Wednesday, May 14, 2014

Jin

Berkata Raja Jin Ismail Al-KatibWahai Ibnu
Haji bahwa golongan Jin terdiri dari 70.000
Qobilah Tiap2 1 Qobilah mempunyai 70.000
Suku , Seandainya.engkau jatuhkan sebuah
Jarum dari langit maka jarum tersebut pasti
akan mengenainyaberikut di bawah ini
sebagian kecil dari nama2 Jin yg disegani dan
mempunyai nama besar di kalangan bangsa
jin :
1.’Ifrit Dimriyat
2. ‘Ifrit Syugol
3. I’frit Man’iq
4. Hadliyaj
( 4 Ifrit di atas adalah para kepala Mentri Nabi
Sulaiman A.S )
5. Hamah bin Alhiim ibni Laqoysin
6. Syaywarod
7. ‘Arwarod
8. ‘Ifrit Rowdayail Al-Harib
( ‘ifrit ini merupakan salah satu Ifrit yang Kabur
dari kerajaan Nabi Sulaiman A.S)
9. Zawba’ah Ar-Riyah
(Raja Jin dari golongan Angin )
10. ‘Ifrit Dahmusyin
11. Samtoyal
12. Yaqutatah Binti Malik Al-Akbar
( Putri raja Jin Malik )
13. Abu Hamid Al-Hindi ibni Al-’Allamah
Syantun
( Jin ini terkenal Ibadahnya, Zuhudnya dan
senantiasa memanjangkan sujud kepada Alloh
Jin ini berasal dari negri India yg menyukai
warna Hitam, ayahnya seorang Syeikh Toriqoh )
14. Banu Ghoylan
( Qobilah ini yg suka tinggal di Goa-Goa )
15. Banu Khonadiq
( Qobilah ini terkenal di kalangan bangsa Jin
Ibadahnya kepada Alloh )
16. Syamsul Qirmid Binti Malik Al-Abyad
(Putri Raja Jin Putih )
17. Fatimah As-Sahabiyyah
( Putri Raja Jin dari Qobilah Awan yg suka
memakai pakaian warna Merah )
18. Dardam
19. ‘Asob ibni Syamaliqoh
20. Awlad Ahmar
( Awlad Ahmar merupakan Qobilah Jin yg suka
menempati Mata Air )
21. Banu Qomaqim
( Qobilah Jin yg suka tinggal di Gunung2 )
22. Banu Nu’man
( Qobilah yg suka tinggal di Rumah2 manusia )
23. Banu Qoy’an
( Qobilah Yang suka tinggal di batu2 besar )
24. Banu Qoysan
( Qobilah Yang suka tinggal di pohon2 yg
tinggi )
25. Banu Dahman
( Qobilah yang suka tinggal di Kuburan2 )
26. Banu ‘Issy
( Qobilah dari golongan Jin yg selalu terbang )
27. Awlad Harist
( Qobilah yang suka tinggal di kebun2 )
28. Mabrosy
29. Saltuz
30. Sarhaq
31. Karhul
32. Karzus
33. Syamat
( Qobilah Yang suka tinggal di dekat Api )
34. Hadam
Dan Masih banyak lagi

Tuesday, May 13, 2014

استغفرالله العظيم

" Yaa Alloh ampunilah Dosa-dosaku "

