatun Hasanah), mengajari dan ikut menjalani, bisa membangkitkan semangat bawahan.Kalau jadi komandan (commander-pemberi perintah) adalah hal yang mudah karena punya otoritas bisa memerintah, dengan konsekuensi siapa yang tidak taat bisa diberi sanksi.

Pemimpin yang ditaati karenadisegani karena tiga sifat di atas lebihutama, akan disayangi, bisa sesenyum setangis bersama bawahan sehingga pada akhirnya akan menumbuhkan rasa saling mengerti, saling memiliki dan saling bertanggung jawab untuk bergerak maju bersama dalam upaya mencapai keberhasilan organisasi dibandingkan dengan pemimpin yang ditaati karena takut kalau-kalau akan memberikan sanksi.

4. Laba-laba contoh model Kepribadian Mudah Panik/Kalang-kabut.

Naluri laba-laba menganggap bahwa hewan lain selain dirinya adalah musuh sekaligus mangsa untuk makanan dirinya. Begitu ada hewan lain yang mendekat ke sarangnya dia terlihat pontang-panting panik bergerak ke segala arah.
Orang yang menganggap orang lain sebagai pesaing bagi target/cita-cita pribadinya dan bukansebagai mitra kerja, akan selalu dalam posisi khawatir orang lain akan mengganggu keberhasilan pencapaian target/cita-citanya. Dia akan pontang-panting bergerak ke segala arah mencari keyakikan dan ketenangan diri bahwa target/cita-citanya tidak terganggu. Tindakannya kalangkabut laksana seperti seekor laba-laba.

(Catatan penulis: Kalangkabut merupakan kata serapan bahasa Arab : Kaal-ankabut=seperti laba-laba).

5. Jaring Laba-laba Indah Tapi Rapuh.

Allah menjadikan laba-laba sebagai contoh dalam Al Qur’an, bukan karena laba-laba binatang yang istimewa sepertihalnya semut atau lebah, melainkan karena laba-laba merupakan binatang yang lemah dan bodoh. Laba-laba membuat sarang (rumah) yang terbuat dari benang halus untuk melindungi dirinya dari panas dan dingin serta untuk menolak penderitaan bagi dirinya.
Akan sang laba-laba tidak mengetahui kalau rumahnya yang berupa jaring-jaring itu meski terkesan sangat indah dilihat tapi sangat rapuh, dan ternyata tidak dapat melindunginya dari kesengsaraan ketika ia membutuhkannya.

Sebagaimana disebutkan Qur’an Surah Al-Ankabut Ayat 41, Allah memberikan perumpamaan itu berkaitan dengan kebodohan orang-orang musyrik yang menjadikan berhala dan patung sebagai sesembahan dan penolong bagi mereka. Padahal, berhala dan patungitu sama sekali tidak dapat menolongmereka. Maka, Allah menyamakan kekurangan dan kelemahan orang-orang musyrik dengan laba-laba dalam mencari pelindung untuk dirinya. Orang-orang musyrik dan laba-laba sama-sama bodoh di dalam membuat pengaman dan pelindung untuk dirinya, karena pelindung yang diharapkan dapat melindungi mereka ternyata tidak dapat diandalkan.

Dari uraian cerita di atas marilah kita tata hidup ini dengan mengambil i’tibar/pelajaran bahwa :
Giatlah bekerja tanpa keluh kesah dan putus asa. Jadikan kegagalan sebagai awal dari proses menuju sukses.
Dalam berorganisasi hendaknya bersatu saling menguatkan bekerja sama dalam mencapai tujuan.
Jadikan orang lain sebagi mitra kerja dalam mencapai keberhasilan organisasi.
Jadilah pemimpin yang memberi teladan, memberi semangat dan membimbing ke arah keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
Pemimpin yang ditaati karena disegani, bisa sesenyum setangis bersama bawahan sehingga timbul saling pengertian, saling memiliki dan saling bertanggungjawab untuk bergerak maju bersama menuju keberhasilan organisasi. Jadikan Allah SWT sebagai satu-satunya pelindung dan penolongdalam kehidupan kita agar hidup mendapat Ridho dan Baroqah-NYA.