Inilah 25 Fadhilah Dan Keutamaan
ISTIGHFAR
Fadhilah Dan Keutamaan ISTIGHFAR.
Salah satu amalan yang biasa dilakukan
oleh Rasulullah adalah beristighfar.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa
Rasulullah setiap hari beristighfar tidak
kurang dari 100 kali. Padahal beliau
adalah seorang hamba yang ma’shum
alias terjaga dari dosa. Berapa kali kita,
ummatnya beristighfar setiap hari?
Ada baiknya di zaman yang penuh
tantangan seperti sekarang ini kita
menjadikan Istighfar sebagai salah satu
amalan kita. Karena ada banyak sekali
fadhilah atau keutamaan istighfar ini.
Untuk lebih membuat kita bersemangat
melakukannya, berikut adalah uraian
kelebihan dan manfaat dari beristighfar.
1. Membuat Allah Gembira
Rasulullah saw bersabda, "Sungguh Allah
lebih gembira dengan taubat hamba-Nya
seperti kegembiraan salah seorang dari
kalian yang menemukan untanya yang
hilang di padang pasir." (HR. Bukhari dan
Muslim).
2. Dicintai Allah
Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang bertobat dan
mencintai orang-orang yang mensucikan
diri." (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah
bersabda, "Orang yang bertobat adalah
kekasih Allah. Orang yang bertobat atas
dosanya, bagaikan orang yang tidak
berdosa. "(HR.Ibnu Majah)
3. Dosa-dosanya diampuni
Rasulullah bersabda, "Allah telah
berfirman," Wahai hamba-hamba-Ku,
setiap kalian pasti berdosa kecuali yang
Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian
kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni.
Dan barangsiapa yang meyakini bahwa
Aku punya kemampuan untuk
mengampuni dosa-dosanya , maka Aku
akan mengampuninya dan Aku tidak
peduli (berapa banyak dosanya).
"(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi)
Imam Qatadah berkata, "Al-Qur'an telah
menunjukkan penyakit dan obat kalian.
Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan
obat kalian adalah istighfar. "(Kitab
Ihya'Ulumiddin: 1/410).
4. Selamat dari api nerakan
Hudzaifah berkata, "Saya adalah orang
yang tajam lidah terhadap keluargaku,
Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku
itu menyebabkan aku masuk neraka '.
Bersabda, 'Dimana posisimu terhadap
istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa
beristighfar kepada Allah sebanyak
seratus kali dalam sehari semalam '.
"(HR. Nasa'i, Ibnu Majah, al-Hakim dan
dishahihkannya).
5. Mendapat balasan surga
"Dan (juga) orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat
akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa selain
Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. Mereka itu balasannya
adalah ampunan dari Tuhan mereka dan
surga yang di dalamnya mengalir sungai-
sungai, sedang mereka kekal di dalamnya;
dan itulah sebaik-baik pahala orang-
orang yang beramal. "(QS. Ali'Imran:
135-136).
6. Membuat kecewa setan
Sesungguhnya setan telah berkata, "Demi
kemuliaan-Mu ya Allah, aku terus-
menerus akan menggoda hamba-hamba-
Mu selagi roh mereka ada dalam badan
mereka (masih hidup). Maka Allah
menimpalinya, "Dan demi kemuliaan dan
keagungan-Ku, Aku senantiasa
mengampuni mereka selama mereka
memohon ampunan (beristighfar) kepada-
Ku." (HR.Ahmad dan al-Hakim).
7. Membuat setan putus asa
Ali bin Abi Thalib pernah didatangi oleh
seseorang, "Saya telah melakukan dosa '.'
Bertobatlah kepada Allah, dan jangan
kamu ulangi ', kata Ali. Orang itu
menjawab,' Saya telah bertobat, tapi
setelah itu saya berdosa lagi '. Ali
berkata , 'Bertobatlah kepada Allah, dan
jangan kamu ulangi'. Orang itu bertanya
lagi, 'Sampai kapan?' Ali menjawab,
'Sampai setan berputus asa dan merasa
rugi. "(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8. Meredam Azab
Allah berfirman, "Dan Allah sekali-kali
tidak akan mengazab mereka, sedang
kamu berada di antara mereka. Dan
tidaklah (pula) Allah akan mengazab
mereka, sedang mereka meminta
ampun." (QS.al-Anfal: 33).
9. Mengusir kesedihan
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang
senantiasa beristighfar, maka Allah akan
memberikan kegembiraan dari setiap
kesedihannya, dan kelapangan untuk
setiap kesempitannya, dan memberinya
rezeki dari arah yang tidak disangka-
sangka." (HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan
Ahmad).
10. Melapangkan kesempitan
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa
yang senantiasa beristighfar, maka Allah
akan memberikan kegembiraan dari setiap
kesedihannya, dan kelapangan untuk
setiap kesempitannya dan memberinya
rezeki dari arah yang tidak disangka-
sangka," (HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan
Ahmad).
11. Melancarkan rezeki
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya
seorang hamba bisa tertahan rezekinya
karena dosa yang
dilakukannya." (HR.Ahmad, Ibnu Hibban
dan Ibnu Majah).
12. Membersihkan hati
Rasulullah saw bersabda, "Apabila