Semoga kita dapat mengambil i’tibar/pelajaran dari filosofi kehidupan laba-laba tersebut sehingga dapat menjalani kehidupanini sesuai fithrah selaku Khalifah Fil Ardhi dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Hidanyah, Taufieq dan Inayah-NYA.

Organisasi yang kita pimpin atau kita miliki saat ini (organisasi Keluarga, Masyarakat dan Negara) dapat menjadi organisasi yang sukses, mengedepankan kinerja, berbasis sinergi serta mendapat Ridho dan Baroqah Allah SWT.

(Copas duank).

Amir El Husin (Sulawesi Tengah)

Wednesday, November 19, 2014

Jangan terjebak karomah

“Tidak setiap orang yang memiliki keistemewaan itu sempurna kebersihan batin dan keikhlasannya.”

Saat ini publik ummat sering menilai derajat luhur seseorang dari kehebatan-kehebatan ilmu dan karomahnya. Syeikh Abu Yazid al-Busthamy pernah didatangi muridnya, yang melaporkan karomah dan kehebatan seseorang.

“Dia bisa menyelam di lautan dalam waktu cukup lama…”

“Saya lebih kagum pada paus di lautan…”

“Dia bisa terbang…!” kata muridnya.

“Saya lebih heran, burung kecil terbang seharian…karena kondisinya memang demikian,” jawabnya.

“Lhah, dia ini bisa sekejap ke Mekkah…”

“Saya lebih heran pada Iblis sekejap bisa mengelilingi dunia…Namun dilaknat oleh Allah.”

Suatu ketika orang yang diceritakan itu datang ke masjid, tiba-tiba ia meludah ke arah kiblat.

“Bagaimana ia menjaga adab dengan Allah dalam hakikat, sedangkan adab syariatnya saja tidak dijaga..” kata beliau.

Banyak orang yang mendalami ilmu pentetahuan, mampu membaca dan mengenal dalil, kitab-kitab, bahkan memiliki keistemewaan, tetapi banyak pula diantara mereka tidak bersih hatinya, tidak ikhlas dalam ubudiyahnya.

Begitu pula ketika karomah dan tanda-tanda yang hebat itu disodorkan pada Sahl bin Abdullah at-Tustary, ra, beliau balik bertanya, “Apa itu tanda-tanda? Apa itu karomah? Itu semua akan sirna dengan waktunya. Bagiku orang yang diberi pertolongan Allah swt untuk merubah dari perilakunya yang tercela menjadi perilaku yang terpuji, lebih utama dibanding orang yang punya karomah seperti itu.”

Sebagian Sufi mengatakan, “Yang mengagumkan bukannya orang yang memasukkan tangan ke kantong sakunya, lalu menafkahkan apa saja dari kantong itu. Yang mengagumkan adalah orang yang memasukkan tangannya ke kantong sakunya karena merasa ada sesuatu yang disimpan di sana. Begitu ia masukkan tangannya ke sakunya, sesuatu itu tidak ada, namun dirinya tidak berubah (terkejut) sama sekali.”

Jadi karomah itu sesungguhnya hanyalah cara Allah memberikan pelajaran kepada yang diberi karomah agar perjalanan ruhaninya tidak berhenti, sehingga semakin menajak, semakin naik, bukan untuk menunjukkan keistemewaanya.

Yang istimewaan adalah Istiqomah. Karena itu para Sufi menegaskan, “Jangan mencari karomah, tetapi carilah Istiqomah.” Sebab istiqomah itu lebih hebat dibanding seribu karomah. Dan memang, hakikat karomah adalah Istiqomah itu sendiri.

Bahkan Imam Al-Junayd al-Baghdady pernah mengi-ngatkan, betapa banyak para Wali yang terpleset derajatnya hanya karena karomah.

Syeikh Abdul Jalil Mustaqim pernah mengatakan, ketika anda diludahi seseorang dan anda sama sekali tidak marah, itulah karomah, yang lebih hebat dibanding karomah yang lainnya.