seorang mukmin melakukan suatu dosa,
maka tercoretlah noda hitam di hatinya.
Ketika ia bertobat, meninggalkannya dan
beristighfar, maka bersihlah hatinya.
"(HR.Nasa 'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban,
Tirmidzi).
13. Mengangkat derajat di surga
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya
Allah akan mengangkat derajat seorang
hamba di surga. Hamba itu berkata,
'Wahai Allah, dari mana saya dapat
kemuliaan ini?' Allah berkata, 'Karena
istighfar anakmu untukmu'. "(HR.Ahmad
dengan sanad hasan).
14. Mengikuti Sunnah Rasul
Abu Hurairah berkata, "Saya telah
mendengar Rasulullah bersabda, 'Demi
Allah, sesungguhnya aku minta ampun
kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat
kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh
puluh kali'." (HR.Bukhari).
15. Menjadi sebaik-baik orang yang
bersalah
Rasulullah bersabda, "Setiap anak Adam
pernah bersalah, dan sebaik-baik orang
yang bersalah adalah yang segera
bertobat." (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-
Hakim).
16. Bersifat sebagai hamba Allah yang
sejati
Allah berfirman, "Dan Allah Maha Melihat
akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-
orang yang berdo'a: "Ya Tuhan kami,
sesungguhnya kami telah beriman, maka
ampunilah segala dosa kami dan
peliharalah kami dari siksa
neraka," (yaitu) orang-orang yang sabar,
yang benar, yang tetap tak at, yang
menafkahkan hartanya (di jalan Allah),
dan yang memohon ampun (beristighfar)
di waktu sahur. "(QS.Ali 'Imran: 15-17).
17. Terhindari dari menjadi orang yang
dholim
Allah berfirman, "... Barang siapa yang
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-
orang yang lalim." (QS. al-Hujurat: 11)
18. Mudah mendapatkan anak
Allah berfirman, "Maka aku katakan
kepada mereka:" Mohonlah ampun
(istighfar) kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan memperbanyak harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula
didalamnya) untukmu sungai-sungai.
"(QS.Nuh: 10-12).
19. Mudah mendapatkan hujan
Ibnu Shabih berkata, "Hasan al-Bashri
pernah didatangi seseorang dan mengadu
bahwa lahannya tandus, ia berkata,
'Perbanyaklah istighfar'. Lalu ada orang
lain yang mengadu bahwa kebunnya
kering, ia berkata, 'Perbanyaklah
istighfar'. Lalu ada orang lain lagi yang
mengadu bahwa ia belum punya anak, ia
berkata, 'Perbanyaklah istighfar'. (Kitab
Fathul Bari: 11/98)
20. Bertambah kekuatannya
Allah berfirman, "Dan (dia berkata):" Hai
kaumku, mohonlah ampun kepada
Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya,
niscaya Dia menurunkan hujan yang
sangat deras atasmu, dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada
kekuatanmu, dan janganlah kamu
berpaling dengan berbuat dosa. " (QS.
Hud: 52)
21. Bertambah kesejahteraannya
Allah berfirman, "Maka aku katakan
kepada mereka:" Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula di
dalamnya) untukmu sungai-sungai.
"(QS.Nuh: 10-12).
22. Menjadi orang yang beruntung
Allah berfirman, "Dan bertobatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang
yang beriman supaya kamu
beruntung." (QS.an-Nur: 31).
Aisyah berkata, "Beruntunglah, orang-
orang yang menemukan istighfar yang
banyak pada setiap lembar catatan harian
amal mereka." (HR.Bukhari).
23. Keburukannya diganti dengan
kebaikan
Allah berfirman, "Kecuali orang-orang
yang bertobat, beriman dan mengerjakan
amal saleh; maka kejahatan mereka
diganti Allah dengan kebajikan. Dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS. al-Furqan: 70).
"Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi
siang (pagi dan sore) dan pada bagian
awal dari malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-
perbuatan yang buruk. Itulah peringatan
bagi orang-orang yang ingat. "(QS. Hud:
114).
24. Tanda sebagai orang mukmin
Rasulullah bersabda, "Tidak seorangpun
dari umatku, yang apabila ia berbuat baik
dan ia menyadari bahwa yang diperbuat
adalah kebaikan, maka Allah akan
membalasnya dengan kebaikan. Dan
tidaklah ia melakukan suatu yang tercela,
dan ia sadar sepenuhnya bahwa
perbuatannya itu salah, lalu ia mohon
ampun (beristighfar) kepada Allah, dan
hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang
bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia
adalah seorang Mukmin. "(HR.Ahmad ).
25. Berkepribadian sebagai orang bijak
Seorang ulama berkata, "Tanda orang
yang arif (bijaksana) itu ada enam. Bila ia
menyebut nama Allah, ia merasa bangga.
Bila menyebut dirinya, ia merasa hina.
Bila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia
ambil pelajarannya. Bila muncul keinginan
untuk bermaksiat, ia segera
mencegahnya. Ketika disebutkan
ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan
ketika mengingat dosanya, ia segera
beristighfar. "(Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).