Ketika dalam sebuah perkumpulan Thariqat Sufi, tiba-tiba ada seseorang datang, dan langsung membicarakan kehebatan ilmu ini dan itu, karomah si ini dan si itu. Lalu seseorang diantara mereka menegur,

“Mas, kalau di sini, ilmu-ilmu seperti yang anda sampaikan tadi hanya dinilai sampah. Jadi percuma sampean bicara sampah di sini…”

Ada seseorang disebut-sebut sebagai Wali:

“Wah dia itu wali, bisa baca pikiran orang, dan kejadian-kejadian yang pernah kita lakukan walau pun sudah bertahun-tahun lamanya…”

“Lhah, orang yang punya khadam Jin juga bisa diberi informasi oleh Jinnya tentang kejadian yang lalu maupun yang akan datang… Jadi hati-hati…”

“Beliau itu keturunan seorang Ulama besar..”

“Tidak ada jaminan nasab itu, nasibnya luhur di hadapan Allah…”

Dan panjang sekali kajian soal karomah dan kewalian ini, yang butuh ratusan halaman. Tetapi kesimpulannya, seseorang jangan sampai mengagumi kehebatan lalu mengklaim bahwa kehebatan itu menunjukkan derajat di depan Allah. Tidak tentu sama sekali.

Tuesday, November 18, 2014

Hikmah

Burung Bulbul dalam "Musyawarah Burung" karya Fariduddin Attar menarik untuk dikupas. Burung Bulbul di sini digambarkan sebagai burung yang sedang mabuk cinta. Sebuah gambaran seseorang yang sangat enggan untuk meninggalkan kekasihnya untuk sebuah tujuan yang lebih mulia. Namanya orang jatuh cinta, ah perasaan mereka hanya tertuju pada dia yang dicinta itu. Baiklah di sini saya kutipkan bagaimana sikap Bulbul ini ketika diajak Hudhud untuk mencari Simurgh, sang raja sejati para burung yang tinggal di balik gunung-gunung Kaf (barisan gunung yang melingkungi bumi).

***

Bulbul yang penuh cinta lebih dulu tampil ke muka, hampir gila karena gairah nafsunya. Dituangkannya perasaannya dalam masing-masing dari seribu nada nyanyiannya. Dan dalam setiap nada itu dapat ditemukan sebuah dunia penuh rahasia. Ketika ia menyanyikan rahasia-rahasia ini, sekalian burung itu pun terdiam. "Rahasia-rahasia cinta tak asing bagiku," katanya. "Sepanjang malam berulang-ulang kunyanyikan nyanyian-nyanyian cinta. Tak adakah Daud yang malang tempat aku dapat menyanyikan mazmur cinta penuh kerinduan? Tangis seruling yang manis itu ialah lantaran aku, begitu pula ratap kecapi itu.

Kutimbulkan kacau di antara bunga-bunga mawar dan juga di hati para kekasih. Selalu kuajarkan rahasia-rahasia baru, dan setiap kali kuulang nyanyian-nyanyian duka yang baru. Bila cinta menguasai jiwaku, suara nyanyianku pun bagai laut yang mengeluh sayu. Siapa mendengar aku, akan meninggalkan akal budinya, meskipun ia ada di antara para cendekia. Bila aku berpisah dari Mawarku tercinta, aku pun merasa sunyi, aku tak lagi menyanyi, dan tak kututurkan pada siapa pun rahasiaku. Tak ada yang mengetahui rahasiaku; hanya Mawar mengetahuinya dengan pasti. Begitu dalam aku terlibat dalam cinta dengan Mawar hingga aku pun tak memikirkan hidupku sendiri; dan hanya memikirkan Mawar dengan kelopaknya yang bagai karang bercabang-cabang itu. Perjalanan mendapatkan Simurgh ada di luar kekuatanku; cinta dari Mawar itu cukuplah bagi Bulbul ini. Untuk akulah dia berbunga dengan seratus kelopaknya itu; apalagi yang mungkin kuharapkan. Mawar yang berbunga hari ini penuh kerinduan, dan ia tersenyum ria untukku. Bila ia memperlihatkan wajahnya di balik cadar, aku tahu bahwa itu untukku. Maka bagaimana dapat Bulbul ini tinggal semalam saja tanpa cinta dari jelita pemesona itu?"