Faedah istighfar

Istighfar berarti memohon ampunan
dengan disertai penyesalan dan janji
untuk tidak mengulangi kesalahan lagi.
Jadi, istighfar itu mirip taubat, dong?
Yupp, that’s right . Istighfar itu adalah
taubat, dan taubat adalah istighfar.
Sahabat Syiar, istighfar adalah kalimat
pendek, namun ternyata sarat makna.
Mari kita teliti lebih dalam.
Pertama, ketika kita beristighfar,
berarti kita memohon ampunan kepada
Allah atas dosa yang telah kita perbuat.
Kita juga memohon kepada Allah agar
Dia berkenan menutupi aib-aib kita.
Jadi, karena tidak ada satupun dari kita
yang luput dari dosa, maka istighfar
seharusnya menjadi kewajiban bagi
kita untuk selalu mengucapkannya.
Kedua, ketika kita beristighfar, kita juga
memohon agar Allah memperbaiki amal
ibadah kita, memperkuat aqidah kita.
Karena iman itu naik turun sesuai
kondisi ruhiyah kita, maka ini juga
menjadi alasan bahwa istighfar itu
sebenarnya menjadi suatu kebutuhan
bagi ruhiyah kita. Betul?
Mungkin karena alasan inilah,
Rasulullah pernah bersabda: “Sungguh
hatiku didera kerinduan yang sangat
dalam, sehingga aku beristighfar seratus
kali setiap hari.” (HR. Muslim).
Saudaraku, ternyata dalam
penerapannya, istighfar tidak hanya
ditujukan untuk personal. Pernah nggak
kita memohon ampunan untuk saudara-
saudara kita yang Muslim? Saya yakin,
jawabannya pernah. Mari kita
perhatikan salah satu bentuk istighfar
di bawah ini.
Astaghfirullahal ‘adzim, lii
waliwaalidayya, walijami’il huquuqi
waajibati ‘alayya, walijami’il muslimin
wal-muslimaat wal-mu’minin wal
mu’minaat al-ahyaa’I minhum wal-
amwaat.
(Aku mohon ampunan kepada Allah
Yang Maha Agung, bagiku dan bagi
kedua orang tuaku, dan bagi seluruh
orang yang menjadi tanggungan
kewajibanku, dan bagi umat muslimin
dan muslimat, dan kaum mu’minin dan
mu’minat).
Bayangkan saja, jika setiap dari kita
membaca istighfar yang sama setiap
harinya. Saya sangat yakin koneksi
antar hati kita menjadi sangat kuat.
Mengapa? Karena setiap saat, kita selalu
memohon ampunan dan penguatan
iman dan aqidah kita serta saudara-
saudara kita. Imbasnya, hati menjadi
lebih tenang, menjadi saling memahami
bahwa setiap manusia pernah berbuat
kesalahan. Kesemuanya ini berujung
pada ketentraman hidup bersosial.
Terciptanya ketentraman sosial
merupakan syarat mutlak yang
dibutuhkan untuk memajukan
perekonomian suatu bangsa.
Subhanallah, begitu dahsyatnya efek
yang ditimbulkan oleh istighfar.
Karena itu Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa yang membiasakan dirinya
selalu beristighfar kepada Allah, maka
Allah mudahkan saat ia sulit, Allah