Hudhud menjawab, "O Bulbul, kau yang tak mau ikut, silau karena bentuk lahiriah dari segala ini, berhentilah menikmati keterikatan yang begitu menyesatkan. Cinta mawar itu banyak durinya; ia mengusik dan menguasai dirimu. Meskipun mawar itu jelita, namun keindahannya akan segera lenyap. Siapa yang mencari kesempurnaan diri janganlah menjadi budak cinta yang begitu cepat berlalu. Jika senyum Mawar itu menimbulkan berahimu, maka itu hanya akan mengisi hari demi harimu dan malam demi malammu dengan ratapan-ratapan kesedihan. Tinggalkan mawar itu dan hendaknya kau malu pada dirimu sendiri; sebab, bersama tiap Musim Semi yang baru, ia menertawakanmu dan kemudian ia pun tak tersenyum lagi."

***

Bulbul telah terperangkap cinta Mawar, karena saking cintanya dia sangat berat sekali untuk meninggalkan Mawar. Ada pepatah Arab mengatakan begini, “man ahabba syaian fahuwa ‘abduhu”, barangsiapa mencintai sesuatu maka ia akan menjadi budaknya. Ketika cinta telah bersemi pada sesuatu maka sesuatu itu akan menjadi tuan dari orang yang mencintainya itu. Sebegitu luar biasanya efek dari cinta ini, hingga sampai dikatakan seperti itu. Dan karena cinta seseorang mau melakukan apa saja demi yang dicintainya itu. Dia akan berkorban apa saja demi yang dicintainya itu. Karena cinta itu telah membakar segala sesuatu selain yang dicintainya itu, lihatlah Qais yang menjadi gila karena cintanya kepada Laila, dirinya seperti hilang ketika berhadapan dengan kekasih pujaannya si Laila itu, ia sampai tidak mempedulikan lagi keadaan dirinya sendiri dan yang dipedulikan adalah wujud Laila yang telah menguasai dan mengisi dirinya. Begitu pula apa yang dialami
oleh Bulbul ini, cintanya kepada Mawar sudah mencukupkan dirinya untuk tidak mencari cinta selain cinta Mawar, walaupun cinta yang ditawarkan oleh Hudhud itu lebih sejati dan abadi.

Walau demikian cinta yang dialami Bulbul bagi Hudhud adalah cinta pada bentuk lahiriah. Dan cinta ini bagi Hudhud adalah cinta sesaat namanya. Atau cinta yang datang sepihak bukan dari dua pihak yang saling mencintai. Si Bulbul mencintai Mawar, tapi Mawar sendiri sebenarnya tidak mencintai Bulbul. Dikatakan oleh Hudhud bahwa Mawar menertawakan Bulbul pada tiap musim semi, karena pada musim semi itulah Mawar menampakkan keindahan dirinya sendiri yang begitu dikagumi oleh Bulbul, padahal Mawar tidak mempedulikan kehadiran Bulbul itu. Dan setelah musim semi pergi senyum Mawar pun sirna karena Mawar itu merontokkan dirinya sendiri dari tangkainya dan tanpa permisi sama sekali dengan Bulbul. Mawar hanya tersenyum pada musim semi saja, karena ia hanya diberi kesempatan untuk berbahagia di musim itu, selain musim semi itu ia tak diijinkan untuk tersenyum dengan memekarkan dirinya sendiri. Dan Bulbul pun meratapi kesedihan yang menimpanya karena ditinggal pergi oleh senyum Mawar itu, sakit tak terperikan yang hinggap dalam hati Bulbul, kesendirian dalam kesepian mencekam jiwanya karena yang dicinta telah pergi dari sisinya.