gembirakan saat ia sedih, dan Allah beri
reezki dari jalan yang tidak pernah ia
duga.”
Kemudian dalam Al Qur’an surat Nuh
ayat 10-12, Allah swt. berfirman,
“ Beristighfarlah kepada Tuhanmu –
sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun– niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan
untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula di dalamnya) untukmu sungai-
sungai.” (QS. Nuh:10-12)
Subhanallah, ternyata jelaslah prediksi
kita di atas, bahwa istighfar akan
memudahkan rezeki: menurunkan
hujan, membanyakkan harta,
melahirkan generasi-generasi yang
Insya Allah akan menjadi generasi yang
lebih baik dari kita.
Sahabat Syiar, berikut adalah beberapa
faedah istighfar.
1. Diampuni dosanya oleh Allah.
Allah berfirman: "Dan
barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian ia mohon
ampun kepada Allah, niscaya ia
mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS An-Nisa’: 110);
2. Mendapatkan rasa aman dari
azab baik secara khusus maupun
umum. Firman Allah: “Dan Allah
sekali-kali tidak akan mengazab
mereka, sedang kamu berada
di antara mereka. Dan tidaklah
(pula) Allah akan mengazab
mereka,
sedang mereka meminta ampun. "
(QS Al-Anfal: 33)
3. Mendapatkan kenikmatan
yang baik. Allah berfirman: "Dan
hendaklah kamu meminta ampun
kepada Tuhanmu dan bertaubat
kepada-Nya. (Jika kamu
mengerjakan yang demikian),
niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik (terus
menerus) kepadamu sampai
kepada waktu yang telah
ditentukan dan Dia akan
memberikan kepada tiap-tiap
orang yang mempunyai
keutamaan (balasan)
keutamaannya. Jika kamu
"berpaling, maka sesungguhnya
aku takut kamu akan ditimpa
siksa hari
kiamat". (QS Huud: 3)
4. Menambah kekuatan. Firman
Allah: “Dan (dia berkata): "Hai
kaumku, mohonlah ampun
kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia
menurunkan hujan yang sangat
deras atasmu, dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada
kekuatanmu,
dan janganlah kamu berpaling
dengan berbuat dosa." (QS Hud :
52)
5. Menghilangkan kesusahan dan
memudahkan rezeki
sebagaimana sabda Rasulullah:
“Barang siapa yang selalu
beristighfar, maka Allah akan
menjadikan keluh kesah
kegembiaran, kesempitan menjadi
keleluasaan.” (HR.Ahmad & Abu
Daud)
Saudaraku, sepertinya memang tidak
ada alasan lagi bagi kita untuk tidak
menjadikan istighfar sebagai kebutuhan
(bukan sekedar kewajiban). Mungkin
karena alasan inilah, Rasulullah tidak
pernah melewati harinya kecuali ia
telah beristighfar 100 kali.
Nastaghfirullahal ‘adhim, alladzi la ilaha
illa anta, nastaghfiruka min kulli
dzanbina, ya Allah.

Monday, May 12, 2014

Aqiidah

Akidah ('aqiidah) berarti keyakinan dan pendirian yang sudah terikat kuat, sudah tersimpul ketat.
Akidah adalah prinsip hidup yang harus tuntas dan selesai saat menginjak usia atau kondisi baligh (genap usai 15tahun hijriyah, sudah merasakan orgasme dalam mimpi minimal setelah genap usia 9tahun hijriyah, atau (jika perempuan) sudah haid minimal setelah genap usia 9 tahun hijriyah).
Akidah ketuhanan (uluhiyyah) dan kenabian (nubuwwat) untuk pemula (awam) oleh ulama ahlussunnah waljamaah (aswaja; Asy'ariyyah Maturidiyyah) sementara dicukupkan 50 akidah.
Di luar Akidah yang 50itu sangat banyak Akidah Sam'iyyah (mengenai apa saja yang dijelaskan AlQuran dan hadits Mutawatir).
Jika salah satu dari Akidah tsb ada yang belum selesai pas menginjak usia/kondisi baligh makakacau balau dan berantakanlah hidup manusia, seluas dan sedalam apapun dalam ilmu Fiqih. Karena pondasi hidup rapuh.

Tuesday, May 6, 2014

Tangan ajaib

Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman.

Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.

Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran.

Ketika kita dilanda masalah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, "Sabar nak, sabar ya sayang.

Tapi Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. Dengan tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata.

Ketika ibu sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit ?.

Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad. Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali

Tangan ibu, tangan ajaib. Sentuhan ibu, sentuhan kasih, Dapat membawa ke Surga Firdaus.

Sunday, May 4, 2014

Ayah Hebat

Ayah hebat ...

Sosok dia yg terkadang kita lupakan, penuh kasih sayang dan pengorbanan untuk kita. Dia memiliki hati yang lembut tapi selalu terlihat sangat kuat didepan kita. Dia adalah "AYAH".

Kadang dalam sebuah keluarga, kita sebagai anak selalu lebih dekat dengan ibu bahkan kakak atau adik,dibanding ayah. Tahukah sebenarnya bagaimana ayah kita dibalik sikap tegasnya ?.

Saat kita main sampai larut, ayahlah yg menyuruh ibu menelpon kita.
Saat kita menangis, ayahlah yg menyuruh ibu bertanya "kenapa ?", pd kita.
Saat kita ulang tahun, ayahlah orang yg mati-matian bekerja untuk membeli hadiah atau bahkan hanya sebuah kue kecil.

Saat kita sakit, ayahlah orang yg rela berusaha mencari dokter walau hujan atau apapun.
Saat kita lupa ibadah, ayahlah org yg selalu mngingatkan kita.
Saat kita terluka, ayahlah orang yg mampu menggendong kita.
Saat kita tumbuh dewasa, ayahlah yg selalu menyelipkan nama kita dalam doanya.
Saat kita menikah kelak, ayahlah org yg paling tak rela khilangan kita.

Tapi mngapa ayah selalu terlihat cuek ?, karna ayah tidak ingin terlihat lemah oleh anaknya, ayah menangis saat menyendiri dan terlihat kuat saat bersama anaknya. Dan ayah hanya mengeluh kepada Tuhan.
Andai Tuhan bicara dengan ayah kita, “anakmu akan Ku panggil”, mungkin ayah akan menjawabtukarlah nyawaku dengan nyawanya, aku ikhlas”.

Kadang kita menghargai ayah hanya karena rasa takut, kadang kita lebih mudah cerita masalah ke ibu dibandingkan ayah. Sesungguhnya dibalik keras kepala ayah, tersimpan hati yg sangat lembut. Selagi ada kesempatan, banggakanlah dia, teruslah buat dia tersenyum. Peluklah ayahmu karna ayah tak mampu mengalahkan egonya. Hargai, hormati, dan cintailah ayahmu melebihi cinta pada diri kita sendiri.

Ayah yang baik, tidak akan lalai terhadap kewajiban yang mesti ditanggungnya dan hak yang harus diterimanya.

IBU

Ibumu ... ibumu ... ibumu ...

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, akudipaksamembantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun.

Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu engkau melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.

Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.

Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya.

Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.

Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.

Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu.

Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulan untuknya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.

Ya ALLOH ampunilah aku dan kedua Orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku sewaktu aku masih anak anak ... aamiiin

Saturday, May 3, 2014

Malaikat itu bernama IBU

Malaikat itu bernama ... Ibu ...