Keterikatan pada sesuatu yang temporal sesungguhnya hanya akan menyakitkan hati. Tapi sedikit orang yang menyadarinya. Kebanyakan orang silau akan keindahan yang mewujud di depan dirinya. Kebanyakan orang dibuat mabuk oleh anggur dunia yang dihidangkan di depan dirinya. Dan ketika sadar ia sudah terperangkap dalam jeratan cinta akan sesuatu yang menjerat dirinya. Ia pun enggan melepasnya karena sudah kadung nyaman dengan apa yang diperolehnya. Padahal dalam sesuatu yang manis itu ternyata menyimpan kepahitan yang tak terkira rasanya. Namun ia tak menyadarinya sampai ia sendiri merasakan kepahitan dalam kemanisan itu. Ya si Bulbul tak menyadari bahwa cintanya kepada Mawar itu mengandung kepahitan sampai ia diperingatkan oleh Hudhud yang bijak itu. Hudhud menunjukkan kepada Bulbul itu bahwa cintanya itu akan menyakitkan dirinya sendiri. Bahwa cinta Mawar itu banyak durinya. Cinta pada Mawar adalah cinta lahiriah yang akan hilang termakan oleh usia.

Memang ketika Mawar itu mekar, siapa sih yang tak jatuh hati melihatnya? Siapa sih yang tak ingin menyentuh keindahannya itu? Siapa sih yang tak mengagumi kecantikannya itu? Tapi itu semua tidak lama, mawar yang mekar itu pun akhirnya akan melayukan dirinya sendiri, karena ia tak diijinkan untuk berlama-lama memamerkan kecantikan fisiknya itu, ia hanya sebagai tanda akan kebesaran Penciptanya, bukan dia yang seharusnya dicinta tapi Penciptanya itulah yang seharusnya dicinta. Maka cinta Bulbul pada Mawar adalah cinta yang salah alamat, karena cinta itu salah alamat maka cinta itu pun mengeluarkan buah yang pahit, karena cinta yang berbuah manis itu hanya ada pada cinta yang benar-benar bukan cinta yang salah alamat.

Cinta, cinta, cinta oh sungguh sebuah kata yang tak lekang oleh usia. Di mana pun tempatnya, di kalangan usia mana pun, selalu dan selalu menyihir mereka yang terkena percikan kata-katanya. Namun ingat, janganlah mencari cinta seperti cintanya Bulbul kepada Mawar. Karena cinta Bulbul ini mengandung benih yang pahit sekali. Ketika benih ini tumbuh dan berbuah semuanya akan terasa pahit. Hanya terasa manis pada awalnya, tapi pahitnya berkepanjangan. Wallahua’lam.

Friday, November 14, 2014

Mp³ pengajian Risalatul MUAWWANAH

السلام عليكم Sahabat

Siang ini saya mau berbagi sebuah siraman ruhani
Mudah-mudahan jadi penyejuk hati
Jadi cerminan diri
Dalam berbakti pada Ilahi..
Mari....
Kita Download disini....
Semoga dengan mendownloadnya
Kita semua menjadi lebih baik dari yang terbaik.
Selamat menikmati...
Bagi yang downlod tapi.

لااله الا الله

لاإله إلا الله الملك الحق المبين

لا إله إلا الله العدل اليقين

لا إله إلا الله ربنا ورب آبائنا الأولين

سبحانك إني كنت من الظالمين

لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك و الحمد يحي ويميت وهو حي لا يموت بيده الخير وإليه المصيروهو على كل شيء قدير.

لا إله إلا الله إقرارا برب و بيتة سبحان الله خضوعا لعظمته

اللهم يا نور السماوات و الأرض ، يا عماد السماوات والأرض ، يا جبارالسماوات والأرض ، يا ديان السماوات والأرض ، يا وارث السماوات والأرض، يا مالك السماوات والأرض ، يا عظيم السماوات والأرض ، يا عالم السماوات والأرض ، يا قيوم السماوات والأرض ، يا رحمن الدنياورحيم الآخرة .يَآرَب ,فَرج هَماً نرآه بضَعفنآ گبيرا ،وهُو برَحمتگ صَغِير ,