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkannya dia bertanya kepada Tuhan,
Para malaikat disini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku kedunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah,”

Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu”.

Tapi disurga , apa yang saya lakukan hanyalah bernyayi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia,” demikian kata si bayi.

Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia”.

Si bayi pun bertanya kembali, “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”.

Sekali lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo’a”.

Si bayi pun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”.
Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”

Si bayi pun tetap belum puas dengan melanjutkan pertanyaan, “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi”

Dan Tuhan pun menjawab, ” Malaikat akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan kan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu,”

Saat itu juga surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang bayi dengan suara lirih bertanya,

“Tuhan…jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”

Tuhan pun menjawab, ” Kamu dapat memanggil malaikatmu dengan sebutan….Ibu”

______________________

Untuk ibu yang selalu menetaskan air mata ketika kau pergi

Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu

Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?

dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit?

Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan

kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyummu

Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan dimasa mendatang, ketika ibu telah tiada ...

Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita

Tak ada lagi senyum indah…tanda bahagia,

Yang ada hanya kamar yang kosong tiada penghuninya

Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya

Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akan disetiap hembusan nafasnya

Kembalilah segera…peluklah ibu yang selalu menyayangimu ...

Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu

dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya

kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya ...

Ibu…ma’afkan aku. Sampai kapan pun jasamu tak akan mampu kubalas

Thursday, May 1, 2014

Makna dan hikmah harokat dalam ilmu nahwu

Dalam ilmu nahwuDzommahadalah
salahsatu tanda dari tanda-tanda rafasecara
lafdhiah kata dzommah berarti bersatu, sedang
kata rafaberarti tinggi.maksudnya bila kita
dapat bersatu dengan sesama dapat menjaga
kesatuan dan persatuan, dapat mempererat tali
ukhuwah islamiyah sesama mahluk Allah, bukan
tidak mungkin kita akan menjadi umat yang
tinggi (Rafa’), berderajat, umat yang terhormat,
diantara bangsabangsa dan umat lain. Hal ini
sesuai dengan firman Allah Swt. :
‘’ Bersatulah kalian pada tali (agama), Allah,
dan janganlah kalian berpecah belah.” (Ali
Imram : 103).
Sementara untuk mendapatkan derajat yang
tinggi, harus memenuhi syarat, diantaranya
adalah iman dan taqwa. Sebagaimana firman
Allah Swt.
Janganlah kalian merasa hina dan sedih,
padahal kamu tinggi jika kamu beriman.” (Ali
Imron : 139)
Kesimpulan dari dzommah adalah ‘’BERSATU
KITA TERHORMAT, BERPECAH BELAH ADALAH
KERENDAHAN.”
Tanda kasroh dalam ilmu nahwu adalah salah
satu tanda I’rob khofadh, secara harfiah kasroh
bermakna pecah ataupun perpecahan.
Sedangkan kata khofadh bermakna kerendahan
atau kehinaan. Dengan demikian suatu umat
akan mengalami kerendahan dan kehinaan .
apabila mereka melakukan perpecahan, tidak
bersatu dan tidak berukhuwah wajar saja bila
para musuh melahap dengan lahapnya kekayaan
kaum muslim disebabkan karene mereka tidak
mau bersatu dan tidak mau menjaga persatuan,
bagaikan serigala menyantap daging segar.
Sungguh mengawatirkan…………!!!!!! Kita semua
sebagai mahluk Allah yang muslim, islam,
nahdhatul ulama’ , marilah kita berusaha untuk
mempersatukan agama islam.
Agama suci sungguh allah akan mencabut rasa
takut dari musuh-musuh kalian kepada kalian
dan allah akan mencampakkan dalam diri kalian
penyakit al-wahan. Sahabat berkata, apa
penyakit al-wahan itu? Rasul menjawab;” cinta
dunia dan takut mati.” Hal inilah yang
diisaratkan oleh al-sonhaji bahwa penyebab
segala isim (nama) menjadi mahfud( rendah dan
hina ) adalah karena tunduk dan ikut-ikutkan
terhadap huruf khofad ( faktor kerendahan ).
Atau dalam istilah nahwu lain isim menjadi
majrul ( objek yang terseret-seret/ mengikuti
arus ) karena disebabkan mengikuti huruf jer
(faktor yang menyeret) karena itu, hendaknya
umat islam selalu menjadi ikan hidup di tengah
samudra. Meakipun air samudra terasa asin
namun sang ikan hidup tetap tarasa tawar.
Sebaliknya, jika umat ini bagaikan ikan mati,
maka ia dapat diperbuat apa saja sesuai
keinginan orang lain, bila diberi garam ia akan
menjadi ikan asin dan seterusnya.
BERUSAHALAH MAKA JALAN AKAN TERBUKA
Dalam kaidah ilmu nahwu, diantara tanda nasob
adalah fatthah. Secara lafdziah, kata nasob
bermakna bekerja dan berpayah-payah, sedang
kata fathah bermakna terbuka. Dalam hal ini
maka mereka yang mau bekerja dan berupaya
serta berpayah-payah (nasob) dalam usaha,
maka mereka akan mendapatka jalan yang
terbuka (fathah). Sesulit apapun problem yang
dihadapi, jika berusaha dan berpayah-payah
untuk mengatasinya maka, Insya Allah akan
menemukan jalan keluarnya.
KEPASTIAN AKAN MENIMBULKAN RASA TENANG
Jazm, identik dengan sukun bermkna
ketenangan. Secara lafzdiah jazm bermakna
kepastian, dan sukun bermakna ketenangan. Ini
berarti bahwa kepastian (jazm) akan melahirkan
ketenangan (sukun). Orang yang tidak
mendapatkan kepastian daam suatu urusan
biasanya akan merasakan kegelisahan. Sebagai
contoh seorang remaja yang ingin melamar
seorang gadis kemudian tidak tidak punya
kepastian maka ia akan mengalami kegelisahan,
demikian juga yang hidupnya sendiri ia tidak
akan mendapatkan ketenangan. Oleh karena itu
Allah SWT mengisyaratkan kita agar mempunyai
teman pendamping dalam hidup ini agar
mendapatkan ketenanagan. firmanNya yang
artinya:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah
adalah ia menjadikan bagimu pasangan dari
jenismu (manusia) agar kalian merasa tentram
kepadanya”.
(Q.S Ar Rum: 21)
………………
I'rab hati ;
I'ROBNYA HATI : Dinukil dari kitab Minhajul 'Arifin karya
Imam Al-Ghozali ra (Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammaad Ghozali) : I'robnya hati ada empat macam :
1. Rofa' (terangkat)
2. Fath (terbuka)
3. Khofadz (turun)
4. Waqf (berhenti/mati)
.
Rofa' (terangkat) nya hati adalah ketika dzikir kpd Allah
Fath (terbuka) nya hati adalah ketika ridho kepada Allah
Khofadz (turun) nya hati adalah ketika sibuk dgn selain Allah
Waqof (berhenti/mati) nya hati adalah ketika lalai dari Allah
.
Tanda rofa' nya hati ada tiga :
1. Ada kecocokan
2. hilangnya penyimpangan
3. Lestarinya kerinduan
.
Tanda fath nya hati ada tiga :
1. Kepasrahan
2. Kejujuran
3. Keyakinan
.
Tanda khofadz nya hati ada tiga :
1. Bangga diri
2. Pamer
3. Tamak yaitu selalu memperhatikan dunia.
.
Tanda waqof nya hati ada hilang :
1. Hilangnya rasa manis dlm ketaatan
2. Tiadanya rasa pahit dalam kemaksiatan
3. Ketidak jelasan kehalalan.
Waallooohu a'lam bishowwab.
.
Yaa Allah........Semoga Engkau jadikan hati kami menjadi hati yang beri'rob Rofa' dan beri'rob Fath, janganlah Engkau jadikan hati kami menjadi hati yang beri'rob Khofadz dan beri'rob Waqof,,,,,,Aamiin..!!!